TeropongIndonesianews.com-JEMBER
– Bicara tentang Pendopo Kabupaten/Kota memang selalu identik dengan hal yang serba formal, kaku dan tegang. Termasuk ketika melihat Pendopo Wahyawibawa Graha yang selama ini menjadi kediaman sekaligus rumah dinas bagi Bupati Jember.
Sudah menjadi rahasia umum, selama ini warga Jember memandang pendopo tertutup bagi rakyat dan hanya segelintir orang saja yang bisa berkesempatan mendapatkan akses masuk. Dalam urusan kenegaraan atau birokrasi, memang harus demikian peraturannya. Tapi untuk urusan yang bersifat publik, beberapa fasilitas di Pendopo Wahyawibawa Graha seharusnya bisa dibuat lebih terbuka bagi warga Jember yang membutuhkan media mengaktualisasi ide dan aspirasi—yang tentunya bersifat untuk kepentingan publik, tidak semata-mata atas kepentingan pribadi.

Semangat inilah yang sepertinya sedang ditunjukkan oleh Bupati Jember H. Hendy Siswanto, yang sejak mula memang berjanji akan memberikan akses dan fasilitas publik yang seluas-luasnya untuk kepentingan rakyat. Dan janji itu sudah dibuktikan dengan memberikan ruang bagi seluruh stasiun radio dan televisi lokal swasta untuk menyiarkan secara langsung proses pelantikan bupati dan wakil bupati Jember via streaming, pada hari Jumat kemarin (27/2/2021).
Teropong Indonesia news.
“Ini baru pertama terjadi, sampai kami harus menyediakan jaringan listrik tambahan supaya kuat dayanya,” kata salah seorang anggota Protokol Pemkab Jember.
Hal ini ikut disambut positif oleh para wartawan dan awak media yang mendapat akses bebas untuk meliput acara di Pendopo namun tetap dengan mematuhi protokol kesehatan. Wajib masker, cek suhu dan bergantian mengambil gambar agar tidak terjadi kerumunan justru terjadi secara natural dan tanpa dikomando.
Bupati Hendy Siswanto menyampaikan bahwa ide untuk menyiarkan langsung acara pelantikan kemarin bertujuan agar seluruh masyarakat Jember dapat ikut menyaksikan dari dekat berlangsungnya acara. Selain itu, agar media yang selama ini berebut konten tayangan tak lagi kesulitan mendapat akses yang diberikan secara merata. Selama teknologi dan mekanismenya memungkinkan untuk berkolaborasi dengan peralatan milik Pemkab, semua media berhak mendapat aksesnya.
“Semangat kebersamaan medianya dulu yang penting, saya ingin seluruh rekan-rekan media bisa bebas mendapat akses informasi ataupun tayangan. Sesuai dengan aspirasi rekan-rekan media juga yang mengharap agar Pemkab tak boleh menimbulkan perpecahan sesama media karena hanya satu atau dua media saja yang mendapat akses,” ungkap Bupati Hendy. (TATANG)