Batang-TNI-Polri di Gringsing kembali menyalurkan bantuan sosial dari pemerintah untuk warga terdampak pandemi COVID-19, di Desa Gringsing, Minggu (1/8/2021).
Kegiatan dipimpin Kanitbinmas Polsek Gringsing Polres Batang IPTU Agus Soepriyanto bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa Koramil 03 Gringsing Serda Kurdi didampingi Kades Gringsing Murtadho serta perangkat desa setempat.
Setidaknya ada 5 warga yang mendapatkan bansos tersebut. “Kami salurkan bantuan dari pemerintah paket sembako pada warga terdampak pandemi di Desa Gringsing,” kata Kanitbinmas.
Kami berharap dengan adanya bantuan dari pemerintah ini dapat membantu warga-warga yang memang membutuhkan di saat situasi seperti saat ini.
Kades Gringsing Murtadho mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, TNI dan Polri, kita ketahui bersama telah bekerja keras dalam penanganan COVID-19.
“Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi warganya,” ungkapnya.
Forkompimda Jawa Timur, mendampingi Panglima TNI serta Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) melakukan kunjungan di Jawa Timur, pada Minggu (1/8/2021).
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta bersama Pejabat Utama Polda Jatim, dan Pejabat Utama Kodam V Brawijaya mendampingi kunjungan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, serta Kabaharkam Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto melakukan pengecekan disejumlah Puskesmas di Jatim.
Puskesmas yang dikunjungi diantaranya, Puskesmas Gayaman Mojokerto, Puskesmas Sukomoro Nganjuk, Puskesmas Balerejo Madiun. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan pelaksanaan 3T Testing, Tracing dan Treatment, serta penerapan aplikasi Silacak dan aplikasi inaRISK oleh TNI Polri dalam rangka penanganan Covid-19 di Jatim.
Dalam kunjungannya, Panglima TNI dan Kabaharkam Polri, melakukan pengecekan terhadap tim Tenaga Kesehatan (Nakes) dan Babinsa serta Bhabinkamtibmas, dalam melakukan penanganan pasien covid-19 di masing-masing daerah.
Sebagai informasi, rasio kasus positif diperoleh dengan membandingkan temuan orang positif Covid-19 dari jumlah orang yang diperiksa.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan batas aman, rasio kasus positif Covid-19 tak lebih dari 5 persen.
Itu artinya, situasi pandemi relatif terkendali bila dari 100 orang yang diperiksa, hanya 5 kasus positif Covid-19 yang ditemukan.
Sementara di Mojokerto, Panglima TNI mengapresiasi kinerja tim Nakes, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Mojokerto, yang selalu berkolaborasi dan bagus dalam penanganan kasus Covid-19. Selain itu, saat ini di Mojokerto rasio kasus positif covid-19 hanya 1 banding 29.
“Rasionya 1 banding 29,sudah masuk standar WHO loh itu Ibu Gubernur,” ucap Panglima TNI didampingi Forkopimda Jatim, saat berdialog dengan tim Nakes Mojokerto.
“Oke bagus sudah, hanya dokter yang ngerti. Jago-jago semua,” celetuk Panglima TNI dan mengapresiasi Bupati Mojokerto yang kebetulan juga dokter.
“ini kita apresiasi, bagus sekali kalau bisa rasio 1 banding 15 atau 1 banding 29,” kata Panglima TNI bersama Kabaharkam Polri saat berkunjung di Puskesmas Gayaman, Mojokerto.
Selain itu, Panglima TNI juga menguji kemampuan anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam pengoprasian aplikasi Sistem Informasi Pelacakan (SiLacak) dan inaRISK, serta koordinasi 4 pilar, bagaimana memperlakukan pasien covid-19.
Koordinasi tersebut diuji dengan melakukan komunikasi melalu telepon antara Babinsa maupun Bhabinkamtibmas kepada pasien covid yang sedang melakukan Isolasi Mandiri (Isoman) untuk mengetahui perkembangan kesehatannya secara berkala.
Hal yang sama juga dilakukan dimasing-masing Puskesmas, yang dikunjungi oleh Panglima TNI bersama Kabaharkam Polri kepada petugas di lapangan, dalam menerapkan 3T serta kemampuan anggota dalam mengoprasikan aplikasi Silacak dan aplikasi inaRISK, meliputi alur sistem pelaporan, koordinasi tracing digital penanganan pasien covid-19 dan interaksi dengan pasien Covid-19 yang sedang melaksanakan isolasi mandiri secara virtual.
Batang-Semangat untuk membantu meringankan beban warga kurang mampu terdampak pandemi COVID-19, kembali ditunjukan jajaran Kepolisian Resor Batang dengan membagikan paket sembako ke masyarakat.
Kali ini, Polsek Subah menyalurkan Polres Batang Peduli untuk warga kurang mampu di Desa Kuripan Kecamatan Subah Kabupaten Batang.
Kasatbinmas Polres Batang AKP Busono menuturkan kegiatan Polres Batang Peduli bertujuan membantu masyarakat yang membutuhkan diwilayah Kabupaten Batang.
“Kami salurkan infak anggota, untuk lokasi penyerahan Polres Batang Peduli bergantian pada Polsek jajaran, dan tadi diwilayah Polsek Subah,” katanya, Minggu (1/8/2021).
Melalui Bhabinkamtibmas, kata dia, kami data warga penerima agar tepat sasaran, sehingga bantuan sosial benar benar bisa dirasakan manfaatnya bagi mereka.
“10 paket sembako langsung diserahkan oleh Kanitbinmas Polsek Subah dan Bhabinkamtibmas,” jelasnya.
Selain bertujuan meringankan beban masyarakat di tengah pandemi COVID-19, juga untuk lebih dekat dengan masyarakat.
