Resmi !!!, DPD AGPAII Kabupaten Bondowoso Keluarkan Surat Penyataan Sikap

Teropongindonesianews.com

Bondowoso, 27 Desember 2021.
Organisasi Profesi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (DPD AGPAII) kabupaten Bondowoso, terkait dengan surat yang dikeluarkan oleh salah satu organisasi guru yang menaikkan iuran anggota hingga 100% secara sepihak dan tidak melibatkan guru agama dalam menentukan arah kebijakan organisasinya, ditanggapi dengan mengeluarkan surat himbauan kepada seluruh guru agama di kabupaten bondowoso yang berisi tentang anjuran untuk tidak menandatangani surat kuasa pemotongan gaji. Dalam surat DPD AGPAII Kabupaten Bondowoso nomor 37/ DPDAGPAII-35.035/SR-AI/XII/2021 tertanggal 27 Desember 2021 dan ditanda tangani oleh ketua Abdul Azis, S.Ag.M.Pd, sekretaris Misbahul Munir, S.Pd.I dan ditujukan kepada ketua DPC AGPAII dan anggota sekabupaten Bondowoso ini secara tegas menghimbau kepada seluruh anggota AGPAII yang terdiri dari guru pendidikan agama Islam diseluruh jenjang pendidikan. Surat ini sebagai bentuk pernyataan sikap organisasi yang mengayomi dan melindungi hak-hak anggotanya agar tidak terdiskriminasi oleh siapapun dan dalam bentuk apapun.
Sebagai mana disampaikan oleh Misbahul Munir bahwa guru agama Islam kabupaten bondowoso dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh guru agama tidaklah pernah melibatkan organisasi lain baik dalam rangka peningkatan sumber daya manusia lewat pelatihan-pelatihan, workshop atau kegiatan kegiatan lain yang menyangkut keprofisiannya. Hal ini karena ditubuh AGPAII sudah tertata dan menjadi program kerja masing-masing kelompok kerja guru (KKG dan MGMP) disemua jenjang pendidikan. Dia(Munir) menjelaskan bahwa kegiatan KKG dan MGMP yang merupakan bagian dari DPD AGPAII Kabupaten Bondowoso tergolong yang paling aktif kegiatannya dibandingkan dengan yang lain dan tak kalah dari kabupaten lain di Jawa timur, guru yang juga pengurus DPW AGPAII Jawa Timur ini menjelaskan selain karena terus mengikuti, melaksanakan, dan terus berperan aktif dalam setiap even lomba yang dilaksanan di Jawa timur hampir dalam setiap tahun bisa 2 atau 3 kali bahkan lebih kegiatan yang diikuti dibawah arahan bidang PAIS pada kementerian Agama Kabupaten Bondowoso yang notabeni dibawah kementerian agama pusat secara langsung bahkan bulan kemarin Alhamdulillah siswa kita menjadi juara 1 pada lomba pidato di Jawa timur. imbuhnya.
Sambil berseloroh dan ketawa kecil dia(Munir) bilang “sekalipun acara kita sangat padat seperti itu mas..he he DPD AGPAII belum minta sumbangan sepeserpun ke guru looh” silahkan tanya ke guru agama kita. Silahkan tanya ke guru agama kita he he… Ungkapnya sambil tertawa ringan.(Red)

  • REDAKSI Teropong Indonesia News

    TEROPONG INDONESIA NEWS DI DIRIKAN SEJAK TANGGAL 22 DESEMBER 2020 oleh Wahyu dan Haji Darmo

    Related Posts

    Berkah Ramadhan Keluarga Besar SMA Negeri 4 Palembang

    Teropongindonesianews.com

    Palembang – Keluarga Besar SMA Negeri 4 Palembang selama bulan suci Ramadhan melaksanakan serangkaian kegiatan keagamaan bersama Siswa, Dewan Guru serta seluruh pegawai dilingkungan sekolah. Acara berlangsung selama dua hari dimulai dari tanggal 27- 28/03/2024 dan dibuka langsung oleh Sutami Hamdani, M.Pd selaku Kepala Sekolah.

