HNW Kritisi Penghapusan Ditjen Penanganan Fakir Miskin

Teropongindonesianews.com

Jakarta,- Wakil Ketua MPR sekaligus Anggota Komisi VIII DPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, MA, mengkritisi penghapusan Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin (PFM) serta Badan Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan Sosial dari struktur organisasi Kemensos. Hidayat juga menolak penambahan jabatan Wakil Menteri Sosial yang telah dimungkinkan melalui Perpres Nomor 110 Tahun 2021.

“Badan Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Sosial yang diperlukan untuk penyiapan dan peningkatan kinerja Kemensos dihapus, juga Ditjen PFM yang selama ini mengelola anggaran bansos terbesar di Kementerian Sosial juga dihapus dengan alasan perampingan organisasi, di saat yang sama dibuka peluang munculnya jabatan baru Wakil Menteri Sosial padahal tidak dibutuhkan, tentu ini hal yang tidak rasional, dan tidak sesuai dengan prinsip birokrasi yang ramping dan efektif sebagaimana yang dijanjikan Presiden Jokowi,” ujar Hidayat pasca Rapat Kerja Komisi VIII dengan Kementerian Sosial, Rabu (19/1/2022).

Politisi yang akrab disapa HNW ini mengingatkan, Ditjen PFM di tahun 2022 mengelola anggaran sebesar Rp 45 Triliun untuk dua program bansos utama Kemensos. Yakni Program Keluarga Harapan dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Di tahun 2021 di mana kasus covid-19 memuncak, Ditjen tersebut juga mengelola bansos tunai, bansos sembako PPKM, dan program sembako kemiskinan ekstrem.

Meskipun masih terdapat beberapa evaluasi, kata Hidayat keseluruhan bansos berhasil disalurkan kepada lebih dari 95% keluarga penerima manfaat. Jika Ditjen PFM dihapus dan program-programnya dileburkan ke dalam struktur Kemensos lainnya, HMW khawatir akan ada proses penyesuaian dan adaptasi yang menyebabkan penyaluran bansos menjadi terkendala dan waktu yang makin panjang, dengan akurasi yang bermasalah. Sementara Rakyat yang berhak menerima manfaat dari program itu makin meningkat jumlah dan keperluannya.

“Apalagi Bu Menteri Sosial ketika menjelaskan ke Komisi VIII DPR-RI terkait konsep peleburan bansos dari Ditjen PFM ke ditjen lainnya juga masih sangat abstrak, dan menuai kritik tajam dari Komisi VIII DPR, hingga diminta untuk menyampaikan kembali secara tertulis dan lebih sistematis. Selain itu akan dilaksanakan FGD khusus untuk membahas dan merumuskan masalah tersebut,” sambungnya.

HNW yang juga Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini mendesak, Menteri Sosial lebih fokus mengatasi beragam persoalan yang ada di Kemensos. Dan tidak menambah persoalan baru dengan menghapuskan Ditjen PFM dan mencari-cari bentuk baru penyaluran bantuan sosial yang masih spekulatif ditengah kondisi sosial akibat covid-19 yang makin berat. Misalnya terkait upaya integrasi bantuan sosial dengan menggabungkan berbagai semesta data bansos. Hal ini potensial menimbulkan munculnya data ganda yang di satu sisi adalah baik karena menunjukkan tiap fakir-miskin menerima lebih dari satu bansos sebagai bagian dari integrasi, namun di sisi lain menunjukkan kerawanan terhadap bansos yang tidak tepat sasaran.

Penagihan dan pembuatan kesepahaman dengan Bank penyalur yang menahan realisasi bansos lantaran urusan-urusan administratif penting segera diselesaikan. Sebab banyak fakir-miskin mengalami kendala dalam hal dokumen kependudukan, dan akses terhadap rekening bansos serta pola berhubungan dengan perbankan. Selain itu usulan program atensi anak yatim/piatu senilai Rp 11,3 Triliun untuk 4 juta anak yang sudah disepakati oleh Mensos dan Komisi 8, dan sudah tersampaikan ke publik, juga harus segera direalisasikan oleh Mensos, melalui koordinasi dan kolaborasi yang lebih intensif dengan Kemenkeu dan Bappenas.

“Masalah-masalah tersebut jika diseriusi pasti membutuhkan fokus mendalam, melalui tim yang solid, yang tidak mungkin diselesaikan jika Mensos juga harus menyiapkan skema bansos baru dengan adanya pergeseran kewenangan antar Ditjen akibat penghapusan Ditjen PFM. Daripada seluruh urusan tersebut tidak teratasi maksimal dan potensial menimbulkan masalah-masalah baru yang tidak membantu negara melaksanakan kewajiban terhadap warga yang berhak mendapat manfaat, lebih baik perubahan SOTK dibatalkan saja melalui penerbitan revisi terhadap Perpres 110/2021,” pungkas Hidayat.