“Kami berharap semoga bantuan ini dapat membantu mencukupi kebutuhan keseharian mereka,” harapnya.
Kedatangan Kanitbinmas Polsek Subah Bripka Supriyono dan Bhabinkamtibmas serta perangkat desa disambut suka cita
“Terima kasih pak, semoga sehat dan tambah rezekinya,” ucapnya.
Polrestabes Surabaya bersama Pemerintah Kota Surabaya tak henti-hentinya melakukan berbagai kegiatan semata-mata menjaga stabilitas kesehatan dan ekonomi masyarakat, seperti dilaksanakannya Vaksin Masal dan pembagian bansos kepada masyarakat yang terdampak.
Kini di Surabaya beberapa masyarakat yang merupakan pekerja sektor non formal seperti pedagang kaki lima (PKL), tukang tambal ban, hingga tukang becak memilih untuk memasang bendera merah putih sebagai simbol perang melawan pandemi.
Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo mengapresiasi kegigihan masyarakat dalam berkolaborasi bersama pemerintah atasi pandemi.
Hartoyo memastikan, masyarakat tetap bisa bekerja mencukupi kebutuhan keluarga asal tetap dengan protokol kesehatan dan mentaati aturan pemerintah selama pandemi.
“Situasi memang tidak mudah. Tapi dengan kebijaksanaan pemerintah dan masyarakat, masa sulit ini akan terlewati. Bendera merah putih bisa jadi sebagai simbol perang melawan Covid 19. Sinergi antara pemerintah dengan masyarakat,”ujar Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya.
Semangat merah putih itu, menurut Hartoyo merupakan simbol semangat arek-arek Suroboyo khususnya untuk tetap bisa survive di tengah pandemi ini.
“Semangat itu harus digelorakan bersama. Jadi masyarakat tetap bisa bertahan hidup dengan bekerja sekaligus kesehatannya tetap terjaga. Dengan prokes, taat aturan pemerintah melalui kebijakan baik pusat maupun daerah, InsyaAllah pandemi ini akan segera tertangani dengan baik,” tandasnya.
PAMEKASAN, Mahasiswa IAIN Madura melakukan aksi Demonstrasi jilid 3 ke Gedung rektorat dengan membakar pos satpam dan merusak Aula. ( 30/07/2021 )
Akibatnya, Sejumlah alumni kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur merespon aksi tersebut terus Menggelinding di beberapa kalangan alumni dan masyrakat umum.
Desakan demi desakan datang dari para alumni agar aparat kepolisian mengusut peserta demo yang memicu tindakan anarkis dengan merusak dan membakar sejumlah fasilitas kampus.
Ismail, Salah satu alumni IAIN Madura yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Pamekasan menyesalkan demo yang berujung perusakan fasilitas Kampus.
“Kalau sampai merusak fasilitas kampus itu tindakan tidak benar. Mahasiswa bagian dari kampus. Sementara kampus identik dengan dunia akademik. Jadi jangan tunjukkan sikap kekerasan dan anarkis, itu tidak benar,” kata Politisi Partai Demokrat tersebut. Jumat (30/7/2021)
Hal senada juga disampaikan oleh Sulaisi Abdurrazaq, dan Noer faisal yang juga alumni IAIN Madura, Mendessak agar pihak Rektor segera ambil tindakan tegas , Menurut Abdurrazak aksi anarkis itu Sangat jelas melanggar aturan hukum, antara lain bisa melanggar Pasal 406 KUHP, dan 178 KUHP, atau jika berkaitan dengan hasutan bisa tersandung Pasal 160 KUHP.
“Melakukan unjuk rasa di muka umum sah-sah saja. Tapi kalau caranya sampai anarkis merusak sejumlah fasilitas umum apalagi membakar pasilitas kampus ini tidak bisa dibiarkan. Polisi harus memproses hukum agar tidak ada kejadian serupa di belakang hari,”
“Ini jelas tindak pidana, kalau kampus bertindak tegas dan melaporkan, mereka pendemo bisa diusut,” ungkap Ketua Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI) Wilayah Jawa Timur tersebut.
Sebelumnya, Rektor IAIN Madura Mohammad Kosim menyesalkan tindakan anarkisme mahasiswa hingga merusak sejumlah fasilitas kampus. Diakui atau tidak, kata Kosim, video amatir yang menyebar tersebut sudah menyebar ke seluruh nusantara dan ini merusak citra kampus.
“Hal ini secara tidak langsung sudah merusak citra Madura,” kata dia
Persoalan uang kuliah, Kosim sudah melakukan penurunan uang kuliah tunggal (UKT), persentasenya dinilai sudah cukup tinggi bila dibandingkan dengan kampus lain di Indonesia, yakni sudah mencapai 20 persen sampai 25 persen.
“Saya tidak menemui mereka, karena sakit. Saya sudah tugaskan Wakil Rektor untuk menemui, tapi mereka malah yang menolaknya,” ungkapnya.
Di tempat terpisah, alumni yang satu ini Zaini wer wer justru mengidukasi dan mengajak agar semua pihak tidak terpancing dan memperkeruh keadaan
” saya berharap agar persoalan ini di selesaikan secara kekeluargaan dan lebih humanise jangan sampai dilaporkan, kasian masa depan mereka akan terancam”
lanjut wer wer yang skaligus presiden Mabes NGO di kab pamekasan Berharap: cukup berikan sangsi administratif dan sangsi secara moral seperti permohonan maaf secara terbuka kepada semua alumni dan ke pihak kampus, “untuk tidak mengulangi demo anarkis dan siap menjaga nama baik IAIN” Tapi jangan di bawa keranah Hukum.pintanya.