Teropongindonesianews.com
Nama Agustinus Sarifin , S.Fil , M.H sudah Tidak asing lagi bagi masyarkat NTT kususnya bagi masyrakat Flores secara keseluruhan
Bagaimana Ia tidak dikenal ,Beberapa tahun terakhir, dia sengaja bolak-balik Jakarta – Flores untuk mengemban tugas sosial di negeri Nusa bunga itu dibawah bendera Peduli Foundation.
Melalui yayasan yang dipimpinnya ini Gusti bersama jajarannya gencar melakukan pemberdayaan masyarakat di Flores. Salah satu program yang cukup spektakuler yakni program pembiakan babi yang jumlahnya mencapai 10 ribu indukan.
Putra kelahiran Rua, 17 april 1969 ini berkomitmen Mau jadi pelayan bnyak orang, untuk itu Dirinya maju menjadi bakal calon anggota DPR-RI untuk Daerah Pemilihan NTT 1 (Flores dan Alor). Dialah Agustinus Sarifin, S.Fil., M.H., yang maju dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dia menegaskan komitmennya untuk membangun NTT, khususnya di Pulau Flores, Alor dan Lembata.
Gusti—begitu sapaan akrabnya mengatakan ingin ‘berkantor’ di Senayan untuk melayani masyarakat. Terdengar klise, tapi kalau melihat rekam jejak (track record)-nya selama ini, dia tidak sedang berbasa-basi.
Sasarannya masyarakat ekonomi lemah yang mau bekerja secara berkelompok. “Kami lakukan ini murni untuk mengangkat ekonomi masyarakat. Babi merupakan salah satu komoditi ternak yang sangat dibutuhkan sebagian besar masyarakat Flores karena diperlukan hampir dalam setiap acara adat maupun dikonsumsi sehari-hari. Jadi secara bisnis, pasarnya sudah ada,” ujar alumnus STFK Ledalero, Maumere ini.
Program ini sudah berjalan di hampir semua kabupaten di Flores, mulai dari Manggarai Barat sampai Adonara dan Lembata segera menyusul. Telah terbentuk kelompok-kelompok peternak yang mulai dari indukan babi sampai kandangnya dibiayai oleh Peduli Foundation. “Ini bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat lemah di Flores, Alor dan Lembata karena saya sendiri pernah mengalami situasi sulit seperti itu,” ujar Gusti dalam perbincangan Via telepon denganTeropong Indonesia News Senin (14/11/2022).
Sebelum memberikan bantuan, tim dari Peduli Foundation melakukan survei agar bantuan tepat sasaran dan tepat guna. Survei ini penting untuk memastikan bahwa program ini berhasil, minimal memberi nilai ekonomis bagi para anggota dalam kelompok peternak. Lebih istimewa lagi, Peduli Foundation menyiapkan sejumlah dokter hewan untuk melakukan pendampingan bagi kelompok peternak bilamana dibutuhkan.
Selain program pembiakan babi, Peduli Foundation juga melakukan pemberdayaan lahan tidur untuk ditanam jagung dan upaya peternakan ayam bagi kelompok masyarakat ekonomi lemah. Tak aneh kalau program ini mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat penerima manfaat di Flores dan Adonara Mereka sangat berterima kasih kepada Gusti dengan yayasannya—yang telah memberi bantuan nyata tanpa pretensi apapun, apalagi digiring-giring ke kepentingan politik.
“Semua itu tidak ada kaitannya dengan posisi saya sebagai bakal calon anggota DPR RI. Kalau pun dianggap ada, lebih sebagai dampak, karena banyak yang memberi masukan, kalau saya menjadi anggota DPR RI tentu makin banyak yang bisa dibantu,” kata pengusaha sukses ini. Dia jujur mengakui, apa yang dilakukannya yakni terjun ke politik terinspirasi oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ya, itu tadi, kalau jadi wakil rakyat, makin banyak masyarakat yang bisa dibantu.
Seperti ungkapan Minang, Gusti bukanlah tipe orang yang ‘indah kabar dari rupa’. Ia bahkan boleh dikata ‘indah rupa dari kabar’. Kenapa? Semua yang dilakukannya kebanyakan diam-diam, hanya sekali-sekali dipublikasi. Itu sengaja dia lakukan, karena ingin agar masyarakat sendiri yang menilai kiprahnya. Betul juga. Tak hanya masyarakat penerima manfaat yang memuji program-program Gusti tetapi juga tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh di Flores. Mereka mengapresiasi program-program yang dicanangkan Gusti melalui Peduli Foundation.
Tak kurang dari dari Uskup Keuskupan Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu ikut memuji terobosan yang dilakukan Gusti Sarifin. “Saya memuji dan menyampaikan apresiasi atas terobosan yang dilakukan oleh Direktur Peduli Foundation Bapak Agustinus Sarifin,” kata Uskup Edwaldus dilansir dari sebuah media lokal, medio Juli 2022 lalu.
Uskup Edwaldus mengakui ia mengetahui inovasi yang sedang dilakukan Direktur Peduli Foundation itu dari pemberitaan media mainstream, dan setelah mendapatkan laporan dari Sekretaris Uskup Maumere RD. Ephy Rimo yang hadir meletakan batu pertama pembangunan lokasi kandang babi di RT 006/RW 002, Kelurahan Nangalimang. Kecamatan Alok, pada Senin (21/6) lalu. “Saya sangat senang dengan pola program pemberdayaan yang dilakukan Peduli Foundation,” kata Mgr Edwaldus.
Selain program-program di atas, Gusti juga telah mendirikan apotek di sejumlah kota di Jawa. Juga mendirikan bengkel di Manggarai, Flores. Usaha-usaha itu dilakukan bukan semata-mata untuk kepentingan bisnis, tetapi lebih-lebih untuk menyediakan lapangan kerja bagi generasi muda yang masih menganggur. Karena menyadari bahwa kesehatan menjadi salah satu persoalan di Flores, Gusti juga memberikan beasiswa kepada sejumlah lulusan sekolah di Flores untuk kuliah jurusan Farmasi di kampus-kampus di Jawa.
Dengan kiprahnya di bidang sosial selama ini, banyak yang mendorongnya untuk terjun di dunia politik. Semula ia ragu, karena merasa itu dunia yang jauh dari idealnya, apalagi dia berlatar belakang disiplin filsafat. Namun, berkat pergumulannya dengan rupa-rupa orang di dunia politik, akhirnya dia menemukan sisi ‘indah’ dari politik untuk kebaikan bersama. Apalagi setelah dia mengingat sosok-sosok seperti Ahok dan Jokowi—yang bisa menjadi role model dalam perpolitikan Indonesia.
Ketika berbincang dengan teman-teman seangkatannya di Seminari Pius XII Kisol tahun 1983- 1989, Gusti Sarifin menyampaikan komitmennya untuk ikut ‘bertarung’ menuju Senayan. Dia tidak hanya memohon dukungan, tetapi juga meminta teman-temannya untuk ikut mengawal ‘pergerakan politik’-nya. “Kalau suatu saat saya berhasil, dan teman-teman menemukan saya menyimpang dari komitmen awal, silahkan disampaikan secara terbuka. Kalau benar saya tidak ragu untuk mundur. Itu komitmen saya. Saya berniat ke Senayan bukan mengejar harta, tetapi untuk melayani, merawat apa yang sudah saya rintis selama ini,” tandasnya.
Susillo Hermanus