Teropongindonesianews.com
Pamekasan – Perempuan kelahiran Pamekasan 28 Desember tersebut menjadi lulusan terbaik dengan IPK 3.47 yang ditempuh selama 4 tahun.
Perempuan asal Desa Sotabar, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan itu menceritakan perjalanan kuliahnya dari awal hingga lulus tanpa sosok seorang ayah.
Ia merasakan perjuangan menjadi mahasiswi dengan berbagai tantangannya yang hanya mengandalkan semangat dari sosok Ibu dan seorang Abang, Linda mampu melewati rintangan.
Diawal masuk ke kampus perempuan, yang berparas cantik ini tidak fasih dalam berbicara dan selalu gugup saat presentasi.
Selama kuliah, Biaya kuliahnya dibiayai langsung dari Ibu (Busana) yang bekerja sebagai TKI dan Abangnya (Zaini Wer wer) yang merupakan Persiden Mabes NGO kab Pamekasan.
“Awal masuk kuliah saya sempat minder, karena dari awal tidak izinkan kuliah oleh ibu dengan alasan keterbatasan biaya, namun karena dukungan abang saya (Zeini Wer wer/ Red), Alhamdulillah saya mampu bersaing dengan mahasiswa lainnya,” katanya.
Ia berpesan untuk para mahasiswa yang masih aktif kuliah, untuk terus semangat belajar tanpa harus minder walaupun dari Desa yang punya keterbatasan
“Terima kasih kepada Allah dan Rasulullahku semuanya saya libatkan dalam perjalanan pendewasaan ini. Dan terimakasih Ibu dan Abangku berkat mereka saya bisa menyelesaikan kuliah dengan baik. terima kasih juga untuk orang-orang tersayang serta temen-temen dan para Dosen yang membimbingku,” tandasnya.
Sementara itu, Abang dari Linda Wati, Zeini Wer wer mengucapkan selamat dan sukses atas prestasi yang di dapat yakni menjadi lulusan terbaik di Prodi Teknik Informatika, UIM, Pamekasan
“Untuk Linda, Saya dan ibu turut bangga atas prestasi yang mengharum nama keluarga. walaupun banyak rintangan yang dilewati tanpa sosok seorang Bapak, Adek bisa melewati dengan baik,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Bahkan dirinya berpesan, untuk tidak sombong dengan prestasi yang di raihnya. “Tetap rendah hati dan tetap semangat untuk terus belajar dengan niat karena Allah dan Rasulnya,” tukasnya.
Mhdr