Usulkan presidential threshold 0%, Wakil Ketua MPR : Berikan hak Rakyat untuk memilih alternative pemimpinnya dengan menegakkan demokrasi

Teropongindonesianews.com

Jakarta,-Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan sejak awal menyatakan pandangannya bahwa presidential threshold harusnya yg paling demokratis adalah 0%. Menurutnya, presidential threshold 0% adalah solusi untuk menghadirkan iklim demokrasi yang baik dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden ke depan.

Syarief Hasan menilai, demokrasi yang baik harusnya memberikan kesempatan kepada setiap anak bangsa untuk mengikuti perhelatan demokrasi lima tahunan. “Kita harusnya memberikan kesempatan kepada setiap anak bangsa untuk memberikan gagasan terbaik dalam memimpin negeri ini dan tidak dibatasi melalui presidential threshold.”, ungkap Syarief Hanan.

Syarief Hasan mengungkapkan, presidential threshold yang tinggi membuat demokrasi memburuk. “Bagaimana tidak, semua orang berlomba-lomba mendekati dan membeli partai hanya untuk bisa mencalonkan diri. Ambang batas ini juga hanya akan menghadirkan satu dua tiga calon sehingga melahirkan kubu-kubu yang bisa mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.”, ungkap Syarief Hasan.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demorat tersebut menyebutkan, presidential threshold 0% akan memperbaiki demokrasi di Indonesia. “Jual beli partai dan kekuatan-kekuatan finansial lainnya dapat dihilangkan dengan menghilangkan ambang batas dalam pemilihan Presiden/Wakil Presiden RI ke depan sehingga dapat memperbaiki demokrasi di Indonesia.”, ungkap Syarief Hasan.

Syarief Hasan juga menyebutkan, pencalonan Presiden/Wakil Presiden harusnya dikembalikan sesuai dengan UUD NRI 1945. “Di dalam Pasal 6A UUD NRI 1945 disebutkan bahwa calon Presiden dan Wapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik, tanpa ada istilah presidential threshold ataupun ambang batas.”, ungkap Syarief Hasan.

Menurut Syarief, jika ada anak bangsa yang diusulkan partai politik atau gabungan parpol harusnya langsung dapat menjadi calon tanpa harus adanya ambang batas. “Setiap anak bangsa yang diusulkan parpol atau gabungan parpol harusnya dapat mencalonkan tanpa adanya presidential threshold karena hal tersebut telah diatur di dalam Konstitusi negara kita.”, ungkap Syarief Hasan.

Politisi Senior Partai Demokrat ini menilai, pemilihan presiden dan wapres harus lebih sarat gagasan, dibandingkan kepentingan parpol. “Dengan presidential threshold 0%, kita memberikan hak penuh dan alternative kepada rakyar untuk memilih pemimpin yang dipercara dan diinginkan oleh Rakyat.Dan kami yakin dan percaya akan hadir pemimpin yang siap memimpin dan mampu serta memiliki intrgritas yg tinggi serta visi sebagai pemimpin bangsa ini.”, ungkap Syarief Hasan.

Syarief Hasan pun menegaskan bahwa Partai Demokrat akan terus mendukung presidential threshold 0%. “Kami dari Fraksi Partai Demokrat akan terus mendukung dan menyuarakan presidential threshold 0% sehingga akan memperbaiki iklim demokrasi di Indonesia di masa yang akan datang.”, tutup Syarief Hasan.

Santoso-Redaksi

Continue reading
Tutup Kongres Ekonomi Umat ke-2 MUI, Wapres Dukung Pengembangan Ekonomi Syariah yang Inklusif

Teropongindonesianews.com

Jakarta,–Indonesia memiliki potensi besar di bidang ekonomi dan keuangan syariah yang apabila direalisasikan dengan baik akan dapat menjadi arus baru perekonomian bangsa. Hal ini diharapkan dapat mebawa perubahan secara signfikan dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu perlu dikembangkan ekonomi syariah yang inklusif agar mampu menyentuh segala aspek ekonomi masyarakat.

“Ekonomi syariah yang ingin kita bangun adalah ekonomi yang inklusif. Kita ingin melihat pertumbuhan ekonomi yang dapat mengurangi ketimpangan, baik dari sisi pendapatan, gender, maupun wilayah,” ucap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menutup Kongres Ekonomi Umat Ke-2 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tahun 2021 secara daring, dari Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Minggu (12/12/2021).

