IKSASS ADALAH SUKOREJO NUSANTARA

Oleh : Mawardi MS (Alumni Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo Asal IKSASS Sumenep)

Ikatan Santri Salafiyah Syafi’iyah (IKSASS) didirikan dan dideklarasikan pada tanggal 1 Maret 1988 dan ditetapkan oleh Pimpinan/Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo (KHR. As’ad Syamsul Arifin) yang tertuang dalam Surat Keputusan Nomor : 55/0828/A.1/X/1988. Pada Tanggal 1 Oktober 1988. Pada tgl 10-15 September 1988 digelar Mubes I (Sidang paripurna terakhir, tgl 23 September 1988).

Sebagaimana yang dilansir dari website resmi Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo bahwa “Hasil Mubes tersebut kemudian disahkan pada tgl 1 Oktober 1988 oleh KHR. As’ad Syamsul Arifin, sebagai Pengasuh Pesantren Sukorejo. Dengan demikian, Iksass didirikan tanggal 12 Sya’ban 1408 H/ I Maret 1988 dan disahkan pada tanggal 1 Oktober 1988. Kemudian terjadi kesepakatan, Pengurus Pusat Iksass merayakan ulang tahunnya, berdasarkan tanggal disahkan oleh Kiai As’ad tanggal 1 Oktober, bukan berlandaskan kepada tanggal didirikannya, 1 Maret”.

Tujuan didirikan Organisasi IKSASS sebagaimana yang dijelaskan dalam website resmi IKSASS Pusat, selain untuk mengakomudir komunitas santri dan alumni di seluruh Nusantara, juga bertujuan untuk membantu merealisasikan semua program Pondok Pesantren. Program Pondok Pesantren tidak hanya pada aspek pendidikan dan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), akan tetapi juga bergerak pada bidang pelayanan, pengabdian dan pemberdayaan masyarakat, bentuk pelayanan, pengabdian dan pemberdayaan tersebut adalah seperti yang tertuang dalam Wasiat Almarhum KHR. As’ad Syamsul Arifin yaitu sebagai berikut :
1. mencerdaskan kehidupan masyarakat dengan cara ikut berpartisipasi dalam bidang pendidikan, baik penguasaan ilmu pengetahuannya atau sistem menejerial.
2. ikut serta dalam pengembangan organisasi yang beliua turut andil untuk mendirikannya, yaitu Nahdlatul Ulama’ sebagai organisasi keagamaan – sosial masyarakat.
3. melakukan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat pada sektor ekonomi, guna terciptanya tatanan makmur dan sejahtera. Tiga paradigma inilah yang menjadi pijakan dalam merealisasikan Program IKSASS.

Para santri yang semasa mengenyam pendidikan dan mengabdi di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo sudah dikenalkan dengan IKSASS dengan dikader sesuai dengan pengkaderan yang ada di Rayon IKSASS masing-masing baik dari pengkaderan Ta’aruf, Dirosah I, Dirosah II hingga pengkaderan tingkat paripurna di IKSASS Pusat Santri. Hal demikian merupakan bentuk kongkrit dalam menyiapkan generasi penerus masa depan yang secara keilmuan keadaan dan keorganisasian nya dapat diaplikasikan baik di dalam pesantren terlebih setalah menjadi santri alumni di masyarakat secara luas.

Sebab IKSASS bukan hanya ada saat menjadi santri aktif, akan tetapi IKSASS terus berkesinambungan hingga menjadi santri alumni yang diwadahi oleh IKSASS Alumni yang menyebar secara menyeluruh baik tingkat Komisariat, Sub Rayon dan juga Rayon yang aktif dan berkembang di masing-masing Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan bahkan ada sebagian perwakilan IKSASS Alumni yang berada di luar negeri, hal ini merupakan bukti kongkrit bahwa IKSASS tetap eksis dan memberikan kontribusi secara positif baik dalam kancah regional, nasional dan bahkan internasional semisal Amerika Serikat, Thailand, Malaysia dan lainnya.

Bagi santri alumni yang tetap berproses mengabdi dan berjuang di IKSASS Alumni masing-masing sesuai alamat domisili nya, secara esensi nya berarti tetap mengabdi dan berjuang di dalam lingkaran Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo yang ruang lingkupnya Nusantara bahkan manaca negara dengan tetap memegang teguh atas ajaran Salafiyah Syafi’iyah dan membumikan Rotibul Haddad dan Qosidah Burdah yang merupakan ruhnya santri Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo dengan tetap menyambungkan Tawassul Batiniah kepada para Muassis, Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo.

