Kapolda Jatim Cek Vaksin Drive Thru di Polres Pelabuhan Tanjung Perak

Teropongindonesianews.com

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, bersama Pejabat Utama Polda Jatim, melakukan pengecekan vaksinasi Drive Thru, yang digelar Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, pada Rabu (8/9/2021).

Vaksinasi Drive Thru ini sengaja dilakukan, guna memudahkan masyarakat dalam mendapatkan vaksin. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam membentuk herd immunity di Jawa Timur.

Kegiatan vaksinasi Drive Thru ini peserta bisa menunggu antrian di dalam mobil, dan tidak perlu harus kepanasan, sedangkan untuk pengendara motor juga bisa langsung mengikuti vaksinasi tidak perlu turun dari motornya, karena petugas vaksinator akan menghampiri peserta vaksin di kendaraannya masing-masing.

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, diseluruh jajaran Polda Jatim, hari ini akan melaksanakan vaksinasi sebanyak 26.250 dosis, yang dilaksanakan di 39 Polres jajaran Polda Jawa Timur.

Khusus untuk di Polres Tanjung Perak ini, rencana akan dilaksanakan sebanyak 2400 dosis yang ditujukan pada masyarakat yang berada di sekitar wilayah Polres KP3 atau masyarakat yang sudah mendaftar.

“Tadi kami melakukan pengecekan, yang naik roda dua, maupun roda empat, rata-rata mereka melakukan vaksin yang kedua, dan mereka mengetahui kegiatan ini dari media sosial maupun dari pengumuman, perusahaan-perusahaan,” kata Kapolda Jatim usai melakukan pengecekan vaksinasi Drive Thru Polres KP3.

 

Kemudian khusus di sini kita lihat banyak masyarakat yang mengikuti kegiatan vaksinasi secara Drive Thru ini.

“Jadi ini hal yang luar biasa, untuk di wilayah Polres KP3, karena banyak sekali peminatnya, vaksinasi Drive Thru,” ucapnya.

Selain itu, Kapolda Jatim juga meminta pada masyarakat untuk melaksanakan vaksin, selanjutnya menjaga protokol kesehatan. Karena dengan dibukanya wilayah aglomerasi Surabaya ini, diantaranya Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya, yang sudah turun ke level dua masyarakat jangan terlena, tetap jalankan protokol kesehatan.

“Jadi tolong dipertahankan disiplinnya, tetap jaga kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, itu menjadi bagian penting,” imbau Kapolda Jatim.

“Kami mengucapkan kasih kepada masyarakat, pada Polres KP3 maupun tenaga kesehatan yang sudah melaksanakan kegiatan yang sedang berlangsung ini,” tambahnya.

Kapolda menambahkan, saat ini capaian vaksin di Jatim, sudah mendekati 31% dari target 31,6 juta. Sementara droping vaksin juga sudah tiba di Dinkes.

“Kurang lebih ada 2,1 juta yang ada di Dinkes dan segera dibagikan, tentunya yang di Polres KP3 juga akan mendapatkan tambahan vaksin,” pungkasnya Kapolda Jatim di dampingi Kabid Humas Polda Jatim dan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Santoso-Redaksi

  • REDAKSI Teropong Indonesia News

    TEROPONG INDONESIA NEWS DI DIRIKAN SEJAK TANGGAL 22 DESEMBER 2020 oleh Wahyu dan Haji Darmo

    Related Posts

    Korban Penipuan Berharap Keadilan Hukum,Delapan Belas Bulan Menunggu Proses Laporan Polisi

    Teropongindonesianews.com

    Bali – Miris sekali nasib Pilu Di alami INS, Warga Padang Sambian Gang Lumba . Denpasar Barat yang diduga telah menjadi korban penipuan dan penggelapan oleh I Putu EPP asal Desa Pandak Gede, kec Kediri, Tabanan Bali, 02 November 2023.

    Dimana korban sudah membuat laporan polisi ke Polda Bali dengan Nomor LP/B/284/VI/2023/SPKT/POLDA BALI pada tanggal 5 Juni 2023 lantaran dirinya mengalami kerugian uang senilai Rp.125.000.000,- dan Rp.332.470.000,- karena ditipu dan digelapkan oleh terlapor I Putu Erik Pratama Putra di CV.Mahajaya Trans JL. Cargo No.17 Denpasar Utara. (23/5/2023).

    Menurut korban dalam konfirmasi menjelaskan, Berawal saat korban bertemu dengan pelaku yang bercerita tentang bisnis travel dengan iming-iming kerjasama yang hasilnya menggiurkan keamanan aset yang sangat terjamin dengan perjanjian Notaris sehingga korban menjadi tertarik.