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, agar usaha syariah dapat lebih berkembang, diperlukan penyemaian pelaku usaha melalui program pengembangan terpadu.

“Perluasan usaha syariah perlu ditopang oleh program penyemaian pelaku usaha melalui pusat-pusat inkubasi bisnis di berbagai daerah,” tambahnya.

Wapres menekankan bahwa keterlibatan pelaku usaha di dalam ekosistem ekomoni dan keuangan syariah sangatlah penting, oleh karena itu ia berharap MUI dapat turut berkontribusi mendorong pelaku usaha syariah melalui pusat inkubasi bisnis.

“Ketersediaan infrastruktur ekomoni dan keuangan syariah seperti perbankan, asuransi, pasar modal ibarat sebuah bis, yang akan bermanfaat bila memiliki penumpang, yaitu para pelaku usaha. Dengan demikian maka salah satu yang harus dilakukan oleh MUI adalah mendirikan dan mengembangkan pusat inkubasi bisnis di berbagai daerah,” harapnya.

Dalam acara yang mengangkat tema “Arus Baru Penguatan Ekonomi Indonesia” tersebut, Wapres berpendapat bahwa pembangunan ekonomi ke depan juga harus memerhatikan keberlangsungan lingkungan, termasuk mencegah perubahan iklim terjadi.

“Perubahan iklim dapat membawa dampak buruk pada banyak sektor perekonomian, seperti terjadinya bencana alam, yang kemudian dapat menimbulkan penyakit, migrasi penduduk, dan efek domino lainnya,” ujarnya.

Mengakhiri sambutannya, Wapres berharap, melalui acara ini dapat memberikan manfaat bagi ekonomi umat dan perekonomian Indonesia secara luas.

“Semoga Kongres ini membawa banyak kemanfaatan bagi pengembangan ekonomi umat, ekonomi dan keuangan syariah, dan ekonomi Indonesia secara luas,” pungkasnya.

Menghadiri acara tersebut, Wapres didampingi oleh Plt. Kepala Setwapres Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Bambang Widianto.

Santoso-Redaksi

Continue reading
106 Atlet Ikuti Kejuaran Panahan Piala Bupati Batang

Teropongindonesianews.com

Batang – Wakil Bupati Batang Suyono membuka Lomba Panahan Piala Bupati 2021
Perlombaan itu diikuti 106 peserta dari Provinsi Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta dan Jawa Barat.

Kategori yang dilombakan Standar Nasional usia 12 tahun, Standar Nasional umum dan Barebow (memanah tanpa atribut stabilizer).

Wakil Bupati Batang Suyono mengatakan, panahan salah satu Cabang Olahraga (Cabor) yang mulai digemari, khususnya anak-anak untuk melatih diri lebih fokus dalam melakukan segala sesuatu.

“Pemkab akan memberikan perhatian istimewa dan memberikan pembinaan lebih intensif. Sehingga cita-cita menjadikan generasi muda khususnya Batang dan umumnya pada seluruh peserta bisa menjadi atlet panahan tingkat nasional,” ungkapnya, usai membuka Lomba Panahan Piala Bupati 2021, Minggu (12/12/2021).

Ia menegaskan, para atlet muda khususnya anak-anak ini akan dilatih lebih fokus, sehingga kedepan menjadi atlet panahan yang profesional.

Kepala Disparpora Batang, Yarsono mengutarakan, sebanyak 24 kabupaten/kota menerjunkan atlet-atlet berbakatnya untuk bertanding memperebutkan Piala Bupati 2021.

“Kami selalu memberikan dukungan penuh terhadap Cabor yang banyak menyumbang medali bagi Kabupaten Batang,” terangnya.
Ia menerangkan, khusus untuk Kabupaten Batang, menerjunkan 15 atlet panahan dari 12-17 tahun.

“Pasca perlombaan ini, para atlet panahan Batang akan berkonsentrasi pada persiapan menuju Popda Jawa Tengah agar hasilnya maksimal,” tegasnya.

Nampak hadir dalam kegiatan itu, Kabag Sumber Daya Polres Batang Kompol Hartono.

Jony

Continue reading
Kebudayaan dan Pendidikan yang Hakiki

Teropongindonesianews.com

Kebudayaan adalah karateristtik dan pengetahuan sekelompok orang tertentu, yang meliputi bahasa, agama, masakan, kebiasaan sosial, dan seni.

