Pelantikan dan pengambilan Sumpah Kepala Dusun Krajan 1 dan 2 Desa Patempuran

Teropongindonesianews.com

Jember.4-1-2022.l, Hari ini Kepala desa Patempuran Kecamatan Kalisat kabupaten Jember menggelar acara pelantikan dan sumpah jabatan kepada perangkat baru sebagai kepala dusun secara agama Islam di balai desa Patempuran yang sudah terpilih dengan baik, dengan harapan nantinya bisa menjadi lebih baik yang sesuai yang diharapkan oleh kepala desa setempat.


Acara pelantikan kepala dusun dengan disaksikan oleh seluruh anggota perangkat setempat dan dihadiri oleh Camat Kalisat dan Danramil, juga Kapolsek Kalisat. Kepala desa Patempuran Sanusi menyampaikan dan berharap agar nantinya bisa berjalan dengan lancar dan bisa melaksanakan dan melanjutkan kekosongan dari sebelumnya yang belum terselesaikan dengan bekerja yang maksimal.

Kepala desa Patempuran Sanusi menyampaikan juga bahwa dari pengangkatan perangkat desa sebagai kepala dusun yang jadi adalah suatu anggota yang terbaik bagi masyarakat setempat, semua agar kompak dan saling mendukung dimana nantinya yang bekerja bisa meneruskan pekerjaan yang belum terselesaikan dengan bekerja semaksimal mungkin, sesuai dengan yang diinginkan dan disampaikan oleh Kepala desa pada yang bersangkutan dan acara tersebut dilantik oleh kepala desa sendiri.
Demikian setelah dikonfirmasi oleh awak media pada Kepala desa Patempuran, Sanusi
(Idham)

Continue reading
Kapolres Pimpin Upacara Wisuda Purna Bakti Personel Polres Batang

Teropongindonesianews.com

Batang – Kapolres Batang AKBP M Irwan Susanto mengucapkan selamat kepada anggota Polres Batang yang telah memasuki masa pensiun.

Hal itu disampaikannya saat Wisuda Purna Bakti Polri dan Wredatama bagi 11 anggota Polres yang purna tugas, di halaman Mapolres Batang, Selasa (3/1/2023).

“Selamat dan terima kasih atas dedikasi dan loyalitas dalam mengabdikan diri untuk institusi Polri khususnya Polres Batang sampai akhir tugas,” kata Kapolres.

Wisuda Purna dan Wredatama dilsksanakan 11 personel, diantaranya purn. Kompol Juharno, purn. Kompol Harya Deka Dewa, purn IPDA Bundowo Wisnu I, purn IPDA Sarnianto, purn. IPDA Sutijono, purn. IPDA Sodiq, purn. IPDA Suprihono, purn. Aiptu Untung Budianto, purn Aiptu Sufandholi, purn. Aiptu Widodo serta PENDA(Wredatama) Imam Sudiyono.

“Ini merupakan wujud perhatian dan penghargaan dari kesatuan serta pimpinan Polri kepada  anggota yang telah purna tugas,” kata Kapolres.

Kapolres mengajak seluruh anggota Polres Batang untuk bisa meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai fungsi dan peranan masing-masing.

“Saya berharap agar seluruh anggota bisa meneladani para senior yang telah mengabdikan diri di kepolisian hingga purna tugas,” harapnya.

Jony

Continue reading
Polrestabes Surabaya Berhasil Amankan Terduga Pelaku Curanmor Berkat Bantuan Warga

Teropongindonesianews.com

Surabaya – Pelaku pencurian kendaraan bermotor gagal melakukan aksinya di wilayah hukum Polsek Bubutan Polrestabes Surabaya. A, 25, warga Dupak Bangunrejo, Surabaya, tertangkap korban dan massa yang mengejarnya.

Aksi tersangka ini berhasil diketahui korbannya Gunawan, warga Sedati, Sidoarjo, setelah sepeda motor korban sulit dihidupkan karena aki motor sudah rusak.

Kapolsek Bubutan Kompol Ade Christian Manapa melalui Kanitreskrim Polsek Bubutan Ipda Vian Wijaya mengatakan, korban memarkir sepeda motornya di pinggir Jalan Purwodadi, Surabaya, Senin (2/1) pukul 13.00. Korban kemudian meninggalkan motor dalam keadaan kunci kontak masih menempel. Selanjutnya ia masuk pos dan tidur di sana.

“Tersangka melihat motor korban dan mengambilnya. Namun, karena kesulitan menghidupkan motor, korban terbangun sehingga dikejar. Tersangka sempat sembunyi di depot namun akhirnya ditangkap korban dan massa di lokasi terus diserahkan ke kami,” jelas vian.

Di tempat terpisah, Kapolrestabes Surabaya Polda Jatim Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan melalui Kasihumas Kompol Muchamad Fakih berharap masyarakat belajar dari kasus ini.

