Teropongindonesianews.com
Belu NTT – Komandan Yonif 742/SWY Letnan Kolonel Infanteri Bayu Sigit Dwi Untoro selalu Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur mengikuti video conference (Vicon) dengan Komandan Pusat Persenjataan Infanteri (Danpussenif) Letjen TNI Arif Rahman, MA., di Mako Satgas Pamtas Sektor Timur Kelurahan Umanen Kecamatan Atambua Barat Kabupaten Belu NTT, Rabu (25/8/2021).
Vicon dengan Komandan Pussenif diikuti sekitar 20 satuan Infanteri yang sedang melaksanakan tugas operasi baik Satgas Pengamanan Perbatasan, Satgas Pengamanan Daerah Rawan dan Satgas Tempur di Luar Negeri membahas tentang kondisi Satgas sebelum dan sedang melaksanakan tugas di masing-masing daerah.
Usai mengikuti Vicon, Dansatgas Pamtas Yonif 742/SWY mengatakan Vicon tersebut sengaja dilakukan sabagai sarana komunikasi, evaluasi dan saran masukan terkait dengan kondisi satuan yang sedang melaksanakan tugas operasi seperti yang sedang kami lakukan saat ini.
“Hal yang dibahas tentang kondisi nyata yang dihadapi masing-masing satuan operasi baik pada saat pratugas maupun kondisi yang ada setelah di daerah operasi dengan harapan agar kedepan penyiapannya lebih maksimal,” ujarnya.
Khusus untuk Satgas Pamtas Sektor Timur, lanjut Bayu Sigit, beberapa kendala yang dihadapi diantaranya beberapa pos tidak menggunakan listrik namun solar cell, kekurangan air bersih, beberapa pos yang rusak atau kurang memadai dan tidak ada dukungan kendaraan roda dua di masing-masing pos sehingga menghambat pelaksanaan tugas pokok Satgas.
“Namun semua kendala yang dihadapi bisa diatasi dengan memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada serta upaya secara swadaya dengan keterbatasan untuk memenuhi kebutuhan pos sehingga moril personel terjaga dengan baik” terangnya.
Selain itu, Alumnus Akmil 2003 itu juga menjelaskan selain melaksanakan tugas pokok menjaga keamanan wilayah perbatasan, juga melaksanakan pembinaan teritorial secara terbatas baik komunikasi sosial, karya bakti dan pembinaan ketahanan wilayah seperti pelayanan kesehatan, ketahanan pangan, semenisasi dan rehab rumah tidak layak huni, mengajar dan lainnya.
“Semoga apa yang manjadi kendala, saran dan masukan dari satuan yang sedang melaksanakan tugas operasi dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk perbaikan kedepan,” pungkasnya.
Santoso-Redaksi