Menurut Koentjaningrat, budaya adalah sebuah sistem gagasan dan rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia yang dalam kehidupannya dalam masyarakat.

Kebudayaan yang lahir di negeri ini adalah hal yang patut diperhatikan secara mendalam.

Budaya bukanlah sebuah tempat wisata yang jadi “pelabuhan” dari rasa penat.

Miris ketika kebudayaan hanya menjadi pajangan tanpa usaha pelestarian yang lebih mendalam.

Pelestarian sebuah budaya bukan hanya pada pemeliharaan, perawatan isi, tapi lebih dari pada itu, yaitu dapat mencirikan bangsa ini dari bangsa-bangsa lain di dunia.

UUD 1945 pada pasal 32, ayat 1 berbunyi: “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”. Jika ditafsirkan, ada dua poin penting dari ayat tersebut.

Pertama, memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia. Kedua, memberikan keleluasaan kepada masyarakat dalam mengelola nilai-nilai kebudayaan.

Hal ini menjadi kontradiksi, ketika masyarakat sendiri diberi kewajiban oleh negara.

Bangsa Indonesia yang berkarakter dapat di lihat dari sejauh mana, rakyatnya mampu mencirikan dan mengangkat suatu kebudayaannya sendiri di tengah gempuran moderenitas.

Pendidikan dan budaya juga bak dua sisi mata uang.

Pendidikan melahirkan generasi-generasi sepanjang masa bagi bangsa ini.Sedang budaya akan jauh tertinggal ketika tidak mampu berpacu dengan baik dengan dunia pendidikan.

Nilai-nilai patrioitisme akan lahir dan tidak bisa dipungkiri akan tumbuh dengan sendirinya, ketika kebudayaan sejak dini dan terus menerus menjadi bagian dalam pembelajaran, baik secara formal maupu non-formal.

Malah sebaliknya. Yang justru kerap disaksikan, aksi premanisme dan kriminalitas di kalangan remaja (siswa), lantaran kurang terintegrasinya budaya di ranah pendidikan.

Keterpaduan kebudayaan dalam sebuah pendidikan mesti amat diperlukan. Sisi yang mendapat poin utamanya adalah menumbukan sifat kepedulian lingkungan dan megenal sebuah nilai luhur.

Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kesenian menjadi dua mata pelajaran yang disuguhkan untuk peserta didik. Pembelajaran ini bukannya tidak menuai, namun hanya mampu tertuangkan dalam sebuah nilai rapor setiap akhir semester tanpa perluasan makna dengan baik.

Beberapa aset budaya nasional yang butuh refleksi ingatan kembali. Refleksi ini bukan menggambarkan tentang hilangnya budaya yang ada ataukah kita sejauh ini sudah tidak berbudaya lagi.

Namun, marwah Indonesia dari ragam budaya menjadi usaha sadar untuk tetap mengambil bagian dari sendi-sendi kehidupan masyarakat indonesia.

Berikut ini ada beberapa contoh budaya yang hilang siring dengan perkembangan zaman, antara lain:

Gotong Royong

Kearifan lokal juga bisa menyangkut kesejahtraan masyarakat di suatu daerah.

Dulu, budaya gotong gotong royong masih melekat kuat dimasyarakat, khususnya yang tinggal diperkampungan.

Warga kampong biasa melakukan ronda secara bergilir demi menjaga keamanan bersama.

Ada pula gotong royong seperti, gotong royong membersihkan jalan raya dan selokan yang biasa dilakukan setiap minggu.

Kopi Tuk Lesung/Tumbuk

Kopi tuk adalah biji kopi sudah digoreng yang ditumbuk menggunakan lesung, atau dibuat dengan cara tradisional. Tempo dulu, pembuatan atau pengolahan biji kopi menjadi tepung masih mengandalkan tenaga manusia.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman semuanya dialihkan dengan menggunakan tenaga mesin.

Kebudayaan pada tulisan di atas setidaknya menjadi perwakilan dari banyaknya kebudayaan nasional yang ada.

Namun butuh sentuhan pelestarian yang konkrit dalam menjaga dan merawat apa yang bangsa ini miliki, khusunya para peserta didik harapan bangsa.

Muatan lokal yang ada pada kurikulum hari ini sudah sepatutnya menggambarkan secara mendalam dan utuh tentang kearifan lokal Indonesia.

Merawat, menjaga, dan ikut mengangkat citra kebudayaan Indonesia dimata dunia adalah bentuk dari salah satu sifat nasionalisme yang menjunjung nilai persatuan dan kesatuan negeri ini.