    Dalam sambutannya di katakan bahwa dalam Acara ini di harapkan pada siswa dan dewan guru agar dapat mengambil pembelajaran dan hikmah dari pada bulan suci Ramadhan ini untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

    Di jelaskan pula bahwa pada kegiatan rutin siswa dibidang Rohis dan Imtaq yang dipandu oleh Drs. Hasyim selaku pembina, yang diikuti oleh seluruh peserta didik dari kelas X dan XI , dewan guru serta staf dilingkungan SMA Negeri 4 Palembang.

    Selanjutnya pada tanggal 03/04/2024 bertepatan pada hari ke 23 Ramadhan keluarga besar SMA Negeri 4 Palembang mengadakan silaturahmi Ramadhan Kareem ( buka bersama) dengan para guru, staf Komite Sekolah serta peserta didik di Aula SMA Negeri 4 Palembang.

    Kemudian diakhir kegiatan ditutup dengan anjangsana yang di laksanakan hari Kamis 04 April 2024 ke Panti Asuhan Nusantara dan panti asuhan Darur Rahmah yang didampingi langsung oleh Sutami selaku Kepala Sekolah serta bapak/Ibu guru dan perwakilan peserta didik.

    Dijelaskan Sutami bahwa dirinya baru satu bulan menjabat sebagai Kepsek di SMA Negeri 4 Palembang ini, ” Saya sangat mengapresiasi kinerja kepsek terdahulu yang telah memasuki purnabakti serta dewan guru atas keberkahan Ramadhan, sehingga peserta didik kami dapat diterima sebanyak 62 orang siswa yang lulus SNPMB pada jalur seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi ( SNBP ) untuk beberapa Universitas Negeri seperti; Universitas Sriwijaya, Lampung, Andalas, Pajajaran, UIN Raden Patah dan Politeknik Negeri Sriwijaya”, Ujarnya.

    Di jelaskannya lagi bahwa Suatu kebanggaan buat sekolah yang di pimpinnya, artinya ilmu yang disampaikan oleh tenaga pengajar/guru bisa diterima dengan baik oleh siswa. Sehingga mereka mampu dan siap berkompetisi di jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.

    Sekolah yang beralamat di Plaju dengan akreditasi A ini salah satu sekolah unggulan yang ada di provinsi Sumatera Selatan, dan telah menghasilkan lulusan -lulusan terbaik

    “Harapan saya kedepan agar guru yang ada di lingkungan SMA Negeri 4 Palembang dapat memberikan edukasi yang lebih baik lagi kepada siswa”, Pungkasnya.

    Ir/ Sumsel.

    Continue reading
    PERTOBATAN DAN KEBANGKITAN EKOLOGIS DALAM TERANG KEBANGKITAN KRISTUS

    Teropongindonesianews.com

    Oleh: Dionisius Ngeta, S. Fil
    (Warga RT 018 RW 005 Kel. Wuring Kec. Alok Kabupaten Sikka Maumere Flores NTT)

    Seruan pertobatan dan kebangkitan ekologis saat ini adalah sebuah kemendesakan di tengah krisis ekologi yang kian fenomenal. Perspektif dan perilaku yang memandang rendah alam semesta dan memperlakukannya sebagai objek semata serta ketamakan yang mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan adalah paham antroposentrisme dan perilaku yang jauh dari kesadaran iman, etika dan solidaritas sebagai sesama ciptaan.

    Memulai hidup dengan perspektif dan perilaku baru terutama dalam memandang dan memperlakukan alam ciptaan sebagai saudara adalah salah satu ciri khas manusia Paskah yang telah bertobat dan hidup dalam terang kebangkitan Kristus. Memiliki paradigma bahwa semua ciptaan adalah saudara-saudari serahim dari Pencipta yang satu dan sama merupakan salah satu ciri khas manusia beriman yang telah mengalami transformasi pemikiran dan perilaku sebagai buah dari kebangkitan Kristus.

    Kasih Kristus tiada tara hingga wafat di palang hina mesti menjadi daya dorong keimanan, pertobatan dan bangkit dari kesadaran dalam memandang dan memperlakukan semua ciptaan sebagai saudara dari satu keluarga Allah. Dengan demikian sebuah kehidupan yang harmonis dan berkelanjutan yang dilandaskan pada prinsip dan asas kekeluargaan dan solidaritas akan tercipta.

