Teropongindonesianews.com
Mandat dan suara keadaban Masyarakat Desa Wokowoe telah diperebutkan dalam gelanggang pentas Pilkades serentak Rabu, 17/11/2021.
Kepastian siapa sesungguhnya peraih terbanyak mandat dan kepercayaan dalam gelanggang pentas tersebut telah didapatkan masyarakat.
Perolehan suara dan mandat masyarakat oleh kandidat nomor urut dua: Fidelis Moi sesungguhnya adalah kemenangan masyarakat Wokowoe itu sendiri.
Politik dan demokrasi bermula dan lahir dari masyarakat, menuntut peratisipasi masyarakat dan kepentingannya bermuara pada masyarakat (Dari rakyat, Oleh Rakyat dan Untuk Rakyat).
Masyarakat adalah subyek, tujuan aktifitas, eksistensi politik itu sendiri. Penomoran secara berurutan setiap calon hanya untuk memudahkan masyarakat mengindentifikasi sebelum memberikan kepercayaan dan mandatnya dan identifikasi urutan perolehan mandat dan kepercayaan masyarakat oleh penyelenggara (Panitia).
Karena itu kemenangan dan kebahagiaan sesungguhnya adalah kemenangan dan kebahagiaan masyarakat. Bukan kemenangan kendidat dan tim pemenangannya.
Kebersamaan, kekeluargaan dan sportifitas sungguh ditempatkan di atas segala-galanya oleh Calon terpilih Fidelis Moi. Karena itu dia meminta warga masyarakat kampungnya, baik yang mendukungnya maupun yang memiliki pilihan lain untuk sejenak singgah di rumahnya.
Fidelis Moi, mantan biarawan Karmel tersebut mengatakan bahwa kebahagiaan pesta demokrasi yang sungguhnya adalah ketika masyarakat mengalami dan merasakan suasana kekeluargaan, kebersamaan dan sportifitas.
Ia berkomitmen bahwa sebagai pemegang mandat dan kedaulatan rakyat, ia akan terus berikhtiar untuk tidak menodai kepercayaan masyarakat dan sungguh-sungguh menjalankan mandat bersama masyarakat yang merupakan amanah, demikian dalam wawancara singkat, Rabu petang, 17 Nopember 2021, beberapa jam setelah pemilihan.
Kepala desa perdana dari kampung Bheda tersebut telah mengukir sejarah baru dalam percaturan politik tingkat desa sejak desa Wokowoe masih bergabung dengan desa induknya, desa Wokodekororo. Ia adalah salah satu putra terbaik peraih suara dan mandat terbanyak dari masyakat pada Pilkades kali ini.
Walaupun demikian bapak Fidelis Moi, tetap mengingatkan masyakatnya bahwa ia dipilih untuk semua masyarakat Wokowoe. Proses politik dan pemilihan sudah selesai. Waktunya, saatnya telah usai. Tidak ada kubu-kubuan lagi. Kini saatnya semua kembali normal sebagaimana biasanya.
Rahim Kemenangan
Rahim yang mengandung dan melahirkan eksistensi dan aktivitas politik/demokrasi adalah kebersamaan. Eksistensi dan aktivitas politik bukan turun dari langit.
Keberadaan dan aktifitasnya justeru karena ada rasa kebersamaan di antara manusia dan demi kebaikan bersama (bonum commune), kepentingan manusia (Aristoteles).
Dalam kebersamaan itu, manusia mengaktualisasikan dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk dan cara untuk mencapai tujuan bersama.
Salah satu di antaranya adalah aktifitas politik seperti halnya berkompetisi meraih mandat dan kedaulatan rakyat dalam Pilkades.
Sebagai sebuah pertandingan dengan berbagai macam selebrasi politik, Pilkades Wokowoe merupakan sebuah aktifitas mengaktualisasikan dan mengekspresikan tujuan politik dan demokrasi dalam suasana kebersamaan dan demi kebersamaan itu.
Sebuah aktifitas yang melibatkan manusia, masyarakat Wokowoe dan untuk kepentingan masyarakat itu sendiri yakni bonum commune.
Dalam artian ini, Pilkades bukan sebuah pertandingan kandidat atau para pendukung kandidat mengadu kekuatan untuk sebuah kemenangan apalagi kekuasaan.
Pilkades Wokowoe adalah sebuah kontestasi bersama untuk sebuah kepentingan bersama yaitu kepentingan masyarakat.
Bagaimana dan apapun selebrasi politiknya, nilai dan kultur kebersamaan yang mengandung dan melahirkan politik harus tetap dijaga, dirawat dan diprioritaskan agar tidak tercabik-cabik.