Pada momentum Hari Lahir (HARLAH) IKSASS yang ke 34 tahun dengan tema “Merajut Kebersamaan Meneruskan Wasiat Perjuangan” dengan semboyan Berjuang Bersama Mengabdi Tanpa Batas serta menanamkan nilai-nilai Perjuangan KHR Syamsul Arifin, KHR As’ad Syamsul Arifin dan KHR Ach Fawaid As’ad, sebagai santri aktif dan santri alumni harus meneguhkan kembali himmah pengabdian dan perjuangan di IKSASS dengan mengedepankan kebersamaan dan meneruskan wasiat perjuangan Masyaikh Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo.

“Santri yang keluar dari IKSASS, berarti keluar dari Salafiyah Syafi’iyah, jika santri keluar dari Salafiyah Syafi’iyah, berarti keluar dari Barisan Abah (KHR As’ad Syamsul Arifin) dan Embah (KHR Syamsul Arifin)” ini merupakan intisari dari dawuh KHR Ach Fawaid As’ad yang merupakan sosok founding father IKSASS, agar para santri dan alumni memiliki loyalitas dan solidaritas dalam berjuang dan mengabdi di IKSASS.

  • Wahyu

    TEROPONG INDONESIA NEWS DI DIRIKAN SEJAK TANGGAL 22 DESEMBER 2020 oleh Wahyu dan Haji Darmo

    Related Posts

    FKPPI dan LMP Kabupaten Jember Berkolaborasi Dukung Program Pemerintah

    teropongindonesianews.com

    Jember – Dalam acara GM FKPPI (Gema FKPPI – Red) yang di selenggarakan pada tanggal 12 Januari 2024 lalu menjadi Moment yang sangat bagus pada bagi para aktivis, pasalnya kedua lembaga besar tersebut yaitu FKPPI dan LMP berkomitmen dengan maksud untuk bersama mendukung program pemerintah ke depan.

    FKPPI DPC Kabupaten Jember di bawah pimpinan Bapak Bambang yang berkolaborasi dengan LMP ( Laslar Merah Putih – Red ) tersebut di saksikan oleh para Undangan dan juga dua Pejabat Pemerintah yaitu Kapolsek dan Camat Sukorambi.

    Bentuk Kerja sama dalam mendukung Program Pemerintah yaitu dengan adanya Beberapa kegiatan ke depan sejalan dengan program yang sudah di agendakan. ALI

    Continue reading
    Aiptu Agus Riyanto, Sosok Inspiratif di Balik Sekolah Gratis untuk Anak Pemulung di Srengseng Kembangan

    Teropongindonesianews.com

    Jakarta – Di tengah hingar-bingar kota Jakarta yang penuh dinamika, ada sosok polisi yang diam-diam membawa perubahan besar bagi anak-anak di kawasan kumuh Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.

    Dialah Aiptu Agus Riyanto, Bhabinkamtibmas Polsek Kembangan Polres Metro Jakarta Barat, yang menjadi motor penggerak berdirinya sebuah sekolah gratis untuk anak-anak pemulung di Slum Area Kampung Balong.

    Sejak pertama kali bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di wilayah Srengseng, Agus sering berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat.

    Ia melihat banyak anak usia sekolah yang tidak mendapatkan pendidikan layak karena kondisi ekonomi keluarga. Anak-anak ini, yang seharusnya bermain dan belajar, malah membantu orang tua mereka mengumpulkan barang bekas.

    “Sebagai Bhabinkamtibmas, tugas saya bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga membantu masyarakat. Melihat banyak anak-anak yang putus sekolah, saya merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu,” ujar Agus didampingi Kapolsek Kembangan Kompol Moch Taufik Iksan saat dikonfirmasi, Minggu, 12/1/2025

    Empat tahun lalu, dengan modal semangat dan kepedulian, Agus memulai langkah kecilnya.

    Ia mengumpulkan anak-anak yang tidak sekolah dan mulai memberikan pelajaran di sebuah gubuk sederhana yang terbuat dari kayu dan triplek.

    Dari sinilah, cikal bakal Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Maju Bersama terbentuk.

    Sekolah gratis ini kini menjadi harapan bagi sekitar 80 anak setempat.

    Dengan rentang usia 4 hingga 13 tahun, anak-anak ini belajar di TPA yang juga menyediakan program pendidikan non-formal seperti sekolah paket untuk mereka yang putus sekolah.

