Teropongindonesianews.com
Malang – Masa pandemi yang terjadi di Indonesia memiliki dampak yang sangat besar pada sektor perekonomian. Banyak masyarakat yang harus dirumahkan dan kehilangan pekerjaannya di karenakan pemangkasan tenaga kerja. Pemecahan masalah dan pemberian solusi sangat
dibutuhkan atas masalah perekonomian yang terjadi.
Tim PKM PM FTP UB menganalisis dan memecahkan permasalahan tersebut dengan membuat suatu program pemberdayaan masyarakat sebagai solusi peningkatan perekonomian.
Ide cemerlang Tim PKM PM FTP UB yaitu membuat program pemberdayaan masyarakat di Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang dengan mengambil masalah sosial yaitu pengolah limbah sabut kelapa menjadi COFEAT (cocofiber dan cocofeat). Program ini bekerja sama dengan ibu-ibu rumah tangga dalam pelaksanaanya, baik dalam pembuatan produk, pengemasan produk hingga pemasaran.
Ide kreatif mahasiwa FTP ini mendapatkan dukungan penuh berupa pendanaan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan TInggi RI. Tak hanya pendanaan dari DIKTI namun, Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur juga dengan antusias mendukung program pemberdayaan masyarakat tersebut.
“Jawa timur memiliki sekitar 400.000 hektar kelapa dan masi belum termanfaatkan produksi sabut kelapanya. Program pemberdayaan masyarakat ini menjadi inovasi yang bisa menghasilkan nilai tambah dan kami sangat mengapreasiasi program ini dan program ini harus
terus dikembangkan” ujar Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur.
Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur mendorong agar program ini berkelanjutan dengan memberikan alat dalam kapasitas produksi yang lebih banyak dan direncanakan pada tahun 2022 akan menghasilkan cocofeat dan cocofiber dalam jumlah yang lebih besar. Shauqi Abdai – Redaksi