Teropongindonesianews.com
Masyarakat pamekasan kecewa terhadap Kepemimmpinan Bupati Pamekasan yang di anggap tidak Pro terhadap kepentingan masyarakat
Teropongindonesianews.com
Pamekasan – Puluhan Masyarakat dan mahasiswa bersama MABES N.G.O Pamekasan melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur pada Rabu, (24/11/2021).
Kedatangan Masyarakat yang di dampingi Presiden dan wakil Presiden Mabes NGO Pamekasan, menyoroti soal Pemilihan Kepala Desa Serentak yang di tunda, massa mendesak pemkab agar segera melaksanakan Pilkades serentak di Kabupaten Pamekasan.
Presiden Mabes NGO Pamekasan Zaini Wer wer melalui Wakilnya Abdus Marhaen mengatakan, Aksi tersebut sebagai wujud perlawanan terhadap kebijakan pemerintah kabupaten yang tidak pro terhadap kepentingan rakyat.
“Jelas bos, kebijakan penundaan ini sangat merugikan rakyat lantaran pesta demokrasi di tingkat desa itu yang seharusnya sudah selesai malah ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan, akibatnya pelayanan publik yang tidak maksimal contoh dibidang pembangunan, jalan Desa Angsanah yang sudah tidak layak disebut jalan dari saking rusaknya.” Jelasnya.
Tidak hanya itu, Abdus Marhaen merinci bahwa kerugian akibat ditundanya Pilkades ini sangat berdampak bagi masyarakat dari materi dan non materi.
“Saya dengar ditundanya pilkades ini hanya dengan alasan pencapaian Vaksinasi yang tidak maksimal, maka saya menyatakan ini sangat tidak relevan, sebab banyak daerah lain yang bisa melaksanakan Pilkades dengan prokes dan itu Sukses.” Ujarnya
Lebih lanjut Abdus marhaen berharap, Pilkades serentak tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan secara ketat
“Harus tetap dilaksanakan, nunggu apa lagi, itu demi keberlangsungan Pemerintahan dan pembangunan di Pamekasan tetap lancar.” Tandasnya.
Sementara Bupati Pamekasan tidak menemui Masyarakat nya yang hendak menyampaikan Aspirasi, hanya saja Faisol dari dinas DPMD yang hendak menemui massa aksi
Tapi tidak segan segan Massa aksi langsung mengusir nya lantaran Faisol di duga terlibat kasus korupsi Mubil sigap yang masih di proses di kejari Pamekasan
Dengan Rasa kecewa kemudian massa aksi Bakar Ban bekas sebagai simbol kekecewaan kepada Bupati Pamekasan karena Pilkades serentak ditunda dan tidak menemui massa aksi.
Mhdr.