Teropongindonesianews.com
SEMARANG – Puluhan anggota Sabhara berdiri di tengah panas terik, menjaga rombongan aktivis yang berunjuk rasa di lapangan Polrestabes Semarang.
Dengan bersimbah peluh mereka terlihat bersabar menunggu tiga orang yang berorasi secara bergantian, menyuarakan uneg-uneg mereka seputar HAM dan Demokrasi.
Nuansa itu, ternyata memang diciptakan Polda Jateng dalam lomba orasi yang diikuti aktivis dari berbagai kalangan di Jawa Tengah. Gelaran yang diadakan Polda Jateng dalam rangka hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional itu, dilaksanakan di lapangan Pratisara Wirya Polrestabes Semarang, Kamis (2/11).
Berdasar keterangan panitia, 15 peserta mendaftar secara online sejak pertengahan November lalu. Pada puncak seleksi, tiga orang tampil di final untuk menjadi yang terbaik. Tiga peserta tersebut diseleksi kembali menjadi satu peserta untuk dilombakan di tingkat Mabes Polri.
Pada kegiatan Korps HMI Wati (Kohati) Salatiga berhasil memenangkan lomba. Ketua Kohati Salatiga, Rifaul Awaliyah menuturkan tema yang dibawakan pada lomba orasi adalah anti kekerasan terhadap perempuan. Tema lomba tersebut sebelumnya pernah diorasikan di Salatiga.
“Kami pernah mengampanyekan tema lomba tersebut di Salatiga. Kami juga sisipkan bagi-bagi hijab,” katanya.
Menurutnya tidak ada persiapan khusus dalam pelaksanaan lomba orasi. Waktu yang disediakan juga tidak banyak untuk mempersiapkan lomba.
” Waktu persiapannya cukup terbatas karena berbagai kesibukan. Kami tampil dengan modal optimisme, yang penting tampil terbaik dalam mengikuti lomba,” ujarnya.
Ia menuturkan adanya perlombaan tersebut dapat memberikan ruang untuk menyalurkan aspirasi. Selain itu aspirasi yang disampaikan bisa langsung di dengar.
“Bisa mendapatkan peringkat 1 kami tidak ada bayangan. Sebab dalam bimbingan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang paling bermakna adalah proses kita lalui,” tandasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menuturkan Polda Jateng melaksanakan lomba orasi unjuk rasa piala Kapolri 2021. Pada tingkat jateng ada 15 peserta yang mendaftar.
“15 peserta tersebut mendaftarkan mengirimkan melalui video. Dari 15 peserta tersebut diseleksi menjadi 3 peserta untuk dilombakan secara live di lapangan Polrestabes Semarang,” jelasnya.
Menurutnya kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional pada 10 Desember 2021. Lomba orasi itu bertujuan untuk memberikan wadah mahasiswa dan ruang masyarakat umum untuk menyampaikan aspirasi.
“Pada perlombaan itu kami memilih satu peserta untuk dilombakan di tingkat mabes Polri,” ujar dia.
Dikatakannya, peserta yang dikirim setiap Polda akan diseleksi kembali menjadi 10 peserta dan melakukan orasi secara live di lapangan Bhayangkara Mabes Polri.
“Karena memperingati hari HAM, jadi tema yang diangkat dalam lomba ini adalah tentang HAM,” ujarnya.
Ia menuturkan tiga peserta terbaik dilombakan di lapangan Polrestabes Semarang adalah Aliansi Peduli Guru Honorer (Sipeguh), Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Salatiga, dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
“Kami memvisualisasikan kondisi lomba seperti saat unjuk rasa yang sebenarnya. Kami melibatkan personil Sabhara untuk bertugas “seolah-olah” mengamankan unjuk rasa,” tambahnya.
Dengan begitu, lanjutnya, para peserta dapat menghayati perannya sehingga menyuarakan idenya secara baik.
“Ini juga menunjukkan bahwa Polri siap mengawal masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya. Namun kami menghimbau, penyampaiannya harus tetap beretika serta mematuhi kaidah hukum yang berlaku,” tutup Kabidhumas.
Jony