Merdeka yang hakiki adalah masyarakat yang mempu mengenal dirinya dan mampu mengenal bangsanya.

Penulis:Isco Jajin

Continue reading
Derek FK – 18 Resmi Di Lantik Sebagai Ketua DPD LPRI Jatim Periode 2021 – 2026

Teropongindonesianews.com

Syarifudin Taher, SE, ST, MM selaku Ketua Umum DPP LPRI ( Lembaga Pengawas Reformasi Indonesia – Red ) yang berkantorkan di Jakarta melantik Derek FK – 18 sebagai Ketua DPD LPRI Jatim Periode 2021 – 2026 di Cafe Bunga Pelita, Minggu , 12 Desember 2021.

Pelantikan tersebut berdasarkan SK Nomor :

790.1/SKEP/SPD LPRI/IX/2021 tentang Pengangkatan Ketua DPD LPRI Jawa Timur yang di Berikan pada Derek FK – 18, hal ini di bacakan oleh Ibu Mulia selaku Bendahara Panitia Pelaksanaan Pelantikan tersebut.

Di dalam Upacara Pelantikan tersebut di jelaskan oleh Ketua umum ( Syarifudin Taher, SE, ST, MM – Red ) bahwa LPRI bukanlah LSM (  Lembaga Swadaya Masyarakat – Red ) melainkan sebuah Lembaga Non pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahannya, artinya semua kebijakan pemerintah, baik pemerintah pusat ataupun daerah akan tetap dalam pengawasan lembaga yang di pimpinnya.

Setelah Ketua Umum melantik Derek FK – 18 maka selanjutnya Derek selaku Ketua DPC LPRI Bondowoso melantik Rudi atau biasa di panggil Udik ( Owner Cafe Bunga Pelita – Red ) sebagai Ketua DPC LPRI Bondowoso menggantikan Posisi atau Jabatan Derek FK – 18 yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPC Bondowoso, selain itu juga melantik para ketua DPC se Jatim yang saat itu hadir dan ikut meramaikan acara pelantikan Ketua DPD LPRI Jatim.

Tidak ketinggalan juga dalam kesempatan tersebut beberapa utusan DPD LPRI dari Aceh, Ketua DPD LPRI Kepri, Sumatra Barat dan Ketua DPD LPRI Bima NTB ikut hadir dan sangat mendukung sekali langkah Ketua Umum DPP LPRI dalam pelantikan Ketua DPD LPRI Jatim.

Acara tersebut juga terlihat sangat meriah sekali atas kedatangan Sinung Sudrajad, SE selaku Wakil Ketua DPRD Bondowoso yang juga sangat mendukung Keberadaan LPRI, di harapkan kerja sama dalam membangun Bondowoso yang saat ini sudah semakin maju dengan Kedatangan dan penilaian dari Tim Unesco Global Geopark (UGG – Red).

Sementara itu Derek FK – 18 saat di wawancari Khusus oleh Tim Media Teropong Indonesia News Mengatakan dengan tegas bahwa dirinya dan TIM Jawa Timur sangat mengapresiasi yang sangat tinggi kepada Ketua Umum DPP LPRI dalam kesempatannya hadir dan melantik langsung dirinya sebagai Ketua DPD LPRI Jawa Timur, selanjutnya dirinya akan bekerja sungguh – sungguh Tugas yang sudah di sandangnya, Bekerja sama dengan Pemerintah, terutama dalam membangun setiap daerah, Khususnya Jawa Timur.

 

Ucapan Terima kasih juga di ucapkan oleh Derek FK -18 pada semua yang hadir, termasuk pada Sinung Sudrajad, SE selaku Wakil Ketua DPRD Bondowoso, di jelaskan juga bahwa DPD LPRI Jatim siap bekerja sama dengan pemerintah, apalagi Bondowoso yang saat ini sudah di lirik oleh TIM UGG.

Redaksi

 

 

Continue reading
MUDA MILENIAL DALAM DESA

Teropongindonesianews.com

Ketika kita berbicara mengenai pembangunan sebuah desa adalah hal yang sangat menarik, karena Desa merupakan harapan kemajuan sebuah bangsa, paradigma yang selama ini terjadi, banyak orang menganggap desa dan masyarakatnya tertinggal, paradigma itulah yang selama ini terbangun di pemahaman orang banyak.

