Teropongindonesianews.co.
Jember – Curah hujan yang sangat tinggi di Kabupaten Jember berpotensi banjir di sejumlah wilayah, salah satunya di Kecamatan Sumberbaru.
Berdasar rapat koordinasi Polres Jember bersama pihak-pihak terkait dan laporan warga tentang adanya banjir maupun longsor, telah ditetapkan wilayah tersebut sebagai salah satu skala prioritas Mitigasi dan Kesiapsiagaan Bencana.
Satsamapta Polres Jember langsung menindaklanjuti rapat koordinasi tersebut dengan langkah-langkah survey dan Mitigasi ke lokasi tebing sungai Desa Jambesari, Rabu (03/11/21).
Giat ini dilakukan bersama Polsek Sumberbaru, Polisi Hutan, BPBD, Koramil dan Kecamatan Sumberbaru.
Dipimpin langsung oleh AKP Eko Basuki Teguh Kasat Samapta Polres Jember bersama AKP Factur, Rahman Subagio dari BPBD, Serta Muspika Kecamatan Sumberbaru, tim meninjau tempat yang mengalami kerusakan dinding sungai.
Langkah darurat yang dilakukan adalah memperbaiki kerusakan dinding sungai yang disebabkan oleh adanya aliran sungai yang deras, karena sungai mengalami kedangkalan.
Peninjauan juga bertujuan memberikan assessment risk dalam upaya mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
AKP Eko Basuki Teguh Kasat Samapta Polres Jember mengatakan, tujuan survei yang dilakukan hari ini merupakan upaya mensosialisasikan kepada masyarakat agar waspada akan bencana.
“Tujuan kami datang ke sini untuk melakukan survei serta berkoordinasi dengan muspika setempat, mengingat curah hujan sudah tinggi dan debit air masih terlihat dangkal.
Hari ini ada 24 titik lokasi yang kita waspadai dan kita lakukan langkah serentak dengan komando Polsek-polsek yang masuk zona rawan bencana,” ujarnya.
Berikutnya mitigasi dilakukan di Bukit Poreng, yang berpotensi longsor. Kasat Samapta menjelaskan, “Curah hujan yang sangat tinggi dan berkecenderunga meningkat drastis, maka berpotensi untuk longsor dan tanah bisa ikut larut akibat akarnya tidak bisa menahan retakan, maka disarankan untuk menanam pohon keras dengan akar kuat.
Lebih bagus lagi jika di sela tanaman keras diperkuat dengan rumput yang akarnya kuat semacam vetiver”, katanya.
Kasat Samapta mengkawatirkan terjadinya longsor di tebing sungai yang dapat menyebabkan air mengalir ke pemukiman warga.
“Keselamatan masyarakat adalah prioritas, kami siap 24 jam demi keamanan masyarakat,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama Rahman Subagio Kasi Pencegahan BPBD Jember menjelaskan adanya langkah-langkah yang perlu segera di lakukan untuk mengatisipasi terjadinya bencana tersebut.
“Langkah yang perlu segera di lakukan adalah membuat bronjong, membangun dinding jalan dan dinding sungai dengan bambu untuk sementara waktu,” katanya.
Selain itu Rahman mengatakan Muspika harus segera mengupayakan langkah-langkah normalisasi dengan pelebaran jalan maupun pelebaran sungai supaya arus air sungai lancar mengalir ke hilir sehingga tidak menimbulkan tekanan berlebih ke dinding tebing sungai.
“Hasil dari survey tersebut akan di koordinasi dengan Pemkab maupun instansi terkait.” tutupnya.
Tatang