Bondowoso- Teropong Indonesia News
Maaf ini hanya Opini, suara Hati ketika melihat beberapa permasalahan di Kota kecil saya, Bondowoso, Kota yang dulu di juluki dengan kota Tape kemudian berubah menjadi Republik Kopi, perubahan yang secara drastis juga membawa Bondowoso benar – benar membawa nama baik dan terkenal si seluruh antero Nusantara dengan produk Kopinya, dari hal tersebut ternyata juga ada sandungan – sandungan yang sepertinya juga menjadi satu cobaan bagi warga Bondowoso khususnya, terlalu banyak masalah yang dihadapi oleh warga dan pemkab. Dari masalah yang tidak penting, hanya masalah kecil dan sepele, namun menjadi masalah yang tak menentu rimbanya hingga menjadi permasalahan yang membesar. Lantas, pada kemana semua masalah Bondowoso yang besar-besar itu ? Dikecilkankah? Atau telah tertutupi oleh permasalahan kecil yang dibesar-besarkan? Hingga lambat laun akan mengecil, terlupakan dari intipan mata publik dan akan segera menghilang ditelan masa.
Apakah memang begitu habit masyarakat kita ? Sudahlah… jangan terlalu meribut-ributkan dan meramai-ramaikan permasalahan yang masih bisa diselesaikan dengan baik. Jangan senang menjadi “kompor” yang selalu siap sedia membakar amarah. Kalau bisa diselesaikan dengan cara yang mudah, kenapa harus dipersulit hanya karena harga diri yang terlalu tinggi?
Ok, semua orang berhak menjunjung setinggi apapun harga dirinya, itu benar. Namun, alangkah baiknya bila harga diri itu dipegunakan dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya, bukan malah dijual obral murah. Mengapa harus marah kalau ada orang yang mengebut di jalanan? Mungkin saja dia sedang kebelet atau memang terburu-buru mau ke rumah sakit. Positive thinking donk. Mengapa harus marah kalau ada orang yang mengejek? Justru itu, jangan ikutan mengejek, jangan ikutan bertindak gila dan sinting seperti itu karena mungkin saja yang mengejek adalah orang yang sedang stress atau depresi. Positive thinking donk. Mengapa harus marah kalau ada orang yang menyebarkan berita yang tidak benar atau bergosip atau memfitnah? Selama kita tidak melakukan apa yang mereka tuduhkan ya biarkan saja, kenapa harus diambil pusing, toh lama-lama akan capek sendiri. Positive thinking donk.
Memang, kalau darah tinggi sudah menggelegak maka apapun akan berubah menjadi hal yang menjengkelkan dan membakar amarah. Dan saya semakin bingung dengan hal ini, apakah para remaja dan generasi muda Bondowoso sudah terserang penyakit darah tinggi semua ya? Koq, masalah sepele saja jadi masalah besar? Belajarlah lebih sabar dan lebih positive thinking, jangan asal main babat dan akhirnya menyesal.
Masih banyak masalah negara ini yang harus kita selesaikan bersama. Anda semua tahu, kita tidak bisa mengandalkan para pejabat negara saja, toh hampir sebagian besar kita semua mencela mereka. Maka dari itu, tugas kita bersamalah untuk membantu mereka. Mengingatkan bahwa masih banyak masalah yang waiting list untuk diselesaikan, bukan malah dilupakan. Tugas kitalah untuk berusaha membantu, baik dalam bentuk materi, tenaga, doa atau bahkan niat, itu juga sudah membantu. Talk less do more. Jangan hanya bisa menggugat, mencaci maki, mencemooh, dan lain sebagaimana jika Anda sendiri belum mampu melakukan yang lebih baik dari mereka.
Saling mengingatkan, saling memberikan support, tidak mengandalkan kemampuan orang lain terus tapi lebih menonjolkan kemampuan diri, lebih banyak sabar dan mengalah, dan perbanyaklah positive thinking. Mau jadi apa lagi bangsa ini kalau kita terus menerus larut dalam masalah kecil yang dibesar-besarkan dan dikoar-koar-kan? Duduk bersama, musyawarah, saling meletakkan jabatan dan ego masing-masing, pasti akan mendapatkan solusi yang terbaik. Daripada ikut memanas-manaskan situasi dan kondisi atau sibuk berdebat kusir tak henti, lebih baik langsung bekerja menyelamatkan bangsa ini dengan berbagai tindakan.
Memang, kalau hanya ngomong aja mudah, tapi melaksanakannya yang susah. Tidak ada yang susah kawan, selama kita masih mau berusaha dan benar-benar memiliki niat untuk berubah, pasti akan menjadi lebih baik. Tinggal bagaimana Anda menyikapinya, menghadapinya dan menyelesaikannya tanpa harus menyakiti diri sendiri dan orang lain.
Bukan masa nya lagi adu jotos-jotosan atau adu kehebatan. Fisik tak selamanya bertahan, ada masanya akan segera diambil oleh yang empu-Nya. Kalau otak dan hati ini bisa menghasilkan karya yang lebih bermakna, maka akan tetap abadi meskipun jasad telah terkapar tak berdaya.
NB :
Akibat rasa jengkel dan gereget kepada para generasi muda sekarang. Ingin rasanya menampar mereka semua dan menyadarkan bahwa hidup itu masih lebih berguna jika difungsikan kepada hal yang lebih positif. Bahwa tidak selamanya membela harga diri itu lewat kekerasan, bahwa tidak selamanya mereka muda, bahwa tidak selamanya kita akan hidup. Bahwa bangsa dan negara ini membutuhkan bantuan dari kita semua untuk menyelesaikan berbagai masalah yang lain. Menyelesaikan msalah bukan dengan menimbulkan permasalahan yang lain.
Catatan seorang generasi muda yang miris dan baru kena tamparan oleh tangannya sendiri, sedih dan ingin tetap bangkit dan membangkitkan orang lain untuk lebih baik lagi. Tetap semangat!!!
Penulis : Wahyu