Paradigma itu mengamini jika seolah-olah untuk sukses haruslah ke kota besar, paradigma itu harus segera ditinggalkan. Oleh karena itu kita membangun sebuah desa yang lebih baik Masa sekarang ini gerakan pemberdayaan desa semakin banyak.

Gerakan-gerakan tersebut kebanyakan dimotori oleh anak-anak mudah milenial.

Kini terlihat sudah kesadaran pemuda akan pentingnya memberdayakan desa yang kita ketahui sesungguhnya memiliki banyak potensi dan kekayaan alam.

Tentunya gerakan-gerakan pemuda ini adalah hal yang menggembirakan bagi kita semua.Bentuk gerakan yang berorentasi dari desa untuk desa bermacam-macam.

Ada yang fokus di bidang pendidikan dan keterampilan. Gerakan ini berupaya memberikan pendidikan kepada mereka yang tak mampu melanjutkan sekolah dan memberi bekal keterampilan tambahan, yang nantinya bisa menjadi modal membuat sebuah produk yang laku dijual.

Ada pula gerakan yang lebih fokus kepada pendampingan petani-petani di desa. Gerakan macam ke dua ini, mengorganisir petani-petani desa, bahu-membahu mencapai kesejahteraan bersama.

Gerakan pemberdayaan desa yang digawangi oleh pemuda milenial, seperti gerakan pemuda organisasi di unifersitas katolik indonesia ruteng yang mana memberikan pemahaman terhadap pemudah milenial yang berahlak.

Serta menggali potensi desa seperti mempromosi kain tenun yaituh songke orang manggari, atau membuat desa parawisata.

Sebagai orang desa, paradigma kita yang harus diubah. Membangun desa itu bukan dari kota, tapi kebalikannya “membangun kota dari desa” (jadi desa dulu yang harus kita bangun).

Desa sudah menyediakan ladang kreativitas luar biasa, kadang kita ingin “instan”.

Sehingga kita terhipnotis oleh angan-angan kebahagiaan semu.Padahal, daya tarik dari kota sebenarnya adalah “penindasan”, kita adalah orang-orang tertindas.

Dan kita tidak sadar meng-“amini” ketertindasan kita dengan nilai-nilai semangat juang; nilai-nilai patuh, takut, malu, menerima, siap grak membuat kita hanya sebagai robot dari para penindas.

Pemuda kebanyakan tenggelam dalam situasi yang menindas, represif, dan tidak mampu lagi menyadari keberadaan dirinya.

Mereka larut dalam iklim penindasan yang masif dan tidak mempunyai partisipasi aktif dalam tiap-tiap masalah yang muncul di tengah masyarakat (desa).

Hari ini kita sudah mengetahui permasalahan yang ada, hari ini kita sudah ketahui bahwa banyaknya potensi yang ada di desa.

Namun sampai saat ini kita belum juga sadar akan semua itu, seakan-akan kita tidak tahu dan tidak mau caritah.kuliah adalah ilmu yang memang seharusnya untuk disalurkan pada orang banyak, agar lebih berguna dan bermanfaat bagi orang banyak dan khususnya bagi desa tercinta yaitu “Desa pong lengor”.

Walaupun berbagai gerakan pemberdayaan desa banyak bermunculan seperti dijelaskan di awal tulisan, namun belum merata.

Bahkan mungkin dari beberapa pemuda yang punya kesempatan belajar sampai tingkat universitas, setelah lulus belum banyak yang minat kembali ke desa, dan menjadi sarjana untuk desa.Kita adalah pemuda desa, dari desa merantau ke kota untuk mencari ilmu.

Maka tak ada salahnya kita kembali ke desa untuk mengimplementasikan ilmu dan pengetahuan yang kita dapatkan. Serta memperdalam ilmu pengetahuan dan pulang kembali ke desa untuk mengabdi ke masyarakat serta menjadi delegasi dan wakil terdepan dalam berbagai ajang kopotensi di masyarakat. kopotensi disini tidak bole dipahamami secara sempit hanya hanya sebatas perlombaan.

Tetapi bagaimana, peran pemudah memiliki daya saing yang handaldari segi kualitas maupun kuantitasnya. Sehingga desa dapat diperhitungksn oleh masyarakat lain maupun pemerintah ; karna itu tadi :  kualitas dan kuantitas pemuda yang ada.