Ia berharap agar masyarakat lebih berhati-hati dan mencabut kunci kontak sebelum meninggalkan motornya.

“Pelaku kejahatan melihat ada kesempatan bukan karena niat saja. Dengan meninggalkan kunci tertancap di motor sudah mengundang aksi kriminalitas,” tandasnya.

Santoso/Redaksi

Continue reading
Dukung Kesiapsiagaan, Kapolsek Pronojiwo Andil Di Acara Pembekalan Kader NU Pengetahuan Bencana Alam

Teropongindonesianews.com

Lumajang – Kapolsek Pronojiwo Polres Lumajang Jawa Timur IPTU Wahono Pudji Santoso S.H, menghadiri giat upaya pengurangan resiko bencana dan management logistik kemanusiaan Lembaga Penaggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama ( LPBI NU ) di gedung MWC NU Pronojiwo, Selasa (3/1/2023).

Hadir diwaktu yang sama, Jajaran Forkopimcam Pronojiwo, Anggota DPRD Kabupaten Lumajang Dapil IV fraksi PKB, Sugianto S.H, Kades Pronojiwo Murdiono, pengurus NWCNU Kecamatan dan perwakilan kader relawan NU dan fatayat NU se – Kecamatan Pronojiwo.

Pada awak media, Kapolsek Pronojiwo berkata, pihaknya akan terus berkomitmen dukung program kesiapsiagaan terhadap bencana yang kemungkinan saja terjadi.

“Kami apresiasi, semua stakeholder di Kecamatan Pronojiwo ini kompak dan saat ini pengurus MWC NU, membekali kadernya berkaitan dengan pengetahuan tentang kebencanaan dan pengurangan dampak – dampak,” kata Kapolsek.

Menurutnya penting dilakukan, mengingat wilayah hukum yang ia pimpin, merupakan kawasan yang masuk kategori rawan terjadinya bencana alam.

“Terlebih, pada giat saat ini turut menghadirkan pemateri yang berkompeten tentang Gunung Api. Ini bagus sekali dan kami rasa tepat sasaran jika dikaitkan dengan kondisi dan letak geografis wilayah Pronojiwo. Polri khususnya Polsek Pronojiwo akan mendukung penuh,” imbuhnya.

Meski demikian dibentuk siap menghadapi manakala terjadi bencana, Iptu Wahono Pudji Santoso berharap, wilayah akan baik – baik saja. Berkaitan dengan antisipasi longsor, ia mengajak masyarakat agar terus menjaga kelestarian alam, terlebih tidak menebang pohon sembarangan.

“Besar harapan kami, perpaduan dan kelompok ini akan berdampak baik bagi masyarakat. Dan menjadi contoh bagi yang lain, agar tetap waspada dan membekali diri sebagai bentuk kewaspadaan dan kesiapsiagaan,” pungkas.

Santoso/Redaksi

Continue reading
Fakta Yang Sebenarnya Dibalik Penemuan Bayi Mungil di Desa Bago Pasirian Lumajang

Teropongindonesianews.com

Lumajang – Sempat viral penemuan bayi berjenis kelamin laki – laki di Di jalan Lintas Selatan ( JLS ) masuk Dusun Krajan I Desa Bago Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang Lumajang, Senin kemarin.

Sontak menyebar ke sejumlah laman sosial media, bahkan cenderung mengundang tanya, apa sebenarnya motif dibalik peristiwa tersebut. Siapa yang tega membuang, dan apa yang melatar belakangi perbuatan tersebut.

Pasca mendapat laporan, petugas kepolisian sektor setempat melakukan penyelidikan, hingga akhirnya peristiwa yang sebenarnya terungkap. Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka D, S.I.K M.H dikonfirmasi melalui Kasubsipenmas Aiptu Eko Budi Laksono S.H menerangkan, hasil penyelidikan tidak ditemukan iktikad dari orang tua bayi akan membuang bayi tersebut.

Melainkan merekayasa peristiwa, agar aibnya ( hamil dimasa tunangan ) diketahui banyak orang. “Hasil penyelidikan sehingga ditemukan siapa orang tua bayi tersebut. Saat ditemukan bayi dalam kondisi bersih, memakai popok bayi, memakai celana pendek motif kotak – kotak, dan diselimuti layaknya bayi ditinggal akan tetapi masih diberi perlindungan oleh yang bersangkutan ( orang tua -red ),” papar Kasubsipenmas.

Ada dua pasang sejoli inisial ‘M’ ( pria ) warga Desa Bago dan ‘N’ ( perempuan ) warga Desa Selok Anyar Kecamatan Pasirian. Mereka bertunangan, akan tetapi dalam masa hubungan keduanya yang belum berstatus suami istri, ‘N’ mengandung hingga akhirnya melahirkan.