    Karena itu pertobatan dan kebangkitan ekologis adalah keniscayaan sebagai konsekuensi iman akan Kristus yang bangkit mulia dan kesadaran bahwa bumi adalah rumah bersama. Memiliki perspektif dan sikap baru dalam memandang dan memperlakukan semua ciptaan secara adil, etis dan bijaksana adalah tanda pertobatan dan kebangkitan itu. Karena semua ciptaan lahir dari Pencipta yang satu dan sama. Semuanya adalah saudara dalam satu ekosistim yang memiliki hak untuk diperlakukan secara adil, etis dan bijaksana.

    Relasi kekeluargaan, prinsip solidaritas, bersikap etis dan adil di antara sesama ciptaan mesti menjadi spirit dalam kehidupan bertetangga dengan semua ciptaan yang ada. Saling menghormati dan menghargai adalah keniscayaan sebagai sesama ciptaan dalam satu ekosistim. Semua ciptaan hidup dalam satu atap rumah yang sama, memiliki hak untuk diperlakukan sama, terlahir dari rahim yang sama dan tidak ada satu makhluk hidup pun yang tidak membutuhkan makhluk hidup yang lain. Inilah sebuah perspektif, prinsip solidaritas dan kesadaran iman ekologis yang mesti terwujud dalam sikap dan perilaku etis sebagai buah dari pertobatan dan hidup baru dalam terang kebangkitan Kristus.

    Pertobatan dan kebangkitan ekologis dalam terang kebangkitan Kristus itu mesti dimaknai sebagai sebuah imperative dan tanggungjawab moral seorang beriman. Menjaga keutuhan, keberlanjutan dan keharmonisan ekologis merupakan perintah Tuhan, kesadaran iman dan pertanggungjawaban moral seseorang. Iman yang hidup adalah iman yang berbuah dalam perbuatan, dalam sikap dan tutur kata termasuk memiliki paradigma yang adil, sikap yang empati penuh kasih sayang dan tidak semena-mena terhadap makhluk ciptaan lainnya. Alam ciptaan bukan milik manusia. Sikap semena-mena terhadap alam ciptaan adalah sebuah pelanggaran moral dan etika sebagai seorang beriman kepada Sang Pencipta.

    Pamela Smith menegaskan bahwa manusia bukanlah pemilik alam semesta. Manusia memiliki hak memanfaatkan sumber daya alam dan membuat keputusan tentang bagaimana alam semesta dipelihara dan dipertahankan. “Alam dan isinya tidak memiliki nilai-nilai intrinsik, sebaliknya nilai-nilai yang ada padanya mengalir atau bersumber pada Allah Pencipta sebagai pemilik utama.” Sebagai milik Allah, alam semesta memiliki dimensi ilahi. Rasul Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Kolose menegaskan bahwa dalam Kristus yang bangkit, segala sesuatu mengambil bagian dalam Allah, di mana Kristus adalah pusatnya. Segala sesuatu diciptakan dalam Dia dan dipersatukan dalam Dia (Kol.1:15).

    Iman Tentang Kosmik Ala Santo Fransiskus Dari Asisi

    Santo Fransiskus dari Asisi tidak menawarkan wawasan ilmiah tentang bagaimana ekosistim bekerja. Tapi dia memberikan jawaban tentang mengapa kita harus menghormati alam ciptaan. Bagi Santo Fransiskus, Allah hadir dalam tatanan ciptaan dan mengikatnya menjadi satu jalinan kehidupan yang saling membutuhkan dan saling berhubungan. Semua ciptaan adalah satu keluarga Allah dan selalu ada ketergangungan yang sangat kuat antara sesama ciptaan dalam satu ekosistem.

    Santo Fransiskus memiliki kesadaran iman yang mendalam dan memberi nilai intrinsik serta menaruh rasa hormat yang tinggi ketika berhadapan dengan makhluk ciptaan yang lain. Baginya seluruh elemen alam ciptaan adalah saudara dan saudari serahim dari Pencipta, Tuhan itu sendiri. Bahkan ia menilai alam ciptaan sebagai buku Allah (God’s book) yang menggambarkan kekuatan, kasih dan perhatian Allah terhadap manusia dan ciptaan lainnya. Karena itu St. Fransiskus meyakini bahwa inkarnasi menyucikan semua kehidupan dan Allah menyatakan diri-Nya dalam seluruh ciptaan dengan keilahian-Nya.

