Teropongindonesianews.com
Pamekasan-Berbagai upaya dioptimalkan oleh pemerintah kabupaten atau Pemkab Pamekasan Jawa timur untuk membentuk ketangguhan masyarakat. Salah satunya dengan membentuk pasar tangguh bencana (pastana) di kawasan Pantai Utara atau Pantura, Bumi Gerbang Salam.
Untuk Pastana ketiga rencananya akan dicanangkan pada pasar tradisional Waru, Kecamatan Waru. Sementara pastana pertama dan kedua adalah pasar Kolpajung dan pasar 17 Agustus telah dioperasikan, beberapa waktu lalu.
“Untuk pastana ketiga menyusul di Kecamatan Waru, kita masih menjajaki kemungkinannya karena letaknya yang semrawut. Kita harus mengatur dulu,” kata Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Budi Cahyono, Senin (13/9/2021).
Dikatakannya, bahwa pihaknya belum bisa memastikan rencana peresmian pastana lantaran tengah mempersiapkan persoalan teknis yang ada di lapangan. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan akan ada pastana kembali setelah peresmian pasar Waru tersebut.
“Karena program ini berkelanjutan, jadi tidak berhenti sampai di situ. Kami akan koordinasi dengan Disperindag (dinas perindustrian dan perdagangan, red) juga,” tukasnya.
Budi melanjutkan, pada dasarnya konsep besar pembentukan pastana itu bukan terbatas untuk penanganan covid-19 saja. Melainkan, bisa tangguh dalam segala bentuk bencana yang masuk dalam program itu, guna memberi edukasi tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana pada segenap lapisan masyarakat.
“Mengetahui resiko-resiko terdampak yang mungkin akan terjadi. Ya sekarang covid-19, tapi bencana itu kan tidak hanya covid-19. Kita mau mengedukasi masyarakat,” ujarnya.
Dia berharap, pedagang dan pengunjung yang ada di pasar berkonsep tangguh bencana agar dapat mematuhi protokol kesehatan (prokes). Yakni dengan memakai masker, mencuci tangan sebelum masuk pasar, dan melewati bilik disinfektan di pintu utama pasar.
Hal itu dilakukan untuk memutus penyebaran covid-19 di kawasan Transaksi jual beli juga,” ungkapnya.
(Sg)