PULUHAN SISWA SMK TEHNOLOGI BALUNG JEMBER YANG DI KIRIMKAN SETIAP TAHUN KE PERUSAHAAN OTOMOTIF JEPANG DAN KOREA MENDAPAT DUKUNGAN DARI ORANG TUA

Jember-Teropong Indonesia News

Meskipun dunia sedang di landa musibah karena Covid-19, namun tidak menyurutkan minat lembaga sekolah SMK Tehnologi Balung Jember dan di dukung oleh orang tua wali murid mengirimkan siswanya di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang otomotif di Jepang dan korea// Seperti yang di ungkapkan kepala Sekolah SMK Tehnologi Balung jember DRS.ABU HASAN, ketika di jumpai wartawan teropong Indonesia News mengatakan, di mana selama 3 tahun ini SMK Tehnologi Balung jember sudah mengirimkan 27 siswanya di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang otomitif di negara Jepang dan 8 siswa ke negara Korea, karena SMK Tehnologi Balung Jember sudah 3 tahun ini melakukan kerjasama atau MOU dengan Salah satu perusahaan di jepang dan Korea// Bahkan perusahaan yang melakukan MOU atau kerjasama dengan SMK Tehnologi Balung Jember tersebut tegas ABU HASAN tidak melihat kopetensi siswa, namun di sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan nilai tidak menjadi persyaratan utama// sedangkan siswa yang berminat di perusahaan tersebut wajib ikut seleksi cukup ketat yakni tes fisik meliputi tes lari termasuk poster tubuh siswa yang kuat dan sehat serta tes fisik lainya kata ABU HASAN//

Lebih lanjut ABU HASAN Mengatakan, Untuk meningkatkan skil siswa agar yg bersangkutan setelah lulus dari SMK Tehnologi Balung Jember tersebut bisa di kirim ke dunia kerja kususnya di Jepang dan Korea, pihak lembaga sekolah tentunya melakukan kerjasama dengan pihak orang tua wali murid dan setiap tahun saat kelulusan, lembaga sekolah SMK Tehnologi Balung jember saat mengirimkan siswa ke perusahaan Otomotif jepang dan korea selalu mendapat dukungan dari orang tua wali murid, karena kebanyakan orang tua wali murid yang putranya sudah di kirimkan ke perusahaan otomotif di jepang dan korea keluarga mereka rata-rata sudah bisa merasakan keberhasilanya//

(RIZKY BAYU)

  • REDAKSI Teropong Indonesia News

    TEROPONG INDONESIA NEWS DI DIRIKAN SEJAK TANGGAL 22 DESEMBER 2020 oleh Wahyu dan Haji Darmo

    Related Posts

    Tidak Terbatas Pada Penataan Sarana Dan Fasilitas Sekolah(Memaknai Peringatan Hari Guru Nasional Yang Ke-79)

    Teropongindonesianews.com

    Dionisius Ngeta
    (Warga Kelurahan Wuring-Maumere)

    Penataan ketersediaan sarana prasarana, fasilitas dan lingkungan sekolah merupakan salah satu aspek yang perlu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan dan rasa aman peserta didik. Tentu kita tidak menafikan bahwa hal-hal seperti merehab, memperindah dan mempercantik gedung sekolah atau penataan lingkungan dan pengadaan fasilitas sekolah merupakan hal-hal yang penting untuk mendukung proses pembelajaran. Kita tentu sangat mengapresiasi lembaga pendidikan atau sekolah-sekolah dan para pihak yang telah mendukung sehingga terpenuhnya sarana prasarana dan fasilitas serta terciptanya kondisi lingkungan sekolah yang lebih bagus, tampil dengan wajah baru, lebih cantik, lebih indah, lebih lengkap, lebih kokoh bahkan megah. Lalu, menuia banyak pujian dan banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya di lembaga tersebut. Semua komponen sekolah: Kepala Sekolah, para guru, peserta didik, orang tua, Komite Sekolah dan stake holders lain terkagum-kagum dan bereforia dengan pencapaian tersebut. Wartawan dilibatkan dan ekspose di media sosial dilakukan agar kondisi terbaru sekolah bisa dipublikasi dan diketahui publik.

