Teropongindonesianews.com
Bondowoso – Peringatan Kelahiran Nabi Muhammad, SAW SD Karanganyar 02 Kecamatan Klabang Kabupaten Bondowoso yang di adakan pada Tanggal 30 Oktober 2021 di Gedung SD Karang Anyar 02 tersebut di laksanakan dengan begitu Hikmad oleh Walimurid dan seluruh Guru serta Murid.
Semuanya menunjukkan keloyalitasannya pada SD tempat belajar mengajar dengan mengambil tema kegiatan : “Belajar dengan meneladani dan mencontoh ajaran Nabi Mohamad Saw“.
Dalam kegiatan tersebut yang langsung di pimpin oleh Pujiastuti, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Karang Anyar 02 dan di isi oleh Ustad Moh. Huzen dari Prajekan memberikan masukan keagamaan bahwa langkah kita sebagai Manusia harus mencontoh kepada Nabi Besar Muhammad, SAW yang selalu menerima dan menjalankan Perintah Allah, Swt serta menjauhi larangannya.
Dalam kesempatan ini pula Kepala Sekolah Pujiastuti S.Pd Menyampaikan agar tetap mematuhi protokol kesehatan. “Acara memperingati hari kelahiran Nabi kami tidak lupa juga dalam tetap memperhatikan protokol kesehatan kepada para guru, staff dan juga siswa-siswi” Ungkapnya.
Peringatan acara maulid Nabi Muhammad SAW hari ini diambil dengan tema (Belajar Dengan Meneladani dan Mencontoh Ajaran Nabi Muhammad SAW). “Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW kali ini diisi oleh penceramah dari Prajekan Ustadz Moh.Hosen” tutur salah satu guru SDN Karanganyar 2 Kecamatan klabang.
Kepala Sekolah menyampaikan dan mempertegas bahwa lembaga ini akan segera bergabung dengan SDN Blimbing 01 yang juga hadir pada kesempatan ini, Sayati, S.Pd.
“Lembaga kami ini akan segera bergabung dengan beberapa pertimbangan, salah satunya karena para siswa-siswi yang jumlahnya sedikit”. Imbuhnya dengan perasaan pasrah.
“Harapan kami sebenarnya adalah, bagaimana sekolah ini tetap berada di jalurnya, dan juga banyak calon dari siswa-siswi yang mendaftarkan diri di lembaga ini. Namun, karena setiap tahun ada penurunan dan kurang minatnya belajar disini, ya kami harus mengikuti perintah yang ada” Terangnya.
Sedangkan para guru dan para staffnya sangat sinergitas dalam mempertahankan ke eksisan lembaga ini terbukti kekompakan wali murid, komite sekolah dan segenap pendidik dan tenaga kependidikannya.
Di Jelaskan juga bahwa Penggabungan sekolah bukanlah fenomena baru, hal ini dilakukan demi mengurangi biaya operasional yang tinggi. Efisiensi benar-benar menjadi latar belakang penggabungan ini. ‘Efisiensi’ yang dimaksudkan di sini berkaitan erat dengan sedikitnya jumlah siswa. Dari pada terpisah, lebih baik digabungkan menjadi satu dengan sekolah terdekat.
Sementara itu Hartono Salah satu Aktivis LPK yang juga ikut menyimak tentang Alasan merger pada sekolah-sekolah tertentu Mengatakan bahwa Merger tersebut apabila tidak memenuhi standar yang dipersyaratkan. Seperti menurunnya jumlah murid dari tahun ke tahun merupakan salah satu poin penilaian terhadap keberadaan sekolah-sekolah tersebut.
Merger sekolah itu ada kriteria dan syaratnya sebagaimana diatur dalam dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2010, sekolah dapat dimerger bila sudah tidak memenuhi syarat untuk tetap berdiri sendiri. Misalnya, tidak memiliki ruang, seperti ruang kelas, guru, dan usaha kesehatan sekolah (UKS).
Syarat bagi sekolah untuk dimerger, kurang dari 100 anak. Demi meningkatkan efisiensi manajemen, beberapa sekolah terpaksa harus di-merger dengan sekolah yang lain.
SD yang dilihat memiliki aset potensial, baik dari segi sumberdaya manusia (SDM) maupun sarana prasarananya, sudah seharusnya dipertahankan. Sementara sebaliknya, SD yang minim aset, pihak sekolah yang bersangkutan seharusnya menerima alternatif untuk dimerger.
MISRADI / FADLI, S.Pd