Banyuwangi- Teropong Indonesia News
Lapangan sepak bola yang di inisiasi oleh kepala desa bengkak kecamatan Wongsorejo Banyuwangi untuk memenuhi janji politiknya saat kampanye pemilihan kepala desa ,akan sia-sia sebab lahan tersebut menggunakan lahan milik Dinas pertanian propinsi/ Balai benih palawija Desa Bengkak Wongsorejo

lahan pertanian yang berada di Desa Bengkak dipastikan belum mendapat rekomendasi Dinas Pertanian propinsi Jawa timur, Dinas ini memastikan tidak mengeluarkan izin maupun rekomendasi untuk merubah lahan produktif menjadi lapangan sepak bola.
Suparman .Sp Kepala pengelola kebun benih palawija Wongsorejo menyatakan, pihaknya melakukan langkah ini sebagai antisipasi agar lahan tersebut tidak digunakan lapangan sepakbola dan lain lain di atas lahan yang semula berupa lahanpertanian yang masih produktif.

Dan kami juga sudah melayangkan surat kepada kepala desa bengkak untuk memberi tahu kalau lahan tersebut akan diambil alih lagi untuk lahan produktif, dan akan kami bongkar secepatnya kami juga sudah memberitahu dan meminta bantuan pengamanan ke pihak Polresta Banyuwangi dan Polsek wongsorejo, insyaallah tanggal 10 Januari 2021 lapangan tersebut akan dibongkar, ungkapnya.
Lanjut Suparman Saya atau kami disini sebagai kepala benih palawija tidak pernah mengeluarkan dan belum akan mengeluarkan izin perubahan lahan pertanian menjadi lapangan Ini jelas tanpa izin atau rekomendasi alih fungsi lahan dari kami, Pasti tidak akan dikeluarkan, Tegasnya 30/12/2020, saat di konfirmasi dikantornya
Hal senada sama yang disampaikan oleh Dinas Pertanian propinsi saya bertanggung jawab atas keberadaan Lahan Pertanian kebun benih palawija kurang lebih 21 hektare.ini adalah lahan pertanian produktif yang ada di desa bengkak kecamatan Wongsorejo
“Kami tidak memberikan izin untuk perubahan lahan pertanian yang produktif menjadi lapangan dan ini kalau dipaksakan bisa kena sangsi, tegasnya
Sementara’ Musta’in kepala Desa Bengkak tidak bisa dikonfirmasi, terkait lapangan sepakbola, setelah di hubungi melalui telepon selulernya tidak diangkat (Kur )