Teropongindonesianews.com
BALI, – Dalam rangka Presidensi Indonesia G20, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyelenggarakan Technical Meeting sebagai kegiatan resmi pertama Supreme Audit Institutions 20 (SAI20) pada tanggal 26-27 Januari 2022. Kegiatan yang diselenggarakan secara virtual selama dua hari dari Bali, Indonesia ini bertujuan untuk membahas dua prioritas utama yaitu akselerasi pemulihan ekonomi, dan dukungan kepada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Kegiatan dibuka oleh sambutan Sekretaris Jenderal BPK Bahtiar Arif, diikuti sambutan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartanto yang memberikan sambutan secara pre-recorded. Dalam sambutannya, Menko Perekonomian menyampaikan apresiasinya kepada BPK dan seluruh peserta atas inisiatif SAI20, prioritas-prioritas Presidensi Indonesia dalam G20, dan berharap SAI20 dapat menjadi wadah untuk membangun role model sinergi kerja sama baik bagi negara maju maupun negara berkembang.
SAI20 Technical Meeting kemudian secara resmi dibuka oleh Ketua BPK Agung Firman Sampurna yang dalam sambutannya menyampaikan beberapa pesan antara lain mengenai pentingnya kesiapan untuk menghadapi krisis yang akan datang. Untuk itu, SAI20 diharapkan dapat menjadi forum terbuka bagi SAI anggota G20 untuk mendiskusikan hal-hal yang relevan terkait dengan negaranya masing-masing, terutama yang terkait dengan pemulihan ekonomi dan dukungan kepada SDGs dengan mempertimbangkan prinsip inklusivitas.
Ketua BPK menekankan bahwa SAI20 memiliki peran yang krusial khususnya dalam pandemi dalam rangka pemulihan ekonomi, memastikan governance resilience, business sustainability, serta pencapaian Agenda 2030. Pada kesempatan tersebut, Ketua BPK juga secara resmi meluncurkan situs https://sai20.org/ yang akan menjadi media sharing knowledge antar anggota SAI20 juga dengan pihak eksternal SAI20.
Dalam kesempatan tersebut, pertemuan dilanjutkan dengan paparan dari G20 Indonesia Co-Sherpa, Duta Besar Dian Triansyah Djani yang memaparkan terkait way forward dari Deklarasi Roma yang menekankan pada transparansi dan akuntabilitas. Dalam paparannya, G20 Indonesia Co-Sherpa menyampaikan beberapa harapannya dengan dibentuknya SAI20, dan output konkrit apa yang dapat dihasilkan oleh SAI20 khususnya terkait global health, energy transition, dan digital transformation.
Sesi berikutnya dipimpin oleh Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Internasional (KSI) BPK Selvia Vivi Devianti untuk mendiskusikan Rules of Procedures SAI20. Kepala Biro Humas dan KSI memaparkan masukan-masukan yang telah diterima dari anggota SAI20 dan membuka sesi diskusi lebih lanjut untuk memperoleh masukan. Beberapa masukan diperoleh dari SAI akan dielaborasi lebih lanjut dan akan menjadi masukan untuk penyempurnaan Rules of Procedures.
Pertemuan akan dilanjutkan pada hari kedua untuk membahas mengenai lebih dalam mengenai isu-isu prioritas SAI20 yaitu, akselerasi pemulihan ekonomi dan dukungan kepada pencapaian implementasi SDGs.
Dengan terlibat aktif dalam SAI20, diharapkan BPK akan memiliki kesempatan yang lebih luas untuk berbagi dan belajar lebih banyak terkait pengalaman audit khususnya terkait SDGs di komunitasi internasional untuk mendukung program eksternalisasi BPK.
Santoso-Redaksi