Teropongindonesianews.com
“GARAM”merupakan salah bentuk bahan pokok yang dibutuhkan oleh kaum ataumasyarakat dari elemen kelas bawah sampai ke masyarakat berkehidupan mewah atau lebih.
Kenapa terurai pembahasan seperti ini dikarenakan garam merupakan bentuk kebutuhan yang tidak bisa dihindari oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari – hari.
Kami selaku tim investigasi, tentang informasih petani garam untuk mencari atau mengetahui seberapa hasil dari petani garam ” berimbangkah dari dana yang dikeluarkan untuk bertani garam dengan hasil penjualan yang tidak pernah berpihak kepada petani.
Sehingga kami berinisiatif untuk melanjutkan penelusuran yang kami ketahui tentang keseimbangan dana biaya pengeluaran dengan hasil penjualan setelah hasil panin garam tersebut terjual.
Dari penelusuran awal tim media kami,kami sempat menginformakan melalui pemberitaan yang berkenaan keluh kesah petani garam adanya penjualan yang tidak berpihak kapada petani garam di wilayah madura.
Yang kami dapat hasil penelusuran tersebut sebagian telah kami informasikan lewat pemberitaan awal yang mana terkesan banyaknya timbunan garam yang tidak terjual.
Menurut narasumber yang kami temui diawal pemberitaan memang mengungkapkan mayoritas petani garam tidak puas dengan harga jual.
Sehingga penelusuran yang berikutnya kami selaku tim media menanyakan langsung kepada ketua paguyuban patani garam semadura yakni H.Samsuri yang beralamatkan di “Desa Padeleggan” Kabupaten Pamekasan.
Ketika kami bertemu dengan beliau kami menanyakan uraian tentang pembiyaan petani garam yang memang ingin kami ketahui untuk dijadikan bahan informasi pemberitaan lebih lanjut.
Pertayaan yang kami awali dengan seputar pembiyaan beliau menjelaskan dengan rinci “saya tidak mau mengurai atau membahas rincian masalah pembiyaan,pada intinya saya memberitahukan agar perlakuan harga berimbang.”tegasnya.
Kenapa saya berbicara seperti ini,dari sisi penjualan saja dengan harga Rp.2700 perkilo memang banyak petani mengeluh tentang harga jual diangka tersebut,kenapa dikeluhkan oleh petani” karena tidak berimbang dengan biaya yang dikeluarkan.”imbuhnya.
Pertayaan kami berikutnya kepada ketua paguyuban, “Apakah sama pak haji harga didisetiap wilayah atau ada perbedaan masalah harga penjualan.” saya kira mas masalah harga jual tidak ada perbedaan saya kira sama,”tegas beliau.
Sempat saya baca kemarin dipemberitaan “mana ada harga 1500 perkilo dan 1,5 perton sedangkan yang saya tahu pengepul mematok harga 2700 itupun masih belum sesuai dengan biaya pengeluran,apalagi dengan harga 1500 perkilo atau 1,5 jt perton. inikan omong kosong” kalaupun itu ada harga 1,5 per ton dak usah dijual kemana saya semuanya yang akan beli sekalian ada berapa ribu ton,”ungkap H.Samsuri Ketua Paguyuban Petani Garam semadura.
Apa himbauan sampean selaku ketua paguyuban petani garam, ” himbauan saya terhadap harga jual garam ini seyogyanya PT.Garam yang punya kewenangan terhadap harga penjualan garam berfikir dan memikirkan yang mana harus berpihak kepada petani biar lebih diraskan mamfaatnya oleh petani.
Kami selaku tim media akan selalu terus memantau perkembangan apa yang menjadi informasi dari ketua paguyuban untuk tayangan pemberitaan berikutnya dan kami tidak akan pernah berhenti melakukan penelusuran demi kesejahteraan petani garam.
Somad.