Teropongindonesianews.com
Pamekasan- Lapas pamekasan sebagai salah satu UPT Pemasyarakatan di Jawa Timur menyambut antusias Program Kementerian Hukum Dan HAM RI yang ditujukan kepada petugas dan masyarakat yang terdampak Pandemi Covid 19 yang dikemas dalam kegiatan Kumham Peduli Kumham Berbagi .
Hal tersebut diwujudkan dengan memberikan bantuan 200 paket sembako kepada petugas lapas yang terdampak Covid 19 dan masyarakat tidak mampu yang berada di lingkungan Lapas dan daerah lainnya yang membutuhkan.
“Program Menteri Hukum Dan HAM RI ,Bapak Yasonna H.Laoly ini telah menggugah kesadaran dan empati seluruh petugas Lapas Pamekasan sehingga dengan penuh keikhlasan ikut berpartisi aktif menyumbangkan tenaga,fikiran dan sebagian rezeki yang dimiliki untuk mensukseskan program tersebut ” ungkap M Hanafi, kalapas IIA Pamekasan
Pelaksanaan Program Kumham Peduli Kumham Berbagi yang secara serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia pada hari ini Kamis,29 Juli 2021 akan diberikan dengan mempertimbangkan mereka yang terdampak pandemi Covid 19 baik dari segi kesehatan maupun ekonomi,dimana imbas dari pelaksanaan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
“ini sudah barang tentu dirasa sangat berat khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu dan yang mata pencahariannya terdampak oleh kebijakan PPKM tersebut.” Ibuhnya
Nilai bantuan per paket yang diberikan tersebut sekitar Rp.150.000,- yang terdiri dari : beras 5 kg ,Gula pasir,minyak goreng,Mie Instan,Susu,dan ikan dalam kemasan.
Lebih lanjut Kalapas Menyatakan bahwa berbagi dapat menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama.
Sebagai makhluk sosial, kita ditakdirkan untuk hidup bersama sehingga kita membutuhkan orang lain dalam menjalani hidup ini.
Sebaliknya, keberadaan kita juga bisa jadi memiliki makna untuk orang lain sehingga sudah menjadi kewajiban kita sebagai manusia untuk saling membantu sesama yang membutuhkan.
“Percayalah, dengan berbagi kita tidak akan menjadi kekurangan,sebaliknya akan menjadikan kita lebih bersyukur dan dekat kepada Allaah SWT disamping mempererat rasa empati dan kesetiakawanan sosial” pungkasnya.
(Muhdar/Sg)