    Uniknya, operasional sekolah ini tidak mengandalkan biaya dari para siswa, melainkan memanfaatkan sampah yang dikumpulkan oleh anak-anak.

    Botol-botol bekas yang mereka bawa setiap dua minggu sekali dijual untuk membiayai kebutuhan sekolah.

    “Karena sekolah ini di tempat pemulung, kita manfaatkan sampah sebagai sumber pendanaan. Sampah-sampah ini kita jual, hasilnya digunakan untuk keperluan sekolah. Dengan cara ini, anak-anak belajar untuk mandiri,” jelas Agus.

    Dalam menjalankan sekolah ini, Agus tidak sendiri. Ia menggandeng relawan dan elemen masyarakat yang dengan sukarela membantu mengajar.

    Hingga kini, para relawan tersebut menjadi tulang punggung pendidikan anak-anak pemulung di Kampung Balong.

    “Guru-guru di sini adalah relawan yang sudah lama mendukung program ini. Semangat mereka luar biasa, sama seperti semangat anak-anak yang belajar di sini,” tambah Agus.

    Langkah Agus Riyanto dalam mendirikan sekolah ini tidak hanya membawa dampak langsung bagi anak-anak pemulung, tetapi juga menginspirasi banyak pihak.

    Kepeduliannya menunjukkan bahwa siapa pun bisa berkontribusi untuk masyarakat, tak peduli seberapa besar atau kecil langkah tersebut.

    “Saya berharap anak-anak ini punya masa depan yang lebih baik. Dengan pendidikan, mereka bisa keluar dari lingkaran kemiskinan dan meraih mimpi-mimpi mereka,” kata Agus dengan penuh harap.

    Kini, TPA Maju Bersama terus berjalan, memberikan harapan baru bagi generasi muda yang kurang beruntung.

    Agus, di sela-sela tugasnya sebagai polisi, tetap meluangkan waktu untuk mengajar dan memastikan keberlangsungan sekolah ini.

    Di tengah keterbatasan, Aiptu Agus Riyanto menunjukkan bahwa kepedulian dan kerja keras dapat membawa perubahan besar.

    Sekolah yang ia dirikan di tengah permukiman kumuh bukan hanya tempat belajar, tetapi juga simbol harapan dan semangat untuk masa depan yang lebih baik.

    ( Yustaf Siki/Humas Polres Metro Jakarta Barat )

    Continue reading

    Tinggalkan Balasan

    You Missed

    Sekretaris BPD Grujugan Baru Sorot Kinerja Aparatur Desa : Pelayanan Buruk, Dana Desa Tak Berdampak 

    • By Wahyu
    • Januari 17, 2025
    • 4 views
    Sekretaris BPD Grujugan Baru Sorot Kinerja Aparatur Desa : Pelayanan Buruk, Dana Desa Tak Berdampak 

    Dua Desa di Kabupaten Nias Selatan resmi Dilaporkan Ke Kejati Sumatera Utara

    • By Wahyu
    • Januari 17, 2025
    • 7 views
    Dua Desa di Kabupaten Nias Selatan resmi Dilaporkan Ke Kejati Sumatera Utara

    Kapekon Fajar Agung Barat Diduga Korupsi DD 2024 Lewat Anggaran MoU Media

    • By Wahyu
    • Januari 17, 2025
    • 10 views
    Kapekon Fajar Agung Barat Diduga Korupsi DD 2024 Lewat Anggaran MoU Media

    Babinsa dan Bhabinkamtibmas , Turut Serta dalam Pemakaman Warga Desa Binaan

    • By Wahyu
    • Januari 17, 2025
    • 12 views
    Babinsa dan Bhabinkamtibmas , Turut Serta dalam Pemakaman Warga Desa Binaan

    Menari Menuju Inspirasi : iForte Gelar Kompetisi Tari Untuk Anak Muda Jember

    • By Wahyu
    • Januari 16, 2025
    • 5 views
    Menari Menuju Inspirasi : iForte Gelar Kompetisi Tari Untuk Anak Muda Jember

    Pastikan Harga Bahan Pangan Stabil, Babinsa Pantau Perkembangan Harga Sembako

    • By Wahyu
    • Januari 16, 2025
    • 13 views
    Pastikan Harga Bahan Pangan Stabil, Babinsa Pantau Perkembangan Harga Sembako