Jadi,sikap masyarakat desa yang acuh, tak acuh terhadap keaadan desa dan hanya bisa menerima apa adanya terhadap perkembangan desa akan sangat sulit untuk dapat berkembang dan majulebih tepat sebagaimana yang di harapakan.

Karena banyak kasus yang terjadi, baik dalam rencana pembangunan, maupun pelaksaannya yang terkadang tidak tranparan terkait pendanaan yang di gunakan.

Hal ini akan menjadi pemicu penghambat dalam proses kemajan desa karena sebanyak apapun anggaran yang di berikan pemerintah untuk pembangunan desa taoi tidak di kelolah dengan baik maka akan hanya melahirkan sebuah peluang tindakan kejahatan/korupsi di desa.

Dalam hal ini banyak para masyarakat yang masi meragukan terhadap  kridibilitas pemerintah desa dalam keberlanjutan pengembangan desa dalam anggaran yang cukup banyak.

Keuangan tersebut berdasarkan fakta yang pada saat ini masi banyak pelanggaran yang di lakukan oleh ketua “Bumdes”baik dalam pembangunan maupun mengenai aset desa.

Dalam pemersalahan ini tentuh pemerintah daerah dan pemerintah pusat tidak bisa Melakukan kontroling satiap waktu terhadap kinerja di pemerintahan desa karena selain jarak tempuh, dan akses yang belum memadai sehingga masi sulit mendapatkan informasi terkait kinerja desa.

Maka kemungkinan besar akan banyak pelanggaran yang dapat dilakukan oleh pemerintah desa yang memiliki kualitas dan kesadaran untuk memberikan informasi atau mempublikasikan terkait segalah hal yang menyangkut plaksanaan pembangunan desa.

Melihat kasus ini tentu ada solusi agar apa yang termandat dari UU Desa no 6 tahun 2014 dapat trercapai sebagaimana yang diharapkan , maka dari hal ini sangat erat keliatanya dalam peran aktif pemuda yang brasdari desa.

Peran anak muda Khususnya  para mahasiswa, dapat turut aktif dalam mengontrol memantau kinerja di desa agar tidak terjadi kesenjangan pembangunan antara masyarakat dan pemerinta desa.

Terkait pemantauan ini sangat penting dilakukan agar pembaangunan desa dapat bersinergi dengan apa yang di harapkan oleh pemerintah dan masyrakat setempat.

Ditengah acuh, tak acuh sikap masyarakat desa menuntut kesadaran pemuda untukmengambil peran aktif dalam pengawasan guna menghidupkan harapan yang sudah diatur oleh undang-undang.

Pemuda sebagai manusia yang masi memiliki idealisme dan kecakapan dalam menentukan semangat pembangunan, pemuda haruslah berada di ruang penyimbang yang dapat menjawab tantangan yang akan dihadapi ke depan.peran aktif pemuda memang selalu diharapkan tak terkecuali dalam proses pemembangun di desa.

Pendapat penulis : pemudah merupakan generasi yang sangat berpengaruh untuk proses pembangunan bangsa.

Pemuda selalu menjadi harapan dari setiap kemajuan didalam suatu bangsa atau di sebuah desa yang dapat merubah pandangangan oerang dan menjadi tumpuan para generasi terdahulu untuk mengembangkan ide-ide ataupun gagasan berlandaskan keilmuan dan wawasan yang sangat luas berdasarkan nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.

Pada zaman sekarang masi terkesan acuh terhadap masalah-masalah sosial yang ada di lingkungan sekitar atau sekala nasional. Maka dari pada itu, menurut sangat di perlukan berbagai macam tindakan yang di perlukan untuk memperbaiki pola berpikir para pemudah zaman sekarang.

Nah, caranya yang pling tepat untuk pembangunan kepemudaan adalah dilakukan secara sistematik komperehensif, akseleratif,sinergis, dan integratif, dan melalui tahap perencanaan, pelaksaaan, evaluasi, serta menyediahkan wahana aktualisasi diri yang positif dan konstruktif, serta mudah di akses oleh para pemudah milenial zaman sekarang.

Sehinga dengan cara tersebut diharapkan para pemudah dapat merubah cara berfikirnya untuk peka terhadap perkembangan sosial di desanya.

Dan yang tidak kalah pentingnya adalah nasib pembangunan desa kedepan itu sangat bergantung pada generasi penerus yaitun generasi muda.