    Tentu semua ini penting. Tapi tidak sebatas pada tersedianya sarana prasarana, fasilitas dan indahnya alam lingkungan sekitar sekolah. Hal mendasar yang harus menjadi perhatian dan tanggungjawab kita semua adalah bagaimana penataan mutu atau kualitas pendidikan? Bagaimana kerjasama dan kekompakan internal sekolah? Bagaimana kerjasama dan kekompakan antara para guru, para guru dengan kepala sekolah, antara para guru dengan pegawai, pegawai dengan kepala sekolah, dengan Komite Sekolah dan sekolah dengan lingkungan/masyarakat sekitarnya? Bagaimana dukungan orangtua peserta didik? Hal-hal inilah yang perlu direhabilitasi demi “mempercantik” kualitas pendidkan kita.

    Penataan Mutu Pendidikan

    Penataan pendidikan pertama dan utama adalah berkaitan dengan penataan kualitas atau mutu pendidikan. Dan kualitas pendidikan sangat berkaitan erat dengan kurikulum pendidikan yang peranannya terletak pada profesionalisme pimpinan dan para guru. Guru memainkan peranan strategis dalam keseluruhan proses pendidikan. Setiap upaya meningkatkan mutu pendidikan seharusnya dimulai dari guru, yakni dengan meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraannya. Penilaian mutu pendidikan itu dapat dilihat dari dua aspek yaitu profesionalisme dan pedagogik yang seyogyanya menjadi bagian dari empat aspek uji kompetensi guru, selain perilaku dan sosial. Ini yang perlu dinilai, dievaluasi terus ditingkatkan. Agar tidak hanya cantik di luar alias gedung dan tamannya saja tapi juga cantik di dalam alias kualitas/mutu pendidkan dan kecerdasan peserta didiknya. Belum lagi berkaitan dengan “leadership” yang transformative serta kemampuan evaluasi dan monitoring. Hal-hal seperti ini yang harus senantiasa ditata agar makin meningkat kualitas pendidikan kita.

    Karena itu, kepala sekolah harus terus berupaya memajukan sekolah dan para guru perlu memiliki motivasi tinggi untuk mendidik dan mengasuh peserta didik dengan hati yang melayani agar kualitas pendidikan makin meningkat. Sekolah bukan hanya tempat mengais sesuap nasi, apalagi tempat untuk korupsi. Tapi tempat berbakti dan melayani. Pengabdian tanpa pamrih merupakan makna bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Artinya, pengabdian bagi anak-anak bangsa menjadi prioritas agar bisa menghasilkan suatu generasi bangsa yang tidak hanya cerdas secara intelektual tapi juga secara akhlak dan moral.

    Peningkatan kerja sama

    Kerjasama adalah satu bentuk partisipasi untuk memperoleh pengertian, dukungan kepercayaan dan penghargaan dari masyarakat umum. Kerjasama sekolah dengan masyarakat dan stake holders lain merupakan usaha untuk mewujudkan tujuan pemerintah dalam pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan itu harus ada hubungan yang harmonis antara lembaga pendidikan, dengan masyarakat, orangtua murid, komite sekolah dan terutama komponen internal lembaga pendidikan itu yaitu pimpinan, para guru, pegawai dan karyawan/ti.

    Menurut B. Suryosubroto (2004:16) kerjasama ini dikarenakan adanya: Pertama, Kesamaan Tanggung Jawab. Di dalam GBHN ditegaskan bahwa pendidikan adalah tanggungjawab bersama antara pemerintah, orang tua dan masyarakat. Masyarakat terdiri atas kelompok-kelompok dan individu-individu yang berusaha menyelenggarakan pendidikan atau membantu usah-usaha pendidikan. Dalam masyarakat terdapat berbagai organisasi penyelenggara pendidikan, organisasi keagamaan, organisasi olahraga, atau organisasi kesenian yang bergerak dalam usaha pendidikan. Dalam masyarakat juga terdapat individu-individu yang bersimpati terhadap pendidikan di sekolah. Kedua, Kesamaan Tujuan. Sekolah menghendaki agar para siswa kelak menjadi manusia dan warga masyarakat Indonesia yang Pancasilais dan bermanfaat tidak hanya untuk diri dan keluarga tapi juga masyarakat. Individu yang Pancasilais diharapkan datang dari sekolah. Oleh karena itu, antara sekolah dan masyarakat harus mempunyai kesamaan tujuan.

