Teropongindonesianews.com
Oleh : YULI GAGARI
Nangaroro, Nagekeo- Selasa (13/12/2022) Selama ini kita mungkin hanya mendengar posyandu untuk anak bayi balita, untuk lansia, wanita usia subur (WUS), dan Ibu hamil (Bumil). Sekarang anak usia SMP juga mengikuti Posyandu. Seperti yang terjadi di SMP Negeri 3 Nangaroro, para siswa/ siswi begitu antusias mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan ini berlangsung beberapa hari yang lalu tepatnya pada tanggal 13 Desember 2022, di ruang Laboratorium MIPA. Peserta yang mengikuti posyandu sebanyak 129 anak. Tenaga kesehatan yang melayani posyandu remaja diantaranya adalah Adelina Bara dan Maria Skolastika Mogi dari puskesmas Nangaroro, serta Kresensia Poto dan Fransiska Nati Rio dari POSKESDES Woewutu. Yang uniknya adalah disetiap meja ada siswa yang telah dipercayakan oleh bidan dan perawat yang melayani Posyandu. Pada meja 1 bagian pendaftaran oleh Prisila Agustina Go,o siswa kelas VII yang mendaftar peserta posyandu, Meja 2 dibantu oleh Leonardus Waka siswa kelas VII menangani penimbangan berat badan (BB), pengukuran tinggi badan (TB), pengukuran lingkar perut (LP), lingkar lengan (LILA) dan tensi darah (TD). Meja 3 bagian pencatatan dibantu oleh Adelian Ngode yang bertugas mencatat perkembangan peserta posyandu, Meja 4 bagian pelayanan kesehatan dibantu Adelbertus Nuwa. Segala keluhan dari peserta disampaikan kepada petugas meja 4 lalu seterusnya nanti di meja 5 bagian KIE atau pelayanan konseling. Di meja terakhir ini ada petugas yakni siswi kelas VII, Cesilya Andini Winarti atau yang akrab disapa Andini. Dia menjelaskan bahwa teman- temannya diberi konseling sesuai dengan keluhan masing- masing. Bisa juga dalam bentuk motivasi, atau nasehat agar jangan mencoba – coba memakai Narkoba, minum – minuman keras (Miras) dan sex bebas. Biasakan hidup bersih dan sehat, makan makanan bergizi dan berolah raga.
Di POSREM juga dikenalkan istilah isi piringku, yang mana Dalam satu porsi piring ada karbohidrat dan protein serta buah dan sayuran. Untuk karbohidrat bisa didapatkan dar nasi atau diganti umbi – umbian serta makanan padat lain. Sedangkan protein terdapat pada ikan, tempe, tahu dan daging. Untuk lauk tadi tentu sesuai dengan kantong kita. Tidak menjadi suatu keharusan untuk makan daging atau ikan, tapi bisa juga di ganti dengan tempe atau tahu. Kesemuanya itu sangatlah penting bagi anak usia SMP mengingat mereka masih dalam masa pertumbuhan. Banyak membutuhkan zat – zat gizi yang penting bagi tumbuh kembang mereka. Semakin baik asupan gizi anak semakin baik pula perkembangan fisik dan otak. Anak bisa menjadi generasi sehat berprestasi. Sehingga dalam rangka pemenuhan kebutuhan gizi tersebut sekolah menganjurkan agar semua siswa wajib membawa bekal kesekolah, dan pada jam istirahat mereka boleh makan bersama teman – temannya. Hal ini tentu mendapat respon positif dari orang tua siswa.
Di sela kegiatan, Kresensia Poto yang biasa di sapa Rensa mengatakan bahwa antusias para siswa luar biasa. Beberapa diantaranya ada yang mengalami kenaikan berat badan, tensi normal dan ada yang masih tetap. Lalu beberapa siswa yang mengalami keluhan sakit lain seperti ada gangguan pencernaan, sakit kepala, dan nyeri perut disarankan agar melakukan pemeriksaan ke POSKESDES atau langsung ke PUSKESMAS untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. “Pada umumnya kami merasa bangga bahwa kegiatan ini mendapat respon positif dari sekolah. Semua program dari pusat yang diturunkan sampai ke tingkat terkecil dapat terealisasi. Jadi ini merupakan kebanggaan tersendiri buat kami. Mereka sangat antusias. Para siswa yang kami percayakan juga untuk membantu selama posyandu sudah tahu tugasnya masing- masing.” Ujarnya lagi. Disamping itu, para siswi juga diberikan tablet tambah darah. Semua siswi minum tablet yang langsung diawasi oleh guru dan bidan.
Diharapkan kegiatan ini akan terus berlanjut agar pertumbuhan dan perkembangan anak terpantau. Sehingga anak- anak memiliki kondisi fisik sehat, serta menjadi generasi cerdas berprestasi. Adanya kegiatan seperti ini bisa mendeteksi kondisi siswa dari dini. Dari kegiatan tersebut, guru akan tahu keadaan dari setiap siswanya yang sakit atau menderita gangguan lain. Konseling dapat juga memberikan dampak positif agar siswa tahu akan kondisinya serta menghindarkan hal – hal yang tak semestinya dilakukan. Semoga menjadi harapan bersama agar semua sekolah menengah yang ada dapat melaksanakan kegiatan POSREM.
Bung Aan