Maka dari itu adanya opini ini : pemuda dapat ikut sadar dan berperan dalam suatu pembangunan desa kedepanya. Baik dalam proses pengawasan pembangunan, maupun dengan pendanaan desa.

Hal ini sangat erat kaitan dengan hal-hal yang tidak di inginkan seperti korupsi yang dapat merugikan negara dan rakyat.

Penulis : Lody Darman.

Continue reading
FKPPI ( Forum Komunikasi Putra.Putri Purnawirawan Tni Polri ) Jember Berangkatkan Bantuan Korban Bencana Alam Erupsi Gunung Semeru

Teropongindonesianews.com

Jember, FKPPI berangkatkan bantuan korban bencana alam erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.

Bantuan FKPPI Bagi Korban Erupsi di berangkatkan oleh tim logistik Forum Komonikasi Putra Putri Purnawirawan TNI POLRI (FKPPI ).

Menurut Bambang Sugihono kepada Wartawan TEROPONG INDONESIA NEWS..pihaknya menyerahkan bantuan hasil swadaya dari seluruh para anggota dan dari masyarakat yang peduli.

Sehingga terkumpul bantuan berupa beras, air mineral, minyak goreng, kecap manis, mie instans juga.

“Hasil swadaya para anggota, dan masyarakat, Alhamdulillah, terkumpul banyak bantuan,” ujarnya.

Ia menerangkan, tentu bantuan diberikan sebagai bentuk kepedulian terhadap korban erupsi Gunung Semeru.

“Mudah-mudahan bantuan ini bisa meringankan beban mereka,” imbuh Bambang Sugihono Sp.d ketua FKPPI Jember Jawa Timur.

Menurutnya, tak hanya bantuan logistik, sebelum itu pihaknya juga memberangkatkan sejumlah angota FKPPI untuk membantu evakuasi warga ke tempat.pengungsian.

Untuk turut membantu segala proses evakuasi dan penanganan yang di lakukan dalam bencana alam di Kabupaten Lumajang.

( Zubaidah / Santoso / Wiwid ).

Continue reading
Hidayat Nur Wahid : Peran Umat Islam Menegakkan NKRI

Teropongindonesianews.com

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menegaskan sudah tidak pada tempatnya lagi untuk menghadirkan apa yang disebut sebagai Islamophobia. Sebab, umat islam mempunyai peran yang luar biasa untuk menyepakati Pancasila, mengisi Pancasila, menyepakati UUD, termasuk menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“NKRI adalah pilihan para kiai, ulama dan umat Islam. Umat Islam tidak sendiri, tetapi ada juga dari kalangan nasionalis seperti Bung Karno dan Muhammad Hatta, dan lainnya,” kata Hidayat Nur Wahid dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada peserta Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Da’I Indonesia (Ikadi) di Wisma Kinasih, Depok, Sabtu (11/12/2021). Sosialisasi Empat Pilar MPR ini dihadiri Walikota Depok Dr. Mohammad Idris, Ketua Umum Ikadi Prof Dr Achmad Satori Ismail, dan para ketua Ikadi seluruh Indonesia.

Hidayat menyebutkan Pancasila dan NKRI tidak lepas dari peran serta umat Islam. Umat Islam mempunyai peran yang sangat luar biasa menyelamatkan NKRI. HNW, sapaan Hidayat Nur Wahid, mengungkapkan peran tokoh Masyumi, Mohammad Natsir, yang mengembalikan dari Republik Indonesia Serikat (RIS) menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui Mosi Integral.

“Para ulama yang terhimpun dalam Ormas (seperti Muhamamdiyah, NU, Persis dan PUI) dan Partai Islam (seperti Syarikat Islam, Partai Masyumi) ikut berjasa dalam menyelamatkan NKRI,” ujar Wakil Ketua MPR dari Fraksi PKS ini.

HNW juga menyebut peran dari tokoh umat Islam dalam menyepakati Pancasila. Peran tokoh umat Islam, yaitu KH Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, dan Mr. Teuku Mohammad Hasan ketika penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta (Pancasila 22 Juni) menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.

Pada masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, HNW juga mengungkap peran KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Hasbullah mengumpulkan para Ulama se-JawaTimur dan Madura, dan pada 22 Oktober 1945 mengobarkan fatwa-resolusi Jihad bela Republik Indonesia.

