Teropongindonesianews.com
SIKKA – SMAK St. Maria Monte Carmelo Sikka telah melaksanakan kegiatan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) selama dua hari dari tanggal 27 hingga 28 September 2021. Sekolah milik Yayasan Santa Maria Kamel ini telah mempersiapkan diri secara baik dengan berbagai alat dan sarana pendukung untuk mensukseskan pelaksanaan ANBK.
Untuk itu Tim Supervisi Asesmen Nasional dari Direktur Jenderal Bimas Katolik Jakarta, mengunjungi SMAK Monte Carmelo untuk mengetahui sejauh mana persiapan dan pelaksanaan ANBK.
Kegiatan asesmen nasional merupakan pemetaan mutu pendidikan pada Sekolah Madrasah dan program kesetaraan jenjang dasar dan menegah. Perubahan mendasar pada Asesmen Nasional tidak lagi mengevaluasi serta memetakan sistem pendidikan berupa input, proses serta hasil. Asesmen dirancang tidak hanya sebagai pengganti ujian nasional dan ujian sekolah berstandar nasional, namun sebagai penanda perubahan paradigma tentang evaluasi pendidikan. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) juga merupakan langkah dari memerdekakan siswa dan bebasnya peserta didik dari diskriminasi sistemik yang berdampak pada pembelajaran atau perolehan nilai.
Pater Eman Berto SVD selaku ketua panitia kepada wartawan Teropongindonesianews.com menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan Asesmen Nasional bukan untuk mengukur kompetensi masing masing peserta didik, tetapi menjadi tolok ukur pemetaan kualitas pembelajaran yang terjadi di suatu lembaga pendidikan, khususnya pada SMAK Monte Carmelo.
“Kaitan dengan usaha perubahan dan peningkatan kualitas pendidikan maka tentu saja Asesmen Nasional tidak dalam upaya untuk melakukan evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik secara individu. Asesmen ini lebih bermuara pada bagaimana mutu Pendidikan dievaluasi secara menyeluruh dan menjadi landasan perbaikan” Ujar Berto.
Pria berkaca mata minus ini menambahkan bahwa sasaran kegiatan Asesmen ini bukan hanya pada peserta didik, melainkan pada kepala sekolah dan guru.
Sedangkan untuk guru, diprioritaskan pada guru yang namanya sudah terdaftar di Dapodik. Untuk peserta didik sendiri memiliki empat Instrumen yang diujikan yakni Literasi, Numerasi, Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar. Untuk kepala sekolah dan guru guru hanya mengisi satu instrument yakni Survei Lingkungan Belajar.
Lebih lanjut, Ketua Panitia menjelaskan bahwa asesmen nasional ini tidak diikuti oleh semua peserta didik kelas XI. Sesuai regulasi yang sudah tertera pada prosedur operasional standar, hanya melibatkan 45 orang sebagai siswa sampel dan ditambah 5 orang sebagai siswa cadangan. Hal ini dibuat dengan maksud, ketika diantara siswa sampel ada yang berhalangan, maka bisa diganti dengan siswa cadangan. Untuk SMAK Monte Carmelo siswa kelas XI hanya berjumlah 44 Orang, maka dengan itu semua siswa dilibatkan tanpa ada siswa cadangan.
Tim supervisi Asesmen Nasional SMAK yang hadir pada kesempatan dimaksud, Maria Yohana Andri Yudanti, S.E, pengelola kepegawaian pada sub bagian kepegawaian bagian organisasi kepegawaian dan hukum, Sesanti Winata Utami, S.Kom, arsiparis pertama pada subbagian tata usaha Direktorat Pendidikan Katolik. Hadir mendampingi tim supervise, Krensentia Reo, S.Sos, Kepala seksi Pendidikan Katolik Kankemenag Sikka, Kepala SMAK Santa Maria Monte Carmelo, Benediktus Bani, O,Carm, dan. pengawas pendidikan Katolik, Yanuarius A.T Sedu Beguir, M.Th.
Agus Badjo