    Menurut Leonardo Boff, St. Fransiskus menawarkan model baru dalam pencarian kesucian yaitu model kesucian kosmik. Ia masuk ke dalam dunia dan berjumpa dengan manusia serta alam ciptaan. Ia mengkotemplasikan Allah dan keagungan-Nya, rahmat dan kemuliaan-Nya dalam alam raya serta ciptaan yang merupakan sakramen Allah dan Kristus. Kesucian dan spiritualitas kosmik merupakan sintesa dari apa yang sudah hilang dalam tradisi Kristiani, yakni berjumpa dengan Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus dalam ciptaan.

    Karena itu personifikasi atas segala ciptaan sebagai representasi kehadiran Allah merupakan konsekuensi dari kesadaran dan pendirian iman seseorang yang telah ditebus oleh darah Kristus. Kasih Kristus yang tiada tara mendorong kita untuk tobat dan bangkit dari kesadaran untuk memandang dan memperlakukan semua ciptaan sebagai sesama dari sebuah keluarga Allah. Dengan demikian akan tercipta sebuah persekutuan hidup dan kehidupan yang harmonis dan berkelanjutan yang dilandaskan pada asas kekeluargaan dan solidaritas.

    Kesadaran iman ekologis dalam terang paskah ini memang harus diterjemahkan secara bermakna dan kreatif dalam konteks budaya dan situasi kontemporer sekarang ini. Salah satu persoalan kontemporer yang mendesak dan membutuhkan solusi adalah krisis ekologis. Krisis ini diakibatkan oleh faham antroposentrisme, yang memandang dan memperlakukan alam semata-mata sebagai objek. Karena itu sering terjadi orang semena-mena dan serakah (tamak) meraup sumber daya alam yang sebesar-besarnya sehingga berakibat pada ketidakseimbangan bahkan kerusakan ekologi/ekosistem.

    Karena itu betapa pentingnya memperlihatkan kesadaran iman ekologis dalam bentuk perspektif yang adil, sikap hormat terhadap sesama ciptaan dan perbuatan yang tidak semena-mena terhadap alam ciptaan. Ini adalah wujud konkrit kesadaran iman bahwa kita adalah satu komunitas kosmik dan saudara-saudari serahim yang memiliki hak yang sama sebagai buah dari pertobatan dan iman akan Kristus yang telah bangkit. Ilmu pengetahuan dan para ilmuwan, agama dan rohaniwan serta semua umat beriman harus memiliki tanggungjawab moral yang sama untuk merawat dan menyelamatkan alam ciptaan. Pengetahuan dan sikap iman harus berjalan berbarengan untuk mewujudkan keutuhan ciptaan serta kehidupan alam ciptaan yang berkerlanjutan.

    Memandang Dan Memperlakukan Alam Sebagai Saudara

    Manusia kebangkitan adalah mereka yang telah mengalami pembebasan dari dosa termasuk dosa memandang alam ciptaan sebagai objek semata-mata dan mengekspolitasinya dengan semena-mena untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya tanpa memperhatikan harmonitas dan keseimbangannya. Paradigma dan perlakukan alam ciptaan sebagai saudara-saudari dalam satu komunitas kosmik adalah salah satu ciri khas manusia yang telah mengalami pertobatan dan kebangkitan ekologis. Baginya, saudara-saudari tidak terbatas pada sesama manusia tetapi semua ciptaan Tuhan.

    Santo Fransiskus dari Asisi telah menunjukkan sikap dan cara pandang yang sangat progresif tentang alam ciptaan. Hal ini menjadi contoh di tengah krisis ekologis yang makin memprihatinkan. Baginya penguhuni alam semesta adalah saudara dan suadari dan anggota keluarga Allah. Ia memiliki keyakinan dan kesadaran iman bahwa tumbuh-tumbuhan dan hewan dirahmati oleh Allah dan memiliki akal budi.