NKRI ini semakin diperkuat dalam Sidang MPR pada saat reformasi, yaitu ketika terjadi amandemen UUD. HNW juga menyebutkan peran Ketua MPR periode 1999 – 2004, Prof Amien Rais dalam amandemen UUD 1945. Perubahan atau amandemen UUD pada 1999 – 2002 atau ketika masa kepemimpinan Amien Rais, tidak mengubah dua hal paling mendasar, yaitu Pembukaan UUD dan bentuk negara NKRI.

“Dalam Pembukaan UUD ada Pancasila, yang tidak bisa diperas menjadi trisila dan eka sila,” katanya.
Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak bisa diubah. “Ini sudah dikunci dalam Pasal 37 ayat 5 UUD NRI Tahun 1945,” ujar HNW. Dalam Pasal 37 ayat 5 UUD NRI Tahun 1945 disebutkan “khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.”

Umat Islam ikut menyelamatkan NKRI dan Pancasila. Karena itu, Islamophoia tidak sesuai dengan fakta sejarah. HNW menegaskan pentingnya untuk tidak melupakan sejarah bangsa atau Jas Merah (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah). Tapi, juga penting Jas Hijau (Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama). “Jas Merah penting, tapi tidak kalah penting adalah Jas Hijau,” pungkasnya.

Santoso-Redaksi

Continue reading
Babinsa Sambangi Warga Yang Datangi Tempat Rekreasi

Teropongindonesianews.com

Boyolali – Upaya anggota Koramil 13/Nogosari Kodim 0724/Boyolali dalam memutus penyebaran Covid-19, terus melakukan Operasi Yustisi PPKM6 (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat)
Melalui operasi ini, Babinsa Koramil 13/Nogosari Kodim 0724/Boyolali kembali mengingatkan warga masyarakat tentang peraturan pemerintah terkait protokol kesehatan.

Kali ini, Minggu (12/12/2021)
Babinsa Koramil 13 Nogosari Kodim 0724/Boyolali  Sertu Edy Sarjono melaksanakan operasi yustisi di Kolam Renang Dk Ringin Pitu Rt 01 Rw 02 Ds Ketitang, Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali.

“Sosialisasi dalam rangka Penegakan Protokol Kesehatan PPKM dengan cara operasi yustisi di wilayah. Dari hasil operasi masih di temukan warga yang melanggar protokol kesehatan,” ucap Babinsa Ketitang Sertu Edy Sarjono.

(Agus Kemplu)

Continue reading
Kegiatan Ibadah Minggu Pagi Jadi Sasaran PPKM Babinsa Jayengan

Teropongindonesianews.com

Kodim Surakarta, Babinsa Kelurahan Jayengan Koramil 03/Serengan Kodim 0735/Surakarta Sertu Rohmad selalu menghimbau di wilayahnya agar tetap mengedepankan protokol kesehatan dalam semua kegiatan di GKI Coyudan Jl. Dr. Rajiman Kel. Jayengan Kec. Serengan sedang berlangsung kegiatan Ibadah Mingguan. minggu tanggal 12/12/2021.

Babinsa Jayengan monitoring kegiatan ibadah minggu pagi dengan Pdt *.Khesya Estikahayu Suranta*.

Dengan Tema : *.Kita Dan Mereka Bersatu*.

Jumlah jemaat ± 100 orang. Dengan Vidio Striming Ibadah One line yang di adakan di GKJ ,Coyudan Jl. Dr. Rajiman Kel. Jayengan Kec. Serengan dan tidak henti hentinya disampaikan Babinsa kepada masyarakat untuk selalu melaksanakan protokol kesehatan seperti cuci tangan, memakai masker, jaga jarak apabila keluar rumah ataupun sedang aktifitas di tempat keramaian.

Adapun hal yang harus di ingat sebagai berikut pemakaian masker,dan harus sering cuci tangan dan tetap jaga jarak merupakan salah satu protokol kesehatan penerapan 3M yang dapat mengurangi tingkat infeksi virus corona, Kata Serda Rohmad

Sebagai warga negara indonesia yang baik kita harus mendukung peraturan pemerintah yang sudah mengeluarkan kebijakan dengan pendekatan penggunaan masker kepada seluruh masyarakat dan itu sebagai upaya dari strategi untuk mengendalikan Corona demi mencegah penyebaran virus Corona Covid-19, tambahnya

Seiring dengan anjuran pemerintah juga mewajibkan penggunaan masker di tempat umum, himbauan ini telah disosialisasikan sejak awal virus Corona, Pungkas Babinsa

(Kemplu 72)

Continue reading