Semua kontestan tentu sudah berjuang maksimal. Setiap tim pemenangan dan kandidat tentu memiliki kebesaran hati dan kekuatan jiwa untuk menerima hasilnya dan siap menang atau kalah.
Kalah atau menang tidak abadi. Kalah dan menang bisa datang dan kemudian pergi. “Kalah jadi abu, menang jadi arang”, demikian pepata klasik.
Karena itu dibutuhkan kebesaran hati dan kekuatan jiwa yang mengutamakan kebersamaan di atas segalanya untuk sebuah bonum commune.
Hati dan jiwa yang membuat kita melampaui kalah atau menang dan mampu melihat keadaan dengan jernih. Nilai kebersamaan, kekeluargaan, persahabatan tak pernah berakhir, melampaui menang atau kalah.
Nilai Kemenangan
Sportivitas adalah salah satu nilai ideal dalam sebuah perlombaan. Memang pahit karena ia mengharuskan untuk lebih menjunjung tinggi aturan perundang-undangan, etika dan moral daripada hasil kemenangan.
Muara sportivitas adalah keluhuran nilai daripada hanya sebuah kemenangan atau kekuasaan.
Filsuf peraih hadiah Nobel, Albert Camus, menyebut sportivitas sebagai nilai yang membangun karakter manusia, tak ada hubungan secara langsung dengan kekalahan dan kemenangan.
Karena itu Cakades nomor urut III, Salomon Legho, S. Pd mengatakan bahwa kekalahan dan kemenangan adalah akibat dari perjuangan.
Sportivitas mengutamakan proses, mengajarkan manusia untuk menemukan nilai-nilai ideal berupa, kebersamaan, kekeluargaan, kejujuran, etika, aturan dan keadilan yang bermuara pada martabat.
Baginya Pilkades Wokowo kali ini merupakan media pembelajaran politik yang berharga dan selalu kedepankan sportifitas.
Karena itu kandidat yang meraih 56 suara dari masyarakat itu langsung bersilaturahim dan menyampaikan proficiat di rumah Fildelis Moi, peraih suara dan mandat terbanyak (223 suara) dari masyarakat Wokowoe.
Ketiga kandidat sadar bahwa mereka mestinya menjadi agen kebudayaan, bukan sekadar menjadi pemburu mandat dan suara rakyat apalagi kekuasaan yang mengorbankan peradaban, kebersamaan, kekeluargaan, kejujuran dan sportifitas.
Tujuan Kemenangan
Kemenangan mengandaikan adanya kepercayaan masyarakat atas mandat dan kedaulatannya. Dan kepercayaan yang membuahkan kemenangan menuntut sebuah komitmen yang kuat dari yang dipercayakan.
“If you ever find yourself stuck in he middle of the sea, I’ll sail the world to find you.
If you ever find yourself lost in the dark and you can’t see, I’ll be the light to guide you”, demikian syair lagu “Count On Me” yang dinyanyikan Bruno Mars.
Sang peraih suara terbanyak masyarakat Wokowoe, Fidelis Moi mengatakan bahwa kemenangan rakyat menuntut komitmen dan kesanggupan menjalankan program-program dan visi-misi yang telah dijanjikan dengan penuh tanggungjawab.
Ketika yang dimandatkan mampu melaksanakan komitmen, visi-misi dan janji-janjinya, itu berarti ia telah “mati” terhadap kepentingan dirinya sendiri, tegas Fidelis Moi, yang selama ini telah mengabdi di desa sebagai salah satu Kaur di desa Wokowoe.
Dengan demikian jika hal ini sungsung-sungguh dilaksanakan tentu Pak Delis kepala Desa Baru Wokowoe akan terus diandalkan dan dipercayai bahkan mungkin masyarakat mengatakan: “Ini baru pemimpin, bukan hanya sekedar pemimpin baru dan baru memimpin”!.
Inilah tantangan sekaligus ujian pertanggungjawaban moral dan keadaban atas kemenangan rakyat yang diraih.
Tetapi apabila dia mampu merealisasikannya sebagai konsekuensi keterikatan moral dan keadaban dengan masyarakat Wokowoe, maka ia bisa diandalkan dan terus dipercayai.
Dengan demikian menurut saya, mewujudkan komitmen/janji apalagi telah diungkapkan ke ruang publik merupakan simbol keadaban sebagai manusia (pemimpin).
Dan ketika mampu menunjukkan diri sebagai manusia yang beradab dengan menempati dan merealisasikan janji/komitmen, maka sesungguhnya ia sedang memuliakan keadabannya sebagai manusia.
Inilah harga termahal dari sebuah kemenangan, komitmen dan kepercayaan masyarakat.