Guru Pendidikan Agama Katolik Kecamatan Nita Ikut Workshop IKM Dan Moderasi Beragama
REDAKSI Teropong Indonesia News
- Oktober 5, 2024
Teropongindonesianews.com
Maumere NTT – Bertempat di SDI Solot kegiatan Implementasi Kurikulum Merdeka : Model Pembelajaransaja Diferensiasi ini diberikan kepada Guru Agama Katolik Sekolah Dasar Wilayah Kecamatan Nita oleh Pengawas Pendidikan Agama Katolik Kementerian Agama Kabupaten Sikka, Agustinus Badjo,S.Ag.,M.Th dan salah seorang Guru Penggerak, Metodus Dismas,S.Fil ,selama tiga hari dari tanggal 03-05 Oktober 2024. Kegiatan ini diprakarsai oleh Pengurus Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Katolik Kecamatan Nita, secara swadaya dan mandiri.
Selaku naras sumber, Metodius Disma, membimbing para guru Pendidikan agama katolik untuk memberikan pencerahan materi sekaligus menyusun satu bentuk modul ajar sesuai dengan model pembelajaran diferensiasi. Model pembelajaran ini sungguh menyenangkan bagi peserta didik karena dapat menjawabi kebutuhan sesuai dengan latar belakang ,karakter,bakat, minat peserta
yang selama ini seringkali guru melihat secara umum saja.
Alumni IFTK Ledalero ini menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari
kegiatan Balai Pendidikan dan Pelatihan Balai Keagamaan Denpasar- Bali. Harapan semoga semua guru yang mengikuti kegiatan ini dapat menyusun modul ajar dan melaksanakan dalam proses pembelajaran di kelas nanti.
“Kami merasa senang dan bersyukur karena keinginan kami Guru Agama Katolik untuk
mendapat pendampingan IKM terjawab sudah, yang selamai ini sangat kami nanti-nantikan”, Ujar salah satu Narsum / Peserta.
“Untuk diketahui sekolah di wilayah kecamatan Nita ada 27 Sekolah Dasar , 22 sekolah memiliki guru agama katolik sedangkan 5 sekolah tidak memiliki guru Agama Katolik”, Ungkap Ketua KKG PAK Kecamatan Nita, Eusebia Maria Kalista,S.Ag kepada awak media teropong Indonesianews.com.
Dalam memaparkan materi Moderasi Beragama, Pengawas Pendidikan Agama Katolik Tingkat Dasar Kementerian Agama Kabupaten Sikka,Agustinus Badjo,S,Ag.,M.Th, menekankan bahwa seorang guru agama harus menjadi pelopor toleransi di mana saja dirinya berada, teristimewa dalam Lembaga Pendidikan bukan menjadi provokator dalam kehidupan beragama. Karena guru agama merupakan orang-orang garda terdepan untuk memperjuangkan dan menjaga persatuan dan
perdamaian melalui penguatan moderasi beragama di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Agus menambahkan materi yang diberikan kepada Guru Agama Katolik adalah RTL (Rencana Tindak Lanjut ) setelah mengikuti Diklat di Balai Diklat Keagamaan Denpasar Bali. yakni Implementasi Kurikulum Merdeka dan Penguatan Moderasi Beragama. Peserta kegiatan ini sangat antusias mengikuti secara aktif dan berusaha untuk menghasilkan satu model pembelajaran Diferensiasi .
***A.Badjo/Pewarta Teropong Indonesianews.com
Dalam memaparkan materi Moderasi Beragama, Pengawas Pendidikan Agama Katolik Tingkat Dasar Kementerian Agama Kabupaten Sikka,Agustinus Badjo,S,Ag.,M.Th, menekankan bahwa seorang guru agama harus menjadi pelopor toleransi di mana saja dirinya berada, teristimewa dalam Lembaga Pendidikan bukan menjadi provokator dalam kehidupan beragama. Karena guru agama merupakan orang-orang garda terdepan untuk memperjuangkan dan menjaga persatuan dan
perdamaian melalui penguatan moderasi beragama di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Agus menambahkan materi yang diberikan kepada Guru Agama Katolik adalah RTL (Rencana Tindak Lanjut ) setelah mengikuti Diklat di Balai Diklat Keagamaan Denpasar Bali. yakni Implementasi Kurikulum Merdeka dan Penguatan Moderasi Beragama. Peserta kegiatan ini sangat antusias mengikuti secara aktif dan berusaha untuk menghasilkan satu model pembelajaran Diferensiasi .
***A.Badjo/Pewarta Teropong Indonesianews.com
