Teropongindonesianews.com
Sumenep – Aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Sumenep, dan Gerakan Mahasiswa Ekstra Parlemen (GEMPAR) meluruk kantor Kepolisian Resort Kabupaten Sumenep. Kedatangan puluhan mahasiswa menurut Mereka adalah untuk mengevaluasi kinerja AKBP Rahman Wijaya sebagai Kapolres Sumenep dari saking maraknya kekerasan pada aktivis, (Senin, 18/10/2021).
Mengingat bahwa institusi Polri yang sedang diguncang oleh maraknya kekerasan dan penganiayaan pada aktivis, GMNI dan Gempar meminta Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya bertanggung jawab atas beberapa kejadian pemukulan yang dilakukan anggotanya pada demonstran di Kabupaten Sumenep baru lalu serta menuntut mundur Kapolres Sumenep mundur jika tidak mampu.
Salah satu kejadian pemukulan oleh oknum Kepolisian di Sumenep terjadi pada tanggal 1 Oktober 2021 pada mahasiswa yang sedang melakukan aksi demonstrasi didepan kantor Disperindag setempat, yang menjadi study evaluasi kinerja Kapolres Sumenep.
GMNI dan Gempar menilai kinerja Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya sangat buruk, sebab hampir setiap pengakawalan aksi unjuk rasa cenderung refresif. AKBP Rahman Wijaya patut meminta maaf kepada seluruh rakyat Kabupaten Sumenep, terkhusus kepada mahasiswa yang menjadi korban kekerasan oknum Kepolisian karena periode kepempinan AKBP Rahman Wijaya dinilai paling buruk karena mereka merasa didzolimi karena mahasiswa kerap dituding melakukan aksi anarkis.
“Kapolres harus bertanggungjawab dengan insiden pemukulan aktivis yang seringkali terjadi, dan kapolres harus meminta maaf pada rakyat Sumenep terlebih pada aktivis karena ini adalah periode paling buruk dari perjalanan panjang polres kabupaten Sumenep karena tidak ada kapolres seperti ini. Kami merasa didzolimi karena mahasiswa sering dituduh melakukan aksi anarkis, padahal polisilah yang sering melakukan penganiayaan terhadap aktivis dan mahasiswa, ” Tegas orator aksi.
Sampai berita ini di unggah, Para demonstran kecewa karena Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya tidak menemui mereka dengan alasan sedang bertugas, namu mereka tetap akan melakukan kembali hingga ditemui Kapolres Sumenep.
“Kami sangat kecewa kepada Kapolres Sumenep dan kami siap melayangkan surat pemberitahuan aksi hingga kapolres beriktikad baik berdiskusi menemui mahasiswa,” Tegasnya. EDY