”Keduanya mengarang cerita sedemikian itu, seolah – olah mereka menemukan bayi. Dan nanti motivasinya setelah keduanya mulus dalam berskenario, akan memberikan bayi tersebut pada seorang perempuan inisial ‘S’ warga setempat, dengan maksud agar dirawat dan bisa mengawasi tumbuh kembangnya,” imbuh Kasubsipenmas meneruskan hasil interogasi penyidik.

“Akan tetapi skenarionya terbongkar, peristiwanya tidak seperti yang diharapkan, sehingga yang awalnya meraka ( M dan N ) berkeinginan keluarga dan masyarakat tidak tahu jika hamil sebelum nikah, malah sebaliknya. Tapi pada dasarnya yang bersangkutan sama sekali tidak bermaksud hendak membuang bayi tersebut,” tukasnya.

Selebihnya, Aiptu Eko Budi Laksono menjelaskan lebih jauh, kesimpulan alur peristiwa tersebut diperkuat oleh hasil penyelidikan pasca dilakukannya olah tempat kejadian perkara. Berikut mencermati kondisi bayi saat ditemukan, dan proses kelahiran yang cenderung keduanya ( M dan N ), memperhatikan aspek keselamatan baik ibu dan bayi.

Terkini, disampaikan jika bayi pasca dirawat di RS Bhayangkara Lumajang, kini dikembalikan berikut hasil pemeriksaan medis diperoleh hasil jika dalam kondisi sehat.

“Untuk bayi pasca diserah terimakan dari tim medis rumah sakit kepada kami ( kepolisian ), selanjutnya kami serahkan ke orang tua, melibatkan atau didampingi dari Dinas Sosial Kabupaten Lumajang. Kami akan terus memantau dan memastikan, bahwa si bayi benar – benar aman,” pungkasnya.

Santoso/Redaksi

Continue reading
TAHUN BARU KALI INI BERAT

Teropongindonesianews.com

Oleh: Ardianus Anwarto

“Aku pernah berharap untuk menghilang saja dari dunia ini. Dunia ini terlihat begitu gelap dan aku menangis sepanjang malam. Apakah aku akan merasa lebih baik jika aku menghilang?”

Hidupku mungkin adalah sebuah kesalahan, aku merasakannya demikian. Bisakah segala sesuatunya berubah menjadi lebih baik lagi? Aku yakin bisa. Hanya saja, hal itu memerlukan sedikit waktu dan lebih banyak kesabaran; kau tahu, cercaan dalam sebuah gurauan dan pujian yang mengiris perasaan semua itu benar-benar terjadi. Dalam suatu waktu, terkadang aku tak tahu apa yang harus ku lakukan ketika hal ini terjadi; depresi.

Ya Tuhan, ketika terjebak dalam keadaan seperti ini, apakah yang akan ku lakukan agar Kau merasa senang?

Aku hidup di suatu tempat, jauh dari rumah orang tuaku dan tempat kelahiranku tak lagi ku ingat. Mungkin itu bukanlah hal yang terlalu buruk atau bagaimana menurutmu? Ya, semuanya baik-baik saja. Aku tiba di tempat ini beberapa tahun yang lalu, dengan hanya membawa badan dan keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang hingga hari ini belum juga ku peroleh. Enam kali tahun baru telah terlampaui sejak hari itu. Tapi semuanya masih terkenang dalam ingatanku. Mungkin itulah satu-satunya kenangan hidup yang tetap ingin ku simpan, selebihnya hanyalah kepahitan dan penderitaan. Tuhan, aku tak sanggup jika mengingat semua itu.

Pada masa itu, setiap orang hidup dalam keadaan yang pas-pasan, termasuk juga keluargaku. Ayahku bekerja sebagai seorang petani yang harinya habis di kebun. Setiap hari ia pergi ke sawah dan kembali pada sore hari bahkan malam. Ibuku seorang ibu rumah tangga dan tak bekerja di luar rumah. Setiap pagi, ia akan mengomel dan berteriak jika kami belum terlihat di dalam rumah, karena masih tertidur di hari ynag cerah. Ia akan berteriak hingga kami terlonjak dan tetangga yang kebetulan lewat akan menoleh dan berlalu dengan terburu-buru. Kami, maksudku aku dan saudaraku yang lima tahun lebih tua dari padaku, berlari terbirit-birit ke kamar mandi dan setelah itu berkumpul di meja makan. Sarapan nasi putih dan telur goreng yang itu-itu saja setiap hari ditambah dengan omelan menjadi makanan setiap hari. Itu pengalaman yang kudapatkan ketika aku masih sangat muda. Hingga hari ini, jika aku bertemu dengan saudaraku itu, kami tak pernah melewatkan membicarakan peristiwa itu.

