Teropongindonesianews.com
— Kalimantan —
Dusun Bondau, Desa Ella Hulu
Kecamatan Menukung kabupaten Melawi.
Terlihat perumahan warga hanya
tampak atap bumbungan rumah.
Dusun Bondau saat banjir terlihat seperti danau.
Beberapa saat kemudian
terlihat tiga unit bangunan pemerintah yang berjejer.
Didepannya terlihat satu tiang berdiri kurang lebih ketinggian sekitar 6 meter
Di atasnya berkibar bendera
Sang saka merah putih.
Didepan bangunan yang megah tersebut
terpantau situasi bangunan pemerintah
kondisi dan fasilitas lainnya.
Hendrikus Dodong
salah satu tokoh masyarakat
Temenggung
Adat Dayak Limbai ikut memantau
kondisi air di lapangan.
Bangunan yang kami pantau yaitu dua sekolah, bangunan kantor, perpustakaan serta rumah balai dusun.
Setelah mengetahui kondisi
Sekolah dan fasilitas umum. Kurang lebih 50 meter jarak dari sekolah ke gedung Balai Dusun
hanya tampak atap bumbung dan ratusan
rumah milik warga masyarakat yang mengalami banjir.
Untuk mengetahui keluhan dari dewan guru terhadap
bencana banjir, kami mendatangi salah satu
Kepala Sekolah di
SDN No.08 Bondau,
Selfinus Selfin
“Kerugian sekolah akibat bencana banjir, karena
curah hujan yang tinggi
beberapa hari di wilayah kabupaten Melawi dan daerah lainnya sehingga
daya serap dan daya tampung air tak lagi mencukupi.
Saat hujan turun
banjirpun mudah
meluap.
Penyebab banjir juga karena adanya investor yang membuka lahan perkebunan kelapa sawit, perusahaan kayu loq, dan pertambangan PETI besar – besaran, dalam satu tahun sejak tahun
2020, banjir bisa sampai 6
kali dalam satu tahun,” ujar Selfinus Selfin kepala sekolah SDN. 08 Bondau pada reporter Senin (04/10/2021).
“Adapun langkah-langkah antisipasi yang kami lakukan oleh pihak sekolah dalam proses belajar mengajar. Yaitu meliburkan anak- anak
untuk sementara waktu bila
keadaan sudah normal anak – anak sekolah baru masuk kembali.
Namun tetap mematuhi prokes, mengingat pandemi
Covid -19 terus meningkat yang bisa mengancam nyawa,” ungkapnya.
Yang lebih menarik, pak Selfinus, panggilan akrab
nya sering di panggil
Bapak” Anderson ” sering mengungsi
dari rumah kediamannya ke ruangan sekolah pada saat banjir menggenang di ruangan ketinggian air mencapai 1 meter, sekitar pukul 01,20 malam , karena kondisi air naik drastis ada juga yang mengungsi ke
rumah milik paroki Stasi bondau, samping gereja
Santo Vensensius.
Ketika di minta keterangan
terkait perumahan guru- guru, apakah pernah mendapat
perhatian dari Dinas pendidikan?
“Sejak dari tahun 2006 sampai tahun 2021, kami
belum pernah sekalipun dibantu oleh pemerintah,” kata Selfinus.
” Kami berharap
kedepannya semoga pemerintah bisa memperhatikan dan membantu rumah dinas guru ,khusus di
Dusun Bondau kabupaten Melawi,” imbuhnya.
“Di SDN No. 08 Bondau ada dua unit rumah dinas guru yang terkena
bencana banji, Kami berharap agar pemerintah daerah dan pemerintah pusat, Dinas pendidikan
agar lebih peka melihat musibah
yang menimpa para guru.
Karena hal ini murni musibah / bencana
yang dialami semua daerah
yang ada di Kalimantan Barat, terkhusus
Kabupaten Melawi, Sintang,” ujarnya.
“Pemerintah harus betul-betul melihat dan memiliki hati nurani terkait
fasilitas sekolah dan perumahan guru SDN. No. 08
Bondau yang rusak diterjang banjir ( Mobiler dan ATK ) yang berada dalam kantor ludes tidak mampu di selamatkan lagi,” tutupnya.
( Redaksi )