Teropongindonesianews.com
Pamekasan- Pemerintah Kabupaten Pamekasan dalam waktu dekat ini sedang mempersiapkan rencana pendirian warung milik rakyat (wamira) mart tahun 2021 secara matang.
Proses pendirian WAMIRA ini dipantau oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro Pamekasan itu terdiri dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), akademisi, dan praktisi.
Pada hari Senin (4/10/2021), rencana pendirian wamira dipaparkan langsung di depan Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam oleh tim monitoring yang bertempat di Peringgitan Dalam Mandhapa Aghung Ronggosukowati.
“Wamira mart ini adalah show room secara fisik yang akan dibangun di 20 titik di Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya kita akan prioritaskan ada beberapa titik hingga akhirnya wamira mart ini nampak kepada masyarakat kalau memang betul-betul ada,” ujar Bendahara Tim Pendirian Wamira Mart, Ali Hosnan.
Dalam pemaparannya, Ali Hosnan menjelaskan, pendirian wamira itu bertujuan meningkatkan daya saing lokal dan inter lokal, pertumbuhan usaha serta meningkatkan omzet pelaku usaha kecil menengah
“Karena permasalahan dari awal, UKM itu dari dulu sampai sekarang soal pasar, dan kedua masalah uang. Kalau pasar baru itu sudah ada, modal itu sebenarnya bisa dicari. Maka, adanya wamira mart ini adalah terbentuknya akses pasar baru,” jelasnya.
Ketua KNPI tersebut juga mengatakan bahwa pihaknya juga akan meningkatkan nilai jual dari produk usaha Pamekasan dengan langkah strategis yang dilakukan oleh sumber daya manusia (SDM) profesional sesuai dengan keahliannya. Mulai dari sisi perizinan, label halal, seluruhnya akan ditangani oleh tim.
“Sebenarnya produk kita itu banyak, bagus, cuman masalahnya banyak hal kekurangan. Mungkin produknya kurang berstandart dan lain sebagainya. Makanya di sini ada tim verifikasi produk, apakah produknya sudah layak atau tidak, atau sudah berstandar atau tidak,” jelasnya.
Wamira mart sendiri merupakan fasilitas pemasaran offline yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Pamekasan di bawah kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam dengan kisaran 70 persen diisi produk UMKM dan WUB, sementara 30 persen sisanya diisi produk pendamping.
Selain pemasaran offline, Pemkab Pamekasan juga menfasilitasi pemasaran online yang telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI untuk menyediakan SDM yang akan dilatih. Tujuannya agar produk WUB hasil pelatihan, pemberian modal, dan alat serta fasilitasi pemasaran berjalan lancar.
“Strategi wamira mart yang pertama penambahan produk lokal, mendampingi UMKM mulai awal sampai finishing. Konsultan akan mengarahkan agar produk mereka fokus dan differensiasi,” tutupnya.
(Sg)