    Tanggungjawab Orang tua

    Rumah tangga keluarga dan masyarakat adalah lingkungan pembentukan watak dan pendidikan karakter pertama dan utama anak. Keluarga hendaklah kembali menjadi school of love, sekolah untuk kasih sayang, tempat belajar yang penuh cinta dan kasih sayang. Antara keluarga, masyarakat dan sekolah secara sosiologis merupakan tiga unsur dalam satu ikatan, tiga komponen dalam satu sistem, yaitu sistem pendidikan nasional. Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003, pasal 9, mengisaratkan bahwa masyarakat berhak untuk berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program. Hubungan sekolah dengan masyarakat serta hubungan sekolah dengan orangtua murid, pada hakikatnya adalah sarana yang cukup menentukan dan berperan dalam usaha pembinaan, pertumbuhan, dan pengembangan murid-murid di sekolah. Oleh karena itu, hubungan tersebut perlu dibina, dibangun dan dipelihara sebaik-baiknya karena merupakan jembatan saling pengertian sehingga mereka dapat berpartisipasi secara positif dan dapat memberikan dukungan moral dan material secara ikhlas.

    Dalam Undang–Undang Sistem Pendidikan Nasional (USPN) No.2 tentang peran serta masyarakat dalam Sistem Pendidikan Nasional, masyarakat adalah komponen pendidikan nasional yang sangat berpengaruh dalam pengembangan pendidikan.Tetapi dalam masalah mutu pendidikan, bukan hanya masyarakat yang bertanggung jawab terhadap mutu dan kualitas pendidikan, tetapi juga peran keluarga dan sekolah. Menurut Hadari Nawawi, yang bertanggung jawab atas maju mundurnya kualitas pendidikan ada pada pundak keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Artinya mampu melaksanakan fungsinya sebagai sarana yang memberikan motivasi, fasilitas edukatif, wahana pengembangan potensi peserta didik dan mengarahkan agar pendidikan mampu bernilai efektif dan efisien serta sejalan dengan perkembangan zaman, tuntutan masyarakat dan kebutuhan dunia kerja.

    Pendidikan dianggap tidak berkualitas disebabkan karena selama ini belum mampu memenuhi tuntutan masyarakat dan kebutuhan pasar. Oleh karena itu, pelaksanaan bimbingan yang meliputi pengembangan potensi anak–anak, transformasi ilmu pengetahuan, kecakapan dan membangkitkan motif–motif dilaksanakan seoptimal mungkin, sehingga mutu pendidikan nasional sesuai dengan standar pendidikan nasional yang diatur dalam Undang–Undang No.19 tahun 2003.

    Pewarta: Yohanis Don Bosco.

    Editor: Santoso.

    Continue reading
    Bhabinkamtibmas Ditempatkan di Sekolah, Polres Batang Dukung Program Sekolah Ramah Anak

    Teropongindonesianews.com

    Batang – Pelajar SMPN 7 Batang menunjukkan tekad mereka untuk menciptakan lingkungan sekolah yang ramah bagi semua warganya. Mereka menggelar deklarasi di hadapan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat dengan fokus pada delapan poin penting: Bersih, Aman, Ramah, Indah, Inklusif, Sehat, Asri, Nyaman (BARIISAN).

    Kepala SMPN 7 Batang, Moehamad Santoso, menyatakan bahwa seluruh warga sekolah bersama pemangku kebijakan dan komite sekolah akan terus memantau perkembangan untuk memastikan harapan menjadi lembaga pendidikan yang aman dan nyaman terwujud sempurna. “Realisasinya sebenarnya sudah dilakukan dua tahun lalu, hari ini untuk meneguhkan niat anak-anak, di hadapan pemangku kebijakan,” ungkapnya saat ditemui di halaman SMPN 7 Kabupaten Batang, Senin (18/11/2024).

