Teropongindonesianews.com
Probolinggo – Dana Bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) yang diperuntukan ke masyarakat kurang mampu di Desa Patemon Kecamatan Pakuuniran Kabupaten Probolinggo diduga disunat oleh oknum Pemerintah desa.
Pasalnya dana bantuan sebesar Rp 15 juta per KK penerima ternyata tidak sepenuhnya diberikan , namun hanya sekitar Rp 6 juta, itupun diberikan dalam bentuk tunai di potong pajak 1 juta dan masih di potong lagi 500 Ribu, oleh oknum perangkat Desa Patemon.
Ahmadi,Dusun Koncer RT 008/RW 001 Desa Patemon Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo, menyampaikan ke awak media dikediamannya, Kamis (4/11/2021) ,”Saya mendapatkan uang 6 Juta untuk bantuan bedah rumah program RTLH, uang yang saya terima di potong1 juta oleh Pak Kades, katanya untuk pajak.
Setelah itu ada pemotongan lagi 500 Ribu sama pesuruhnya Pak Kades atas nama Tohari, jadi saya hanya terima Rp.4.500.000. bantuan tersebut,” Kata Ahmadi.
Yang jelas Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Anggaran yang di ambil dari Dana Desa sebesar Rp.15 juta sebanyak 8 KK.
Bersamaan saat itu ada salah satu warga menyampaikan terkait Bansos program BPNT milik warga Desa Patemon yang di ambil bantuanya tersebut oleh oknum ketua yang tidak bertanggung jawab.
Misnawa Dusun Dermoyo RT/RW.007/002 Desa Patemon sangat tidak terima bantuanya yang sudah cair 5 kali bantuanya tidak di berikan.,” Bantuan saya sudah cair langsung 3 kali tidak di beri sembakonya pak,cair lagi 2 kali juga tidak diberikan bantuanya,yang pegang kartu ATM saya pak ketua kelompoknya atas nama Bahrul setelah di ambil dan digesek ke agen lain kok terbukti cair betulan pak 5 kali.,” ungkap Misnawa.
Keterangan dari Cucu Misnawa menjelaskan benar adanya setelah di minta ATM milik neneknya Misnawa dan langsung dibuktikan penggesekan ke 2 agen lain di luar desa Patemon.
Dua cucu tersebut Abdul Qodir beserta Istrinya Nurul Hikmah yang telah mengambil ATM milik neneknya Misnawa keketua kelompok,”benar adanya pak kalau ATM punya nenek saya sudah saya gesek ke tempat agen di luar desa Patemon, sudah terbukti struknya ada pencairan 5 kali yang sudah di ambil, saya sudah sampaikan kepada ketua kelompoknya tolong berikan bantuan punya nenek,sampai sekarang tidak ada perhatian.” Jelasnya.”(Bersambung)
Nur