    Sebagai saudara yang lahir dari rahim yang sama, St. Fransiskus bahkan menyadari bahwa semua ciptaan mempunyai hak yang berasal dari Allah yang mesti dihargai dan dihormati. Karena itu dia menyapa jengkrik dan menyebut ikan sebagai saudara. Ia memuji Matahari sebagai saudara dan bulan sebagai saudari serta kecantikan bintang-bintang. Angin disebutnya saudara yang memungkinkan cuaca dan air yang memberi kehidupan di bumi dan lain-alin.

    Pandangan dan perlakukan Santo Fransiskus dari Asisi ini lahir dari kesadaran bahwa segala sesuatu yang diciptakan Tuhan adalah saudara dan saudari. Karena itu relasi atau hubungan yang dibangun antara sesama ciptaan Tuhan bukan relasi subjek-objek atau aku-benda. Tapi subyek-subyek atau aku-engkau sebagai saudara-saudari sesama ciptaan yang lahir dari rahim yang sama dan satu.

    Karena itu jika kita memiliki paradigma dan perlakukan yang adil (tidak diskriminatif) dan mampu membangun relasi yang baik dan benar (subyek-subyek) dengan ciptaan lainnya, maka sesungguhnya kita adalah manusia paskah yang sudah mengalami transformasi sikap dan paradigma baru berkat rahmat kebangkitan Kristus. Alam ciptaan tidak mudah hanya dijadikan objek untuk dieksploitasi sesuka hati demi keuntungan yang sebesar-besarnya. Keutuhan dan keseimbangan alam tentu akan tercipta, keharmanisan dan keberlanjutan sumber daya alam akan tetap terjaga karena semua diperlakukan sebagai saudara.

    Mengembangkan Prinsip Ekonomi Ekologis

    Manusia kontemporer, baik implisit maupun eksplisit cenderung berpikir bahwa tersedianya sumber daya alam adalah untuk dieksploitasi demi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan. Mereka mengklaim hak atasnya. Alam ciptaan dan sumber dayanya sering dikuasai dan dieksploitasi tanpa batas, tanpa etika demi pemenuhan kebutuhan dan peningkatan ekonomin dan kesejahteraannya.

    Mentalitas atau kecenderungan ini berakar antara lain pada ketamakan selain pemahaman yang tidak tepat seolah-olah sumber-sumber alam tersedia secara tak terbatas. Pada kenyataannya ketersediaan sumber daya alam itu amat terbatas. Manusia semestinya mengendalikan diri dalam memanfaatkannya. Memakainya dengan kesewenangan yang mutlak seakan-akan sumber daya alam itu tidak akan terkuras habis menimbulkan bahaya yang gawat bagi persediaannya baik untuk generasi sekarang maupun untuk generasi yang akan datang.

    Visi Kristian tentang ekologi berciri teosentris. Bukan antroposentris. Allah diimani sebagai pusat dan inti segala sesuatu karena Dia sumber dan asal segala sesuatu. Mandat yang diberikan Allah kepada manusia untuk menguasai alam ciptaan dimengerti dalam perspektif teosentris, keberlanjutan dan solidaritas.

    Karena itu manusia mesti memiliki kesadaran etis-moral bahwa dalam memanfaatkan sumber daya alam harus mempertimbakan keberlanjutan, keseimbangan dan keharmonisan ekologis. Manusia mesti memperhatikan kodrat setiap makhluk serta hubungan antarciptaan dalam satu susunan dan tatanan yang teratur, saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

    Paus Yohanes Paulus II dalam ensiklik Solicitudo Rei Socialis (SRS) mengingatkan bahwa alam ciptaan itu bernilai pada dirinya. Beliau menggarisbawahi keterkaitan antar makhluk ciptaan Tuhan sebagai suatu sistim yang tertata (ekosistim). Ia juga mengingatkan keterbatasan sumber daya alam dan tanggungjawab moral terhadap generasi yang akan datang. Tanggungjawab ini mengandung tuntutan etis dalam pemanfaatan sumber-sumber daya alam untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan. Artinya pemanfaatannya harus secukupnya, tetap memperhatikan keharmonisan, keseimbangan dan keberlanjutan, jauh dari keserakahan dan kesewenang-wenagan mengeksploitasinya secara berlebihan.