Beberapa tahun kemudian, aku memasuki pendidikan tingkat pertama selama tiga tahun. Sedikit hal yang kuingat saat itu ataupun peristiwa-peristiwa yang ku alami juga tak terlalu menarik. Selain aku hanya bisa mengatakan, aku hanyalah seorang anak sekolahan dan anak rumahan yang membosankan. Sementara saudaraku itu, ia telah memasuki pendidikan tingkat menengah atas. Aku tak begitu mengetahui apa saja yang ia perbuat. Pernah suatu ketika, ia terlibat pertengkaran hebat dengan ayahku dan berakhir dengan ibuku yang menangis. Pada saat itu, aku hanya bisa bersembunyi di dalam kamar dan menghindari teriakan penuh amarah dan hentakan-hentakan yang menyiksa jantungku. Hal itu seringkali terjadi, namun aku sudah terbiasa. Aku tak lagi bersembunyi, tapi aku akan pergi dari sana dan berdiam diri di luar rumah.

“Kau sedang apa?” tanya seseorang suatu ketika.

“Apa?” tanyaku seolah tak mendengar perkataannya.

“Sepertinya kau punya sedikit masalah disini.” Ia melihat sekeliling.

“Aku tak tahu. Mungkin saja. Siapa kau?”

“Aku seorang pelancong, jika kau ingin menyebutnya begitu.”

“Semacam orang-orang aneh yang menghabiskan hampir sepanjang hidupnya di jalanan itu?”

“Ya, seperti itulah. Tapi mereka tidak aneh. Kami sama sekali tidak merasa aneh. Hanya sedikit berbeda.” Sahut orang itu seraya meletakkan tas besarnya direrumputan.

“Cukup menarik. Ngomong-ngomong, bagaimana rasanya menjadi pelancong?

“Aku tak bisa mengatakannya padamu. Kecuali kau pernah menjalaninya.

“Kenapa begitu?”

“Kau tak kan merasakan segarnya air jika bukan kau yang meminumnya.”

“Bawalah aku bersamamu.”

Orang itu menatapku lekat-lekat. “Mungkin suatu saat nanti.”

Waktu berlalu dengan sangat cepat, tak terasa tahunan terlewati dan segala sesuatu berganti menjadi hal yang semakin tak kumengerti. Bahkan kenangan tentang peristiwa yang pernah terjadi di masa yang lampau tak membekas dalam ingatan. Hidup menuntutmu menjadi sesuatu. Hanya saja, aku tidak menyukai sesuatu itu. Dan saat ini, aku mendapati diriku terduduk diam dalam heningnya senja dengan pikiran melayang entah kemana, aku juga tak tahu. Aku sudah kehilangannya bertahun-tahun yang lalu.

“Apa yang sedang kau pikirkan? Apakah yang menggelisahkan hatimu?” tanya ibuku.

“Oh, ibu.” Sahutku. “Aku tak mengerti betapa anehnya kehidupan ini.”

“Aku tahu, anakku. Aku tahu kegelisahan hatimu, tapi, sayang sekali ibu hanya bisa melihat dari jauh dan tak bisa melakukan apapun untuk menolongmu.” Dengan lembut ibuku yang tua itu membelai rambutku. Rasanya masih seperti dulu, ketika masa-masa dimana segala sesuatu masih sangat sederhana dan murni.

“Kenapa begitu, Bu?”

“Tengoklah ke dalam dirimu. Temukan sesuatu inti dirimu dan kau akan berbahagia.”

“Bahagia? Aku tak pernah merasakannya lagi hari-hari ini. Aku tak sanggup menatap wajah ayahku, atau mengangkat wajahku ketika aku berjalan di hadapan orang-orang yang mengenalku. Tidakkah kau juga akan bertindak demikian? Aku terjebak di suatu tempat dan kemana aku akan pergi dari sini?”

Hanya terdengar desau pasir tertiup angin sore yang kering.

Perjalanan itu semakin terasa berat. Siang hari matahari membakar kulit hingga ke jiwa. Pada malam hari, seluruh badan bergetar dan membeku hingga ke ujung kaki bersamaan dengan semangat yang membusuk. Tak ada jalan kembali, bahkan pilihan itu terdengar sangat tidak masuk akal. Tak ada tanda-tanda di atas permukaan pasir yang dapat kau jadikan patokan akan keberadaanmu. Hanya gundukan pasir yang menggunung. Pada malam hari, dengan memandang bintang, kau mengetahui arah langkahmu. Ke Utara.

Aku semakin terdesak ke dalam diriku. Dunia dan keramaiannya yang menyesakkan pandangan tak lagi menghibur atau memberi kepuasan. Kemurnian yang dahulu menjadi harta paling berharga kini bagai seonggok sampah di tempat pembuangan akhir. Segala sesuat menjadi lebih buruk. Aku tahu kau juga merasakannya. Jiwamu haus dan lapar. Tapi kau tak akan menemukannya disana. Bagai setitik tahi di angkasa, kau menoleh ke atas dan berseru, apakah arti dari semua ini? Tapi tak ada jawaban.

