Teropongindonesianews.com
Oleh:Ismail Badri. Humas SMAN 1 Panji.
Situbondo – SMAN 1 Panji selalu berupaya menjadi sekolah dengan segudang inovasi. Inovasi yang tentunya sebagai manifestasi dari pelaksanaan VISI sekolah.
Diawali dengan pembentukan karakter Pancasila, beberapa waktu lalu yang telah di launching sebagai sekolah karakter oleh kepala dinas pendidikan provinsi jawa timur, Dr. Ir Wahid Wahyudi, MT segera berbenah dan mulai menerapkan konsep sekolah karakter.
Diawali dengan rumusan yang menjadi fokus dari sekolah karakter, kegiatan di lanjutkan dengan sosialisasi kepada siswa dan guru serta karyawan. Upaya ini ditempuh dalam rangka menyamakan persepsi bersama.
Selain itu, yang paling penting dari sosialisasi ini adalah terbentuknya kesadaran dan dukungan bersama atas progarm ini. Apalah arti sebuah program, meskipun program itu sangat bermanfaat, akan tetapi tidak memperoleh dukungan, Pastilah tinggal cerita tanpa realisasi.
Sosialisasi yang telah dilakukan, kemudian di lanjutkan dengan target dari sekolah karakter itu sendiri. Dimulai hari senin, 8 November 2021.
Pembiasaan bidang religius mulai diterapkan. Melalui pembacaan Alquran bersama untuk semua siswa secara bergiliran pada jam 06.15 (sebelum Kegiatan Belajar Mengajar).
Dengan mengambil lokasi di Musholla AT Tarbiyah, siswa akan di biasakan membaca Kalam ILahi secara bergiliran, sehingga kurang lebih dalam waktu 1 bulan SMAN 1 Panji sudah khatam Al Quran.
Selain itu, siswa juga dibiasakan sholat dluha berjamaah pada kegiatan pembiasaan ini.
kegiatan pembiasaan ini, akan rutin di lakukan secara terjadwal.
Dimulai Kelas X MIPA 1 dan di dampingi oleh wali kelas masing-masing, di harapkan dapat berlangsung tertib dan sesuai target (10 menit sebelum KBM bisa selesai). Terus berlanjut hingga semua kelas dapat mengikuti kegiatan ini.
Memang terlihat sederhana, tidak ada yang spesial. Akan tetapi, manfaat yang akan di peroleh akan menjadi sangat spektakuler.
Bagaimana bisa?
Sekolah karakter juga tidak hanya memperhatikan siswa yang beragama Islam. Untuk siswa yang non Muslim, akan di berikan pembiasaan religius sesuai keyakinan mereka.
Akan di tempatkan di ruang Konseling di dampingi oleh Konselor dan akan bekerja sama dengan lembaga keagamaan non muslim.
Adapun manfaat yang di harapkan bisa di peroleh oleh siswa adalah terbentuknya pribadi yang taat beribadah baik ibadah wajib, maupun yang sunnah, supaya orang tua juga merasakan dampak dari pembiasaan ini. Maka setiap siswa akan di berikan buku kendali yang mewajibkan tanda tangan orang tua /wali.
Buku tersebut berisi jadwal kegiatan siswa dalam hal sholat 5 waktu, sholat sunnah dan Qiroatil Qur’an.
Dengan buku kendali ini, sekolah mengharapkan ada
Sinergitas antara sekolah dengan orang tua adalah tanggung jawab bersama untuk mensukseskan sekolah karakter ini.
Akhirnya, melalui pembiasaan yang di awali dengan di pantau bersama, siswa akan di latih kedisiplinan,
Sehingga kelak apabila sudah terjun ke masyarakat atau jauh dari pengawasan orang tua, tanpa di awasipun, mereka akan selalu disiplin dan taat utamanya dalam hal religius.
Semoga, program luhur ini sebagai manifestasi dari visi sekolah dapat tercapai dan berhasil, Aamin. Yakinlah bahwa niatan baik akan selalu di ijabah oleh Sang Maha Segala Nya.
(Agus TIN)