Teropongindonesianews.com
Cianjur- Wakil Ketua MPR Dr. H. Sjarifuddin Hasan, SE, MM, MBA mengatakan bahwa dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara, rakyat Indonesia memiliki Empat Pilar MPR yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai panduan.
Nilai-nilai luhur dalam Empat Pilar tersebut adalah hasil temuan, kajian dan perjuangan para pejuang dan pendiri bangsa yang kemudian diwariskan kepada generasi penerusnya di masa kini untuk dijadikan pegangan hidup. “Empat pilar dan rakyat harus saling melengkapi dan seiring sejalan untuk menghadapi berbagai kendala dan tantangan jaman yang semakin kompleks,” katanya.
Hal itu disampaikan Syarief Hasan dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR, di aula
Masjid Fatimah, Kampung Pasir Luhur, Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (25/12/2021). Hadir dalam acara, Ketua DKM Masjid Fatimah Ustaz Aos Sopyan, Ketua BPD Desa Benjot H. Totoh, tokoh masyarakat Ustaz Baihaki dan Ustaz Sulhi serta masyarakat sekitar sebagai peserta.
Lebih jauh, politisi Partai Demokrat ini mengingatkan agar dalam memahami Empat Pilar jangan hanya sebatas pada hafalan semata. Tapi, harus meningkat di tataran implementasi dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari lingkup kecil seperti di keluarga dan lingkungan tempat tinggal atau kerja.
“Kalau hanya hafalan, saya yakin semua orang bahkan seusia SD sampai ibu rumah tangga, pasti hafal luar kepala. Seperti sila-sila Pancasila sebagai salah satu bagian dalam Empat Pilar MPR. Penjabaran sila-sila dalam tidak nyata, itulah yang bangsa ini perlukan saat ini,” ujarnya.
Syarief Hasan memberikan contoh. Sila pertama Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa. Implementasinya adalah, negara Indonesia adalah negara yang beragama dan mempercayai Tuhan, serta menjamin rakyatnya untuk memeluk agama menurut kepercayaannya masing-masing.
Di sisi lain, sebagai rakyat harus melaksanakan ajaran-ajaran agamanya itu secara utuh. Salah satunya, toleransi dan saling menghormati perbedaan kepercayaan. “Semua hal penting ini harus dipahami rakyat
terutama generasi muda. Bapak dan ibu sekalian, saya harap menjaga anaknya kalau bisa dampingi agar nilai-nilai luhur bangsa tidak lepas dari diri anak kita. Sebab, di era modern seperti sekarang banyak hal negatif yang sangat mudah sekali masuk ke ranah pribadi dan menggerus moral anak,” tambahnya.
Kepada pemuda dan pemudi bangsa, Syarief Hasan meminta agar kecanggihan teknologi seperti _smart phone_, internet dan media sosial harus disikapi dengan bijak dan hati-hati. “Jadikan semua kecanggihan teknologi itu untuk mempermudah kalian dalam mencari dan menambah ilmu pengetahuan serta wawasan. Jangan sampai terlena hingga kalian terjebak dan menjadi generasi yang malas karena diperbudak teknologi,” tegasnya.
Untuk mempermudah pemahaman, secara mendadak Syarief Hasan memberikan sesi kuis, dengan pertanyaan seputar Empat Pilar. Beberapa pertanyaan sulit sengaja dilemparkannya, untuk memancing rasa penasaran peserta. “Kalau bingung, kalian bisa menggunakan _google_ di _smart phone_ untuk menemukan jawabannya,” katanya. Peserta pun kemudian sibuk dengan HP nya masing-masing, lalu berebut unjuk tangan menjawab pertanyaan.
“Itulah contoh nyata bagaimana teknologi memberikan keleluasaan dalam mencari pengetahuan yang bermanfaat. Teknologi ada di tangan kalian. Kalianlah yang memutuskan mau dipakai untuk kebaikan atau keburukan. Saya harap dan mendorong diarahkan kepada kebaikan yang berguna buat kalian sendiri dan negara,” tandasnya.
Santoso-Redaksi