Aku melanjutkan perjalanan. Aku tak ingat lagi sudah berapa lama aku disini; waktu yang kulewatkan, kesempatan demi kesempatan yang berlalu begitu saja dan isak tangis seseorang yang merindukan kedamaian. Namun hingga saat ini, aku belum juga menemukan apakah kedamaian yang sebenarnya itu.

Ayahku pernah berkata padaku:

“Waktu aku muda dulu, ayahku, yaitu kakekmu, mengatakan bahwa seorang lelaki harus memiliki sesuatu untuk hidupnya. Menurut hematku, pada saat sekarang ini, seorang lelaki harus memiliki pekerjaan dan paling tidak rumah, pendeknya segala sesuatu yang berhubungan dengan kemapanan hingga ia menjadi mandiri. Bagaimana kau akan menghidupi keluargamu kalau kau tak memiliki kedua hal itu? Aku tahu, tidak mudah memang, tapi kau adalah seorang lelaki. Dan kau ditakdirkan untuk bertanggung jawab. Hidupmu bukan milikmu sendiri, tapi milik mereka yang di dekatmu, keluargamu. Kau mengerti?”

Pada saat itu, aku hanya mengangguk-angguk bagai orang mabuk yang tak dapat lagi mengetahui keadaan dan keberadaannya. Tapi beliau orang yang keras, produk didikan zaman penjajahan dimana kemiskinan dan penderitaan menjadi pemandangan sehari-hari. Dengan otot bahu menonjol dan pemikiran modern. Kombinasi yang menarik, tapi menurutku terasa sangat aneh. Bayang-bayang beliau mengikuti kemana saja aku berada.

Orang-orang mengatakan aku terlalu cerdas bagi seorang anak seusiaku. Buku-buku dari berbagai pemikiran yang bertolak belakang dengan budaya luhur turun temurun dan banyak orang menentangnya pada saat itu, kudapatkan dengan mudah melalui seorang pamanku yang seingatku memiliki pemikiran yang terlepas dari budaya dan kebiasaan, dan beliau seorang penganut kebebasan yang luar biasa. Ia bahkan tak peduli dengan kritikan bahkan hujatan orang-orang di sekitarnya.

Aku menulis pada ayahku:

“Setelah sekian lamanya aku memberanikan diri mengatakan padamu hal yang sebenarnya ku cari di dunia ini. Pada awalnya, aku tahu kau akan berpikir betapa bodoh dan sia-sianya apa yang ku perbuat ini. Tapi sejujurnya, dengan hati yang tulus ikhlas dan murni, aku tak dapat lagi hidup dalam keinginan dan cita-cita kalian; tinggal di suatu tempat dalam waktu yang sangat lama, yang disebut rumah. Aku hanya ingin pergi melihat dunia. Dunia yang mereka katakan begitu luas dan indah sehingga akan sangat menyesal apabila melewatkannya.

Aku pernah beberapa kali berjumpa dengan orang-orang yang memiliki pemikiran yang bahkan menurutku benar-benar aneh dan sangat tidak masuk akal. Mereka, orang-orang itu, bahkan tak memiliki pekerjaan dan tempat tinggal yang tetap. Mereka berbahagia bahkan ketika mereka tak berpihak pada kehidupan modern dimana uang, kekayaan, jabatan, dan ketenaran bagai candu yang merusak dan meracuni pemikiran setiap manusia yang hidup di muka bumi ini, tak terkecuali kalian, dan kemapanan merupakan pertanda keberhasilan seseorang. Hal itu baik sekali, tapi aku tak dapat menerimanya dan aku tak bisa hidup seperti ini. Maafkan aku jika jalanku sunyi dan sepi. Semoga engkau mengerti betapa aku ingin sekali memberikan apa yang kau inginkan, walau aku tak dapat melakukannya. Aku hanya ingin menikmati kehidupan, tidur berselimutkan bintang-bintang dan beralaskan bumi dan meyakinkan diri bahwa dunia dan isinya ini adalah milik kita. Itu merupakan bentuk kehidupan yang sangat luar biasa yang pernah ku temui. Jikalau ayah dan ibu berkenan, sudilah kiranya menanti aku kembali. Aku akan menulis dimana pun aku berada di tempat yang baru agar kalian tidak mengkhawatirkan aku lagi. Bukankah kehidupan ini sederhana?”

Malam tiba dengan sangat cepat. Deru angin di padang sunyi seakan hendak mematahkan pepohonan kecil itu. Pasir beterbangan dan udara dingin mulai mengigit tulang. Perapian itu menerbangkan sebentuk bara ke udara. Untuk sesaat dan setelah itu, aku membungkus diri ke dalam kantung tidur yang selalu ku bawa serta. Sejenak aku memikirkan segala sesuatu yang pernah ku lakukan dan ku lewati. Ya Tuhan, betapa hidupku tidak berarti. Semoga Engkau mengampuni aku yang telah menyia-nyiakan kehidupan dan segala sesuatu yang diberikan padaku.

