Teropongindonesianews.com
Sumenep,- Buramnya Dana CSR migas yang ada di kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur membuat beberapa element masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Pengamat Pencepatan Pembangunan Sumenep (MP3S) menggelar diskusi terbatas.
Diskusi ini dilaksanakan untuk menggali sejauh mana CSR Migas di Kabupaten Sumenep ini diberikan atau seperti apa mekanismenya, jangan sampai dana CSR Migas yang jumlahnya fantastis ini menghilang tanpa jejak.
“Kegiatan ini didasari atas aspirasi masyarakat tentang keingintahuan terkait pemberian dana CSR Migas yang di sudah diberikan oleh pihak pengelola terhadap pemerintah Kabupaten Sumenep.” Jelas Musahnan dalam Diskusi Terbatas bertajuk ‘Raib Atau Adakah Dana CSR dan Perimbangan Migas Sumenep” di Cafe Remio Sumenep, Minggu (28-02-2021)
Lanjut Musahnan, dalam diskusi hari ini pihaknya sudah mengundang beberapa instansi terkait dan perwakilan salah satu pengelola migas, namun pihaknya menyayangkan tidak satupun yang bisa hadir.
“Kami sudah mengundang instansi terkait termasuk perwakilan pihak Migas namun tidak bisa hadir dengan alasan yang berbeda-beda, ” terangnya
Masih kata musahnan, sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini dalam waktu dekat pihaknya akan berkirim surat kepada pemerintah daerah untuk melakukan audensi dengan pihak-pihak terkait agar persoalan CSR Migas ini terang benderang.
“Tadi sudah disepakati, kita akan berkirim surat dulu ke Pemerintah Daerah, apabila tidak ditanggapi baru kita akan action, ” Pungkasnya
Pantauan media ini turut hadir dalam diskusi ini yakni, Prof. Dr. H. Moh. Sajali, Ketua LSM JCW, Abdul Aziz Salim Shabibi selaku tokoh kepulauan, praktisi hukum, Zamrud Khan, Kepala Desa Pagerungan, serta tokoh-tokoh kepulauan lainnya. (Teguh/Tim)