Santoso-Redaksi

  • REDAKSI Teropong Indonesia News

    TEROPONG INDONESIA NEWS DI DIRIKAN SEJAK TANGGAL 22 DESEMBER 2020 oleh Wahyu dan Haji Darmo

    Related Posts

    Tokoh Masyarakat Kumai Hilir Yang Berkomitmen Pada Perubahan Bersama Rahmat Hidayat

    Teropongindonesianews.com

    Pangkalan Bun Kotawaringin Barat – Calon Bupati Kobar Rahmat Hidayat brsosialisasi di Kel. Kumai Hilir Rumah Bapak Musrifah Rt. 15. (06/10/2024).

    Dalam sambutannya, Rahmat Hidayat menyampaikan beberapa program yang intinya Kumai harus melakukan perubahan secara besar-besaran yang nanti mungkin saya ingin juga mengajak semua tokoh-tokoh masyarakat.

    “Perubahan yang berkelanjutan memerlukan peran aktif dari semua eleman. Kita harus saling mendukung untuk menciptakan Kumai Hilir yang lebih baik”, ujar Rahmat.

    Barang dan jasa tentu banyak sekali potensi yang bisa di gali untuk kemajuan warga rumah, artinya kita akan menghidupkan di sektor-sektor perekonomian Pelabuhan daerah pesisir.

    “Dan saya pribadi dari dulu tidak ada perubahan sama sekali, perubahan yang tidak ada sertifikat. Maka dari itu tadi kita ditembak kampanye, tapi kita mengajak supaya kumai mendapatkan perubahan besar-besaran.
    Perubahan dari infrastruktur, dan perubahan dari pengembangan ekonominya,” pungkas Rahmat.

    Dengan visi yg jelas dan komitmen yang kuat, Rahmat Hidayat bertekad untuk membawa Kumai Hilir menuju masa depan yang lebih cerah.

    Pewarta: Nova Dwi.

    Editor: Santoso.

    Continue reading
    Ketua Lsm GMBI Distrik Way Kanan Bapak Bustam Efendi Mengapresiasi Polres Way Kanan Yang Menindak Tegas

    Teropongindonesianews.com

    Way Kanan – Bustam Efendi Ketua Lsm GMBI distrik waykanan mengapresiasi polres waykanan yang menindak tegas yang di duga ada nya tambang emas ilegal yang mengatas namakan Anggota Lsm GMBI.

    Beliau menjelaskan kepada awak media bahwa beliau mengecam keras adanya oknum yang mengakui bahwa mereka adalah anggota Lsm GMBI dan mengatas namakan anggota Lsm GMBI distrik waykanan yang mempunyai tambang emas ilegal yang ada di kecamatan Umpu Semenguk tersebut.

    Di karena kan dalam masa kepemimpinan saya selaku ketua Lsm GMBI distrik waykanan saya tahu persis anggota saya tidak ada yang mempunyai tambang emas ilegal apalagi di sekitar kecamatan Umpu Semenguk.

    Karena saya tahu persis siapa yang anggota Lsm GMBI distrik waykanan dan siapa yang bukan di karena kan saya yang memberikan sk,, dan surat tugas kepada seluruh anggota Lsm GMBI di setiap kecamatan ( ksm) masing-masing.

    Untuk itu saya Bustam Efendi ketua Lsm GMBI distrik waykanan meminta kepada aph khusus nya polres waykanan.. Untuk menindak tegas oknum-oknum tersebut yang membuat jelek nama Lembaga.

    Saya meminta kepada polres waykanan ,oknum-oknum yang seperti ini,untuk di hukum sesuai dengan undang undang yang berlaku dan kepada bapak manopang selaku pimpinan tertinggi di polres waykanan saya ucap kan terimakasih.
    Tutup beliau kepada awak media.

    Pewarta: Darwin.

    Editor: Santoso.

    Continue reading

    Tinggalkan Balasan

    You Missed

    Tokoh Masyarakat Kumai Hilir Yang Berkomitmen Pada Perubahan Bersama Rahmat Hidayat

    Tokoh Masyarakat Kumai Hilir Yang Berkomitmen Pada Perubahan Bersama Rahmat Hidayat

    Kampanye Bersama Eko Soemarno Menuju Perubahan

    Kampanye Bersama Eko Soemarno Menuju Perubahan

    Ketua Lsm GMBI Distrik Way Kanan Bapak Bustam Efendi Mengapresiasi Polres Way Kanan Yang Menindak Tegas

    Ketua Lsm GMBI Distrik Way Kanan Bapak Bustam Efendi Mengapresiasi Polres Way Kanan Yang Menindak Tegas

    Ketua umum Forum Masyarakat Pesawaran Bersatu (FMPB) Mursalin Berikan Apresiasi Kepada Achmad Rico Julian Ketua DPRD Kabupaten Pesawaran

    Ketua umum Forum Masyarakat Pesawaran Bersatu (FMPB) Mursalin Berikan Apresiasi Kepada Achmad Rico Julian Ketua DPRD Kabupaten Pesawaran

    Pengaspalan Ruas Jalan Taman Keydupa, Sumber Dana Alokasi khusus (DAK), Diduga Asal-asalan Jadi

    Pengaspalan Ruas Jalan Taman Keydupa, Sumber Dana Alokasi khusus (DAK), Diduga Asal-asalan Jadi

    Pelaku Penipuan Berhasil Dibekuk Polsek Terusan Nunyai

    Pelaku Penipuan Berhasil Dibekuk Polsek Terusan Nunyai