Bintang-bintang seakan bergerak kian kemari. Aku pun terlelap. Namun, sayup kudengar suara ibuku. Semakin lama terdengar jelas menghujam ke telingaku.

“Kembalilah nak.” Katanya. “Berapa lama lagi engkau berdiam diri seperti ini? Sadarlah. Dengarkanlah perkataanku. Kembalilah. Apa yang kau cari di sana, tak ada, hanya dunia yang sama sekali tidak nyata. Kembalilah. Kami merindukanmu.”

Aku terjaga. Langit gelap dan bintang-bintang yang tampak bagai titik-titik di angkasa yang jauh di atas sana. Tuhan, apa yang ku lakukan? Kini kusadari bahwa semua itu kini hanya tinggal kenangan, ayah yang dulu mengajariku tentang kesabaran, dan keluasan hati untuk menerima yang lain, kini telah tiada. Aku tak lagi mendengar nasihat-nasihat bijak yang keluar dari mulutnya. Apakah ia masih menemaniku dalam khayalan? Ayah… temani aku dalam kegusaran hatiku. Bagimu ibu, hanya doa dan harapan semoga tahun baru berikutnya kita bisa bersama lagi untuk mengukir kisah dan merangkai kata bagi sang ayah yang telah meningglkan kita…

Tahun baru kali ini berat…

Continue reading
Pemerintah Desa Juglangan Sulap Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Menjadi Rumah Layak Huni (RLH)

teropongindonesianews.com

SITUBONDO -Program bedah rumah Rumah Tidak Layak Huni yang di anggarkan dari APBD kabupaten Situbondo tahun 2022 desa Juglangan kecamatan Panji kabupaten Situbondo sukses merealisasikan sebanyak 10 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) menjadi Rumah Layak Huni.Rabu.04/01/2023.

Sebelumnya pemerintah desa Juglangan sudah mendata rumah rumah warga juglangan yang tidak layak huni dan jumlahnya juga tidak sedikit,dan pemerintah desa Juglangan akan bertahap akan merealisasikan program RTLH,di akhir tahun 2022 lalu pemerintah desa juglangan sudah menyelesaikan 10 unit Rumah Tidak Layak Huni menjadi Rumah Layak Huni yang sepenuhnya atas peran serta masyarakat juglangan.

Disampaikan Joni Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) kepada awak media Teropong Indonesia News menyampaikan “Kami akan melakukan semaksimal mungkin demi kepentingan masyarakat juglangan,karena ini adalah amanat yang mana amanat harus di laksanakan secara tulus,apalagi saya di beri tanggung jawab penuh oleh pemerintah desa dan masyarakat juglangan,untuk menyelesaikan program tersebut sampai tuntas”,pungkasnya

Salah satu warga penerima manfaat yang tidak mau di sebutkan namanya juga menyampaikan “saya sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah kabupaten Situbondo dan pemerintah desa Juglangan khususnya kepala desa Juglangan yang mana sudah memperbaiki rumah saya,yang awalnya bocor dan dinding banyak lubang,kini sudah sangat layak di tempati,bahkan lantai juga di keramik yang menurut saya dan keluarga sudah lebih dari cukup”,ucapnya gembira

Di tempat terpisah SUBAGIYO yang di kenal dengan sebutan SBY juga menyampaikan ” Saya hanya abdi masyarakat yang mana dalam tugas saya hanya demi kepentingan masyarakat,dan saya atas nama pemerintah desa Juglangan akan terus mengupayakan apa yang akan menjadi kebutuhan masyarakat juglangan,di akhir jabatan saya ini,saya akan memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat khususnya yang kurang mampu,agar kehadiran saya sebagai kepala desa tiga periode bisa bermanfaat bagi masyarakat khususnya desa Juglangan”,tutupnya

Pemerintah desa Juglangan akan terus mengupayakan program program yang lain selain RTLH yang sekiranya sangat menyentuh kepada masyarakat juglangan agar menjadi masyarakat yang maju dan sejahtera,dan rencana untuk tahun 2023 ini untuk pelayanan masyarakat kami akan menggunakan pelayanan dengan sistem digital agar pelayanan terhadap masyarakat menjadi maksimal,cepat dan tepat. (Kabiro TIN Situbondo)

Continue reading
Kunjungan Kapolda Beserta Jajaran ke Tokoh Ulama Dalam Rangka Safari Kamtibmas Mempererat Tali Silahturahmi Dengan Baik

Teropongindonesianews.com

PALEMBANG – Dalam rangka safari Kamtibmas Kapolda Sumsel Irjen Pol A.Rachmad Wibowo SIK bersama Dirintelkam Polda Sumsel Kombes Pol Iskandar F Sutisna Wadir Intelkam AKBP Dwi mulyanto beserta sejumlah Kasubdit Dilingkungan Direktorat Intelkam Polda Sumsel   bersilaturahmi ke kediaman ulama kharismatik Habib Muhammad Naufal Bin Ja’far Shahab ,yang akrab dipanggil ustadz Amak Shahab, Perumnas Sako Palembang selasa 3/1/2023.