    Masih menurut Korban, pada tanggal 04 September 2022 korban yang merasa kesulitan untuk membeli mobil Premium Car. kemudian di iming-imingi oleh pelaku untuk membeli mobil melalui CV milik pelaku, dengan alasan banyak kemudahan, dari segi harga, diskon, asuransi, Subsidi. Ansuran, dan lain-lain.

    Korban percaya, lalu memberikan dana awal sebesar Rp.600.000.000,- Namun karena kurangnya jejak digital maka uang korban yang berproses di ranah hukum hanya separuhnya saja.

    Seiring berjalannya waktu, karena ada gelagat yang tidak beres sesuai komitmen lalu korban menggali informasi dan akhirnya diketahui bahwa ternyata semuanya adalah tipuan. Iming-iming dan segala macam yang di bilang profitnya bagus, keamanan asset, legalitas perjanjian notaris, ternyata semuanya omong kosong dan justru dia menghindar dan mengingkarinya.

    Ketika di kejar tanggung jawabnya pelaku selalu berkilah dengan alasan, sangat sibuk, acara metting. sakit dan lain-lain sehingga korban menarik diri dari kerjasama tersebut.

    Upaya menarik diri itulah korban tidak mendapatkan uang yang ia setorkan kepada pelaku, yang kemudian pelaku memberikan cek kosong kepada korban. Dan selalu Coba-coba berupaya membolak balikkan fakta dan jejak digital.

    Modus yang dipakai pelaku adalah dengan membeli mobil di dealer melalui finance menggunakan uang investor yang berhasil ia rayu. Ketika mobil datang kemudian pelaku langsung memasang GPS dengan menggunakan jasa dari perusahaan GPS Pass Track, PT Sukses Jalur Cepat milik Pak Indra dan mekanik tukang pasang GPS Mas Ugo, serta melakukan pembayaran per bulan dan pembayaran per tiga bulanan.

    Pelaku yang bisa melacak keberadaan unit mobil kemudian melakukan penarikan dan menguasai mobil selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dan setelah itu di jual dan di cegat lagi.

    Banyak korban yang sudah melapor ke kepolisian dan salah satunya adalah INS yang melapor ke Polda Bali.

    Dari laporan tersebut, pelaku sudah dilakukan penyelidikan dan meningkat ke penyidikan dengan nomor SPDP/8/I/RES.1.11./2024/Ditreskrimum tanggal 15 Januari 2024.

    Sejak terbit SPDP hingga datik ini sudah hampir 10 bulan laporan tidak ada lagi perkembangan, dan bahkan laporan terkesan menggantung tidak jelas. Malah menimbulkan korban-korban baru lagi yang lebih besar.

    Pelaku yang tidak segera di tetapkan sebagai tersangka sehingga masyarakat menduga kemungkinan ada indikasi “oknum Aparat Penegak Hukum (APH) sudah masuk angin.

    Terbukti dari kasus yang tidak kunjung tuntas padahal data dan bukti-bukti sudah terang benderang, lengkap dan jelas.

    “Saya berharap agar penegakan hukum di Bali sedikit bagus dan tidak begitu malu di tonton masyarakat. Karena yang sakit juga pengusaha-pengusaha rental di Bali dan tidak hanya saya saja yang kena. Mereka kepikiran bagaimana mobilnya nanti, termasuk mobil-mobil pegawai negeri yang mengambil dari pelaku. Maka kejahatan ini harus di bongkar”, ujar pelapor.

    Aksi pelaku yang merajalela telah menimbulkan korban-korban baru dan terus menerus. Yang lebih menarik lagi ada rekan-rekan polisi dan Dokter yang angkanya lebih besar dan fantastis yang juga turut kena tipu selain masyarakat sipil dan pengusaha, namun mereka memilih diam mungkin mereka berjiwa besar atau mungkin juga malu.

    Aksi pemain penjualan mobil ber GPS dengan cara mobil dicegat, ditahan, dijual atau digadaikan lagi, dan dicegat lagi begitu seterusnya yang diduga ada indikasi oknum-oknum APH dan oknum lawyer di belakang mereka, diduga beroperasi sejak sebelum musim Covid dan sampai sekarang walaupun Sudah banyak laporan Polisi masuk ke Polda Bali.

    “Saya harap agar Aparat Penegak Hukum (APH) di Bali yang menangani kasus ini untuk lebih serius dan pelaku segera dihentikan kegiatan kejahatannya dan segera di tetapkan sebagai tersangka, agar tidak ada lagi korban-korban baru yang lainnya”, pungkas korban.

    Pewarta: Tim.

    Editor: Santoso.