    Menurut Santoso, pemantauan dilakukan bersama komite sekolah guna meminimalisir kekerasan terhadap anak. “Para pendidik tetap mendidik anak-anak agar memiliki pekerti yang baik. Sekarang memang perlu kehati-hatian dalam membentuk karakter anak, agar terhindar dari kesalahpahaman. Alhamdulillah, pelajar kami tidak perlu dididik dengan keras, karena kami mengedepankan kenyamanan,” tegasnya.

    Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Batang, Sutriyono, membenarkan bahwa deklarasi tersebut merupakan bagian dari realisasi Kabupaten Layak Anak. “Cita-cita terbesarnya adalah membuat anak merasa aman dan rindu akan suasana sekolah yang nyaman,” ujarnya.

    Untuk menghindari kekerasan terhadap anak, pendidik bersama komite dan pihak terkait berupaya menggali sisi positif dari anak yang sedang bermasalah. “Kelebihan anak justru dicari, sedangkan kekurangannya dibenahi,” tegasnya.

    Kinan, siswi kelas IX, berharap sekolahnya bisa menjadi tempat yang aman dari gangguan. “Pinginnya sekolah itu jadi rumah kedua, jadi betah belajarnya, saking nyamannya, tiba-tiba sudah saatnya pulang,” harapnya.

    Ia juga berharap tidak terjadi perundungan karena akan berdampak buruk bagi mental siswa. “Bisa depresi, sakit bahkan putus sekolah. Bahayanya, pelajaran bisa terganggu,” tambahnya.

    Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak, Sat Reskrim Polres Batang, Ipda Reno Akhir Santoso, mengimbau agar seluruh warga sekolah bersinergi untuk merealisasikan deklarasi tersebut sehingga tidak hanya menjadi seremonial belaka. “Harus ada eksekusi dan anak tahu bahwa tempatnya belajar sudah dideklarasikan menjadi sekolah ramah anak,” tegasnya.

    Polres Batang juga menempatkan Bhabinkamtibmas di setiap sekolah untuk memastikan pemantauan ketika terjadi permasalahan dapat segera ditangani. “Kami punya program Police Go to School, dengan terjun langsung menjadi inspektur upacara tiap pekannya,” tandasnya.

    Pewarta: Jony.

    Editor: Santoso.

    Continue reading

    Tinggalkan Balasan

    You Missed

    Polres Kobar Amankan Kurir Narkoba dan Sita 513 Gram Sabu

    Polres Kobar Amankan Kurir Narkoba dan Sita 513 Gram Sabu

    Tekankan kedisiplinan dan Rasa Tanggung Jawàb Linmas, Inilah Pesan Bati Komsos di Evaluasi Satlinmas Kelurahan Kemlayan

    Tekankan kedisiplinan dan Rasa Tanggung Jawàb Linmas, Inilah Pesan Bati Komsos di Evaluasi Satlinmas Kelurahan Kemlayan

    Babinsa Bersihkan Gulma yang Mengganggu Pertumbuhan Tanaman Padi

    Babinsa Bersihkan Gulma yang Mengganggu Pertumbuhan Tanaman Padi

    PJ Walikota Pekanbaru, Wak Mamat alias Roni Rakhmat Dimata Ketua KNPI Provinsi Riau

    PJ Walikota Pekanbaru, Wak Mamat alias Roni Rakhmat Dimata Ketua KNPI Provinsi Riau

    Curi HP, Pria asal Jawa Tengah Ini Diamankan Polsek Denpasar Barat

    Curi HP, Pria asal Jawa Tengah Ini Diamankan Polsek Denpasar Barat

    Curi Uang Sesari, Dua Remaja Diamankan Polsek Denpasar Barat

    Curi Uang Sesari, Dua Remaja Diamankan Polsek Denpasar Barat