Kapolda Sumsel Irjen. Pol.A.Rachmad Wibowo SIK sendiri tiba di kediaman ustadz Amak Shahab yang beralamat jl musi raya Perumnas Sako Palembang.

Setibanya disana, Kapolda Sumsel langsung dipersilakan masuk kediaman pribadi ustadz Amak Shahab yang juga Pimpinan Majelis Zikir Akbar Sumatera selatan Pertemuan antar keduanya berlangsung sekitar satu jam lamanya. Selang berapa lama kemudian, Kapolda Sumsel bersama rombongan keluar dari kediamannya, dan langsung meninggalkan kediaman Ustadz Amak Shahab.


Selesai bertemu ustadz Amak Shahab , Kapolda Sumsel Irjen Pol A.Rachmad Wibowo SIK melalui Kabid humas polda Sumsel Kombes Pol Drs Supriadi MM mengatakan, silaturahmi dilakukan dalam rangka Safari Kamtibmas Kegiatan yang sama juga dilakukan ke daerah daerah setiap beliau kunjungan kerja menjalin silahturrahmi
Antara seorang ulama dan umaroh.

Menjawab pertanyaan awak media yang menunggu, apakah ada pesan dari ustadz Amak Shahab , Kabid humas polda Sumsel Kombes Pol Supriadi MM mengaku tidak ada pesan khusus, dan hanya silaturahmi, ibarat silaturahmi antara anak dan bapak, tokoh kepada aparat. “Tidak ada hal yang krusial, yang jelas kita minta doa restu, semoga dalam melaksanakan tugas pokok kepolisian dapat memberikan yang terbaik kepada Masyarakat ,” terang Supriadi MM.

Ir/Sumsel.

Continue reading
Diduga Ada Pemalsuan Data dan Terjadi Tindakan Penyerobotan Tanah di Dusun Karang Malang Desa Tegal Pasir

Teropongindonesianews.com

Bondowoso – Sengketa tanah antara ahli waris dan pembeli tanah yang ada di Desa Tegal Pasir kecamatan jambesari darussholah dusun karang malang blok gardu berujung pelaporan ke Polres Bondowoso dengan laporan dugaan pemalsuan surat-surat tanah dan diduga telah terjadi tindak pidana penyerobotan sehingga kasus tersebut saat ini bergulir ke Pengadilan Negeri Bondowoso.

Hasil penelusuran awak Media kepada ahli waris (jumiyati) mengatakan bahwa” tanah milik kakeknya yang terletak di persil.22 dan 21,nomor C. 22 seluas 1.010.Da di dusun karang malang blok gardu tidak pernah dijual belikan oleh kakeknya yang bernama H.Anwar Djali,akan tetapi tanah tersebut dulu cuma di gadaikan oleh adik dari kakeknya, yang mana sesuai keterangan dari saksi hidup inisal A dalam acara gadai tanah tersebut menjelaskan bahwa tanah itu betul-betul cuma di gadaikan kepada H.Ridwan.

       Imam imron – Aktivis

Menurut keterangan saksi hidup,” Saya dulu yang menyaksikan terjadinya acara gadai sawah milik H Anwar Djali kepada H.ridwan dan saya masih ingat betul walaupun usia saya ke sekarang sudah hampir 100 tahun,bahkan jika saya di butuhkan saya siap untuk jadi saksi “, pungkasnya saat dikonfirmasi.

Saksi hidup kedua inisial S yang menjadi makelar dalam acara jual beli tanah milik H. Anwar Djali menyatakan memang saya awal yang menjadi makelar jual beli tanah ini dari anak H.Ridwan yang masih usia sekitar 14. tahun yaitu Sulhan di jual kepada Buhari dan selanjutnya Buhari menjual kembali kepada KH.Hafid Malik, orang Jember yang sekarang mengelola tanah- tanah tersebut, namun saya tidak diberi komisi atau persenan dari jual beli tanah tersebut dan Buhari mengatakan karena tanah tersebut bukan kepunyaan H.ridwan tetapi kepunyaan H. Anwar Djali “, Ungkapnya.

Salah satu ahli waris menjelaskan” Perkara ini sudah pernah di mediasi di kantor Desa Tegal Pasir yang di hadiri oleh,camat Jambi sari darussolah Tofan, Kepala Desa Tegal Pasir beserta perangkatnya
pada tahun 2020, akan tetapi tidak ada penyelesaian hingga saat ini, padahal saat itu Pak Camat sudah mengatakan bahwa berkas-berkas yang saya pegang sudah sesuai dengan buku administrasi yang ada di desa,ini sudah sesuai dan selesaikan di sini saja pak kades,” Kata camat Tofan saat itu.

