Teropongindonesianews.com
Maumere – Perubahan perilaku manusia pada masa pandemi covid-19 sangat dirasakan, sebelum covid-19 interaksi sosial sangat dibutuhkan dalam membina kebersamaan sebagai makhluk sosial, tetapi di masa pandemi covid-19 interaksi antara manusia perlu dibatasi, tidak boleh berjabatan tangan, cipika cipiki (cium pipi kanan, cium pipi kiri – Red ), jaga jarak dan tidak boleh berkerumun.
Perubahan sikap dan perilaku ini sangat dirasakan oleh lembaga pendidikan (sekolah), Sekolah merupakan kumpulan manusia ( peserta didik – Red ) yang akan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Disinilah menjadi masalah karena terjadi kerumunan dan pasti akan terjadi interaksi secara langsung antara peserta didik dengan peseta didik, antara peserta didik dengan guru, antara guru dengan guru. Proses ini sangat rentan terhadap penyebaran covid-19 di lingkungan sekolah, sehingga tidak mengherankan pemerintah mengeluarkan larangan kegiatan belajar mengajar secara langsung (Tatap muka – Red). Dan diganti dengan kegiatan belajar mengajar melalui sistim daring. Kegiatan belajar mengajar melalui jaringan internet mengalami banyak kendala seperti jaringan sering error, harus memiliki hp android, harus memiliki pulsa data yang cukup. Dan juga belum memahami cara penggunaan hp android. Persoalan ini menyebabkan banyak peserta didik tidak dapat mengerjakan tugas yang diberikan bapak ibu guru secara baik, dan bahkan membuat semangat belajar peserta didik hilang bahkan ada yang harus putus sekolah.
Untuk membangkitkan kembali semangat belajar peserta didik di tengah wabah covid-19, Sekolah Dasar Katolik Bloro – Kecamatan Nita – Kabupaten Sikka – Propinsi NTT mengadakan kegiatan pembinaan rohani bagi 50 peserta didik. Kegiatan berlangsung selama dua hari dari tanggal 21-22 Oktober 2022 dengan tema Pembinaan Iman anak berkarakter di tengah masa pandemi covid-19 dengan di hadiri oleh Pengawas Pendidikan Agama Katolik, Nara sumber, Pelaksana Tugas Kepala sekolah SDK Bloro, Staf pengajar,
Agustinus Badjo, S.Ag., M.Th selaku Pengawas Pendidikan Agama Katolik dalam sambutan mengungkapkan bahwa kegiatan pembinaan rohani bagi peserta didik sangat penting di tengah pandemi covid-19, situasi kondisi pada saat ini sangat mempengaruhi perilaku dan sikap anak dalam proses pembelajaran, materi yang diperoleh anak tidak secara utuh, banyak tugas tidak dikerjakan anak tetapi diserahkan kepada orang tua. Situasi seperti inj membuat anak patah semangat bahkan tidak jarang putus sekolah. Kegiatan pembinaan rohani ini untuk menjawabi persoalan yang dihadapi peserta didik, membangkitkan kembali semangat belajar, membentuk perilaku anak yang berkarakter, dan diharapkan peserta didik dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan secara penuh.
“Kegiatan ini sangat bermanfat bagi peserta didik kami, selama ini anak-anak dirumahkan, kurang sekali anak-anak terlibat dalam proses pembelajaran, banyak materi yang tertinggal karena kekuragan waktu tatap muka. semoga dengan kegiatan pembinaan rohani ini membawa perubahan semangat dalam proses kegiatan belajar mengajar dan saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sikka yang telah memberikan bantuan dana untuk kegiatan ini,” Tutur PLT Kepala sekolah SDK Bloro, Inocentia S.EMalar S.Pd kepada media TIN Com Maumere di ruang kerjanya.
“Saya sangat senang mengikuti kegiatan ini, selama ini kami hanya di rumah saja, banyak tugas tidak dikerjakan, karena saya tidak memiliki hp android, ini membuat kami putus asa untuk belajar, tetapi sekarang kami sudah sekolah secara tatap muka, membuat kami semangat lagi”, Ungkap Clarita, salah seorang peserta yang merasa Bangga.
Kabiro Sikka Media TIN : Agus Badjo