Teropongindonesianews.com
Colombo, Sri Lanka – Duta Besar RI, Dewi Gustina Tobing, dan Menteri Luar Negeri Sri Lanka, Prof. G.L. Peiris, bahas isu-isu utama yang memerlukan tindak lanjut bagi peningkatan kerja sama bilateral, terutama di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi, serta people-to-people (25/01/2022). Ditekankan juga pentingnya mengisi peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Sri Lanka pada tahun 2022 ini dengan kegiatan bersama.
Dubes RI dan Menlu Sri Lanka membahas perlunya melanjutkan pembicaraan terkait rencana perundingan “Indonesia-Sri Lanka Preferential Trade Agreement” (ISL-PTA) yang bermanfaat dalam menggarap potensi sektor-sektor kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan. “Masih sangat terbuka lebar sektor-sektor yang dapat dikembangkan dalam kerja sama ekonomi Indonesia-Sri Lanka,” ungkap Dubes Dewi Tobing. Sektor-sektor tersebut antara lain komoditas, industri farmasi, infrastruktur dan konstruksi, pemberdayaan UKM, dan pariwisata.
Hal lain yang juga mengemuka pada pembicaraan adalah dorongan untuk memperkuat kerja sama bilateral melalui pelaksanaan Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-3 Indonesia-Sri Lanka di mana Sri Lanka mendapat giliran menjadi tuan rumah. “Menlu Sri Lanka menyatakan kesediaan menjadi tuan rumah pelaksanaan SKB ke-3 pada tahun ini sebagai upaya memperkuat hubungan bilateral di segala bidang dan guna memperingati 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara” jelas Dubes Dewi Tobing.
Dubes RI dan Menlu Sri Lanka selanjutnya membahas upaya mendorong lebih lanjut hasil-hasil kunjungan Presiden Joko Widodo ke Sri Lanka pada 24 – 25 Januari 2018.
Pada akhir pertemuan, Dubes RI dan Menlu Sri Lanka sepakat untuk terus melakukan komunikasi dan koordinasi guna lebih memajukan kerja sama kedua negara yang pada tahun 2022 ini memasuki usia 70 tahun.
(Sumber: KBRI Colombo)
Santoso-Redaksi