Teropongindonesianews.com
SITUBONDO – Proyek pembangun saluran/drainase yang ada di desa curah Kalak kecamatan jangkar kabupaten Situbondo Jawa timur jadi sorotan karena di lokasi kegiatan tidak ada papan informasi yang jelas dan bisa di katakan proyek siluman yang tidak jelas sumbernya dari mana,Senin 12/12/2022
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar, dan sekaligus menjadi sorotan Fajar ketua DPC LSM PENJARA INDONESIA karena di lokasi tidak ada papan informasi dari mana asal dan sumber dananya darimana.
saat di lokasi fajar bertemu dengan seorang warga sekitar yang tidak mau di sebutkan namanya dan menyampaikan bahwa proyek tersebut adalah proyek desa.
Fajar menyampaikan kepada wartawan Teropong Indonesia News mengatakan “kami sangat menyayangkan dengan kondisi pekerjaan proyek tersebut,saat kami cek ke lokasi sistem pengerjaannya sangat amburadul dan seolah olah di kerjakan asal jadi demi meraup keuntungan yang besar,salah satu temuan kami di lapangan yaitu ketinggian dinding menurut tukang katanya tinggi 84 cm,namun saat di cek tidak sampai 84 cm,malainkan cuma 74 cm,ini kan sudah menyimpang,pungkas
“Saat diminta gambar untuk di cocokkan tukang menyampaikan tidak pegang gambar kegiatan,ini sudah menyalahi aturan,padahal gambar adalah menjadi dasar untuk suatu pekerjaan proyek,yang kami sesalkan juga ialah di lokasi tidak ada papan informasi yang mana papan informasi sangatlah penting agar masyarakat luas tahu darimana dan sumber dananya berapa,ini sudah melanggar,
Padahal dalam Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang di biayai negara wajib memasang papan informasi,Dan papan informasi tersebut memuat jenis kegiatan,lokasi kegiatan,besaran anggaran dan lain sebagainya,sementara ini bentuk peringatan kami karena kegiatan ini masih dalam tahap pengerjaan,dan ini menjadi catatan kami untuk di jadikan bahan laporan kami secara kelembagaan bila peringatan kami tidak di perhatikan”imbuhnya geram
Sampai berita ini di tayangkan kepala desa saat di hubungi via telepon WhatsApp tidak di angkat.
(BudTIN)