    Continue reading
    Anggota Polri Bunuh Diri di Jember, Disebut-sebut Motif Ingin Lepas Tekanan Utang ke Senior

    Teropongindonesianews.com

    JEMBER – Muncul kabar menggemparkan di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Dikabarkan ada seorang anggota Polri yang bunuh diri menenggak kopi campur racun tikus.

    Kehebohan semakin meluas karena disebut-sebut motif bunuh diri akibat depresi kaitan beban utang puluhan juta rupiah ke senior sesama polisi. Uang utang itu kabarnya habis digunakan untuk judi online.

    Peristiwa ini terkesan ditutup-tutupi untuk divalidasi. Terlihat dari reaksi pihak kepolisian yang enggan menanggapi secara lugas.

    Kapolda Jawa Timur, Irjen Imam Sugianto bahkan yang berkunjung ke Jember pada Minggu, 3 November 2024 mendapat pengawalan ketat yang tidak memberi ruang media untuk mengkonfirmasinya.

    Kapolsek Gumukmas AKP Joko Sudikdo hanya sedikit menjawab. “Ke Kasat Reskrim,” tulisnya dalam pesan singkat.

    Kasat Reskrim AKP Abid Uais Al-Qarni maupun Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi juga belum berkomentar.

    Info yang terhimpun, korban anggota Polri berinisial WMSP, laki-laki 22 tahun. Tempat kejadiannya dalam rumah keluarga dekatnya yang berada di Desa Bagorejo, Kecamatan Gumukmas. Waktu peristiwanya Kamis, 31 Oktober sekitar jam 11.00 siang.

    Korban ketika itu ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di ruang dapur. Tubuhnya terbujur kaku. Sedangkan, di bagian mulutnya penuh busa.

    Seketika itu korban dibawa ke Puskesmas Gumukmas. Hasil pemeriksaan medis diperoleh bahwa korban sudah tidak bernyawa. Polsek Gumukmas dilapori sekitar jam 17.00 sore.

    Keluarga korban kabarnya setuju dilakukan otopsi untuk mengetahui pasti penyebab kematian tersebut. Namun, indikasi kuat bunuh diri berdasarkan petunjuk adanya sisa racun tikus di dapur. Kemungkinannya, korban mencampur racun tikus itu dengan kopi yang diminum.

    Hal ini kian diperkuat dari informasi sebelum korban meninggal sering curhat kaitan beban pikirannya karena berhutang yang rasanya tidak sanggup dibayar. Utang uang itu disebut-sebut dari seniornya sesama polisi.

    Sebelum meninggal, korban bahkan kerap menolak makan. Beberapa saat sebelum ditemukan tergeletak di dapur, korban terlihat oleh sejumlah saksi dekat lokasi kejadian korban sempat mampir ke toko.

    “Mungkin korban beli kopi yang di minumnya sebelum meninggal. Soal racun tikus masih dengar-dengar selentingan. Tidak terlalu jelas, karena tidak boleh tahu langsung. Tapi, memang awal dibawa ke Puskesmas sekilas terlihat ada busa di mulut korban,” ujar seorang warga sekitar lokasi kejadian yang meminta namanya dirahasiakan. (*)

    Pewarta: Res.

    Editor: Santoso.

    Continue reading

    Tinggalkan Balasan

    You Missed

    Proses Hukum Terhadap Maksi Menambah Panjang Rusaknya Citra Polri di NTT

    Proses Hukum Terhadap Maksi Menambah Panjang Rusaknya Citra Polri  di NTT

    Akses Jalan Menuju Pelabuhan Jangkar Macet, Pengendara Kesulitan Akibat Luapan Sungai dan Perbaikan Jalan

    Akses Jalan Menuju Pelabuhan Jangkar Macet, Pengendara Kesulitan Akibat Luapan Sungai dan Perbaikan Jalan

    Korban Penipuan Berharap Keadilan Hukum,Delapan Belas Bulan Menunggu Proses Laporan Polisi

    Korban Penipuan Berharap Keadilan Hukum,Delapan Belas Bulan Menunggu Proses Laporan Polisi

    Anggota Polri Bunuh Diri di Jember, Disebut-sebut Motif Ingin Lepas Tekanan Utang ke Senior

    Anggota Polri Bunuh Diri di Jember, Disebut-sebut Motif Ingin Lepas Tekanan Utang ke Senior

    Babinsa Nogosari Turut Basmi Sarang Nyamuk DBD

    Babinsa Nogosari Turut Basmi Sarang Nyamuk DBD

    Masyarakat Bawah Memilih DPP LSM GMBI Deklarasi Dukung Calon Cagub dan Cawagub Ahnad Syaiku dan Ilham Habibi Paslon no 3

    Masyarakat Bawah Memilih DPP LSM GMBI Deklarasi Dukung Calon Cagub dan Cawagub Ahnad Syaiku dan Ilham Habibi Paslon no 3