    Paus Fransiskus melalui Ensiklik Laudato Si juga mengajak bahkan mengharuskan untuk mewujudkan ekonomi ekologis yang berkeadilan sosial. Menurutnya, ketika kegiatan ekonomi tanpa memperhatikan nilai-nilai moral ekologis, maka akan berakibat pada kerusakan alam dan merugikan manusia, secara khusus kaum miskin dan papa. Ekonomi harus menyerati etika dan moral. Kebiajaksanaan ekonomi harus mempertimbangkan martabat manusia, kesejahteraan bersama dan keseimbangan, keutuhan dan keberlanjutan ekologi.

    Potret buram ekonomi yang ditandai dengan kemiskinan, pengangguran, kesenjangan dan kerusakan alam mendorong Paus Fransiskus menawarkan model ekonomi baru yaitu ekonomi ekologis. Yaitu praktek ekonomi yang tetap memperjuangkan dan berorientasi pada tujuan kemanusiaan dan keutuhan alam ciptaan sebagai “rumah” bersama. Gerakan mengembangkan ekonomi ekologis ini menuntut partisipasi, pemberdayaan dan keterlibatan aktif komunitas/masyarakat yang sering diabaikan dalam proses pengambilan keputusan.

    Tuhan tidak menghendaki bahwa segala ciptaan-Nya hilang termasuk kita manusia. Kita dipanggil untuk kembali kepada-Nya dan bangkit untuk memulai hidup baru dalam terang Paskah Kristus. Bertobat dan segera bangkit untuk melihat dan memperlakukan alam ciptaan yang lain sebagai saudara dan saudari dan bumi sebagai “rumah” kita bersama dengan konsep dan tatanan ekonomi baru yang berwajah humanis sekaligus ekologis. Allah senantiasa menantikan anak yang hilang untuk kembali kepada-Nya dan bangkit dari keterpurukan hidup. Sejauh manapun kita pergi meninggalkan Tuhan akibat dosa, namun Dia akan senantiasa menantikan kepulangan kita. Itulah kasih setia Tuhan (Mazmur 139:7).

    Pewarta: Yohanis Don Bosco.

    Editor: Santoso.

    Continue reading

    Tinggalkan Balasan

    You Missed

    Personil Polsubsektor KP Kumai Lakukan Pengamanan Kedatangan KM. Dharma Rucitra 9

    Personil Polsubsektor KP Kumai Lakukan Pengamanan Kedatangan KM. Dharma Rucitra 9

    Keluarga Korban Geram, Berita dugaan Mabuk Kripik Gadung di Bilang Hoax, ini Kata Keluarga Korban

    Keluarga Korban Geram, Berita dugaan Mabuk Kripik Gadung di Bilang Hoax, ini Kata Keluarga Korban

    Sangat di Sayangkan Sekali Kades Semboro Lakukan Pembubaran Ratusan Ibu-ibu Relawan Hendy dan Gus Firjaun “Ada Apa Ya Dengan Kades Semboro…”!

    Sangat di Sayangkan  Sekali Kades Semboro Lakukan Pembubaran Ratusan Ibu-ibu Relawan Hendy dan Gus Firjaun “Ada Apa Ya Dengan Kades Semboro…”!

    Satbinmas Polres Kobar Berikan Penyuluhan Kepada Pelajar SMP 4 Arut Selatan

    Satbinmas Polres Kobar Berikan Penyuluhan Kepada Pelajar SMP 4 Arut Selatan

    Rahmat Hidayat Calon Bupati Kobar Luncurkan Kampanyenya Untuk Perubahan

    Rahmat Hidayat Calon Bupati Kobar Luncurkan Kampanyenya Untuk Perubahan

    Menjamu Kehadiran PGRI Riau, Plt Kadisdik Riau Edi Rusmadinata Bahas Perlindungan dan Kesejahteraan Guru

    Menjamu Kehadiran PGRI Riau, Plt Kadisdik Riau Edi Rusmadinata Bahas Perlindungan dan Kesejahteraan Guru