” Karena tidak ada keputusan sampai saat ini dan informasi terahir tanah tersebut sudah muncul sertifikat atas nama KH. Hafid Malik, maka saya melaporkan perkara ini ke Polres Bondowoso unit Pidum, penyidikan berjalan tiga bulan perkara tindak pidana pemalsuan dokumen dan penyerobotan ini akhirnya di tangguhkan karena dianggap kedaularsa secara hukum dan akhirnya saya melanjutkan kasus ini ke pengadilan negeri Bondowoso “, Tegasnya.

“Bahkan saat proses pelaporan pidana di polres ada permintaan dari pihak terlapor melalui penyidik untuk mengembalikan uang sebesar150 juta hingga 300 juta rupiah untuk menyerahkan tanah tersebut kepada kami para ahli waris H. Anwar Djali “, Ujarnya.

Kemudian di katakannya bahwa dirinya bersama penyidik dan notaris datang ke rumah KH. Hafid Malik di Jember akan tetapi tidak ketemu, ” Seminggu kemudian saya ijin ke penyidik untuk datang ke sana lagi tanpa beliau dengan membawa uang 300 juta rupiah sesuai permintaan dari pihak KH. Hafid dan saya bertemu dengan anak dari KH. Hafid Malik dan mengatakan saya punya sertifikat dan saya tidak akan menjual, padahal kami kesana menuruti permintaan KH. Hafid yang disampaikan kan kepada penyidik,” ungkap Buk alam (Jumiati).

Kepala Desa Tegal Pasir Sujono Efendi saat di konfirmasi di kantor Desa mengatakan,” Saya kurang tau mas, kalau terkait tanah itu persil berapa berapanya, yang saya tau kalo soal tanah hanya masuk tanah sawah apa pekarangan gitu aja, nanti saya tanyakan dulu sama perangkat yang lebih paham, tanah sengketa itu masuk persil berapa, satu dua hari ini saya kabari sampean ,” kata Kades Sujono kepada awak media.

Disisi lain kuasa hukum ahli waris Nurul Jamal Habaib. SH dikonfirmasi melalui via telpon membenarkan bahwa kasus ini sudah masuk dipengadilan negeri Bondowoso dan dalam tahap proses mediasi.

Disisi lain ketua DPP-LSM Cakrawala Nusantara, Imam Imron mengatakan dari hasil investigasi dilokasi serta data-data yang ada, ” Saya menilai memang terkesan banyak kejanggalan dan ada unsur pidana dalam proses balik nama tanah H. Anwar Djali tersebut diantaranya yaitu Sulhan yang masih umur 14 tahun dan belum cukup umur untuk melakukan transaksi jual beli tanah, dan sampai detik ini para ahli waris sekaligus almarhum H. Anwar Djali tidak pernah melakukan transaksi jual beli obyek tanah sengketa tersebut, dan yang jadi pertanyaan adalah obyek tanah seharusnya Persil 22 atau 21 namun muncul Persil 29, menurut analisa kami ini suatu kejanggalan “, jelasnya.

Masih menurut Imam imron mengharapkan kepada pihak-pihak terkait atau pemangku kebijakan agar dapat secara bijak menangani kasus ini sehingga tercipta rasa keadilan bagi masyarakat dan tentunya tepat dalam mengambil satu keputusan nantinya, ” Kasihan masyarakat yang mencari keadilan,serta hukum haruslah bersifat adil dan kasus ini akan saya kawal sampai tuntas. REDAKSI

Continue reading
MUSYAWARAH DAN KONSULTASI KESEHATAN OLEH KKN UNEJ JEMBER DI DESA BALETBARU KECAMATAN SUKOWONO KABUPATEN JEMBER

Teropongindonesianews.com

Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang mengerti dan memahami tentang kesehatan maka mahasiswa yang sedang kkn di desa Baletbaru mengumpulkan kader dari posyandu yang ada di desa Baletbaru untuk membicarakan  tentang kesehatan gimana permasalahan dari perokok dan tentang berbagai kesehatan yang lain.agar mengerti akan bahaya tentang apa saja yang bisa mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan di sekitarnya.

Dalam acara tersebut semua tim kesehatan dan anggota kader posyandu saling bertanya jawab agar yang belum faham bisa mengerti akan bahaya apa saja yang bisa mengakibatkan terjadinya pada tubuh terhadap serangan penyakit Dari tim fasilitator kesehatan mengatakan bahwa gimana agar nantinya kita semua tahu dan bisa mencegah sebelum sakit. Dengan membentuk sebuah kelompok yang mau mengerti tentang kesehatan terutama untuk kesehatan bersama keluarga.

Itulah harapan kita semua begitu kata kepala desa Baletbaru Fauzi

Demikian setelah dikonfirmasi oleh awak media Teropong Indonesia news.

(Idham)

Continue reading