Teropongindonesianews.com
(Memaknai Peringatan Pendiri Kongregasi CIJ,
Mgr. Henricus Leven, SVD, 30 Januari 2023)
Oleh Dionisius Ngeta, S.Fil
Koordinator Umum Yayasan / Panti
“Orang kecil selalu ada padamu…”, demikian salah satu pesan terakhir Mgr. Henricus Leven, SVD, pendiri Kongregasi CIJ sebelum meninggalkan Jopu-Ende tahun 1953 dan kembali ke Style-Belanda karena alasan kesehatan. Mengapa misionaris yang lahir di Lank-Jerman, 13 Juni 1883 itu berpesan demikian. Apakah orang kecil begitu menarik perhatian dan selalu menggugah hati dan pikirannya? Mengapa ia begitu perduli dengan orang kecil sehingga pesan itu harus disampaikan?
Berbicara tentang “Orang kecil” dan menderita, tak pernah akan selesai dan selalu ada dan aktual pada setiap masa. Sejak zaman Yesus bahkan para nabi pun sudah ada yang namanya “orang kecil dan menderita” dalam berbagai macam dan bentuk penderitaannya. Dan mereka itu akan selalu ada pada setiap masa ke depan.
Jika mereka selalu ada ke depan, pertanyaannya: Apakah akan selalu ada orang yang memiliki hati untuk orang kecil dan menderita? Apakah selalu ada orang kecil dalam hati dan pikiran seseorang, seperti Mgr. Henricus, SVD? Pesan Mgr. Henrikus Leven, SVD tidak hanya relevan dan selalu aktual bagi Kongregasi CIJ. Tapi bagi semua orang yang mengakui diri sebagai pengikut Kristus.
Bagi Kongregasi CIJ dan angotanya serta lembaga-lembaga miliknya terutama Yayasan Bina Daya St. Vinsensius Cabang Sikka (YASBIDA) dan Panti Santa Dymphna beserta para pekerja, pesan Mgr. Henricus Leven, SVD di atas menjadi sebuah permenungan yang aktual dan tiada henti dalam mengemban tugas dan pengimplementasian Visi-Misi Kongregasi dan lembaga. Siapakah orang kecil yang harus ada pada kita? Jika Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dimaknai oleh Panti Santa Dymphna, YASBIDA Cabang Sikka sebagai orang kecil yang harus ada padanya, siapakah orang kecil yang ada pada kita?
Bagi Panti Santa Dymphna, ODGJ adalah mutiara dan belahan jiwa titipan Mgr. Henricus Leven, SVD. ODGJ adalah mereka yang terkecil dari yang terkecil, terpinggir dari yang terpinggir dan terkucil dan yang terkucil.
Untuk bisa menerima orang kecil (ODGJ) sebagai mutiara dan belahan jiwa orang harus bisa menjumpai dan mengalami Allah dalam ketakberdayaan kaum tak berdaya, dalam kemiskinan kaum miskin, dalam kegialaan kaum disabilitas mental dan dalam keterbuangan kaum terbuang.
Kongregasi CIJ yang didirikan Mgr. Henricus Leven, SVD dan berbagai lembaga dan komunitas yang dibangun CIJ adalah bukti kesetiaan dan kekuatan cinta kepada Tuhan dan sesama, terutama yang kecil dan menderita. Kiprah CIJ senandungkan cinta kasih kepada orang kecil dilakukan lewat berbagai bidang pelayanan seperti bidang Pendidikan (membangun sekolah-sekolah), Kesehatan (membangun rumah sakit dan klinik pengobatan) dan bidang Sosial kemanusiaan (membangun Yayasan sosial dan panti-panti). CIJ, dengan beberapa bidang pelayanan itu, terutama bidang sosial kemanusian di Panti Santa Dymphna-YASBIDA dengan fokus pelayanan terhadap ODGJ adalah tanda dan bukti kasih yang kuat dan nyata untuk sesama dan Tuhan dalam diri mereka yang dilayani. Kasih bagi CIJ adalah ekspresi solidaritas, orkestrasi aksi dan advokasi hidup berbelas kasih yang nyata terhadap sesama terutama bagi orang kecil dan menderita.
CIJ dan beberapa lembaga/komunitas dengan berbagai bidang pelayanannya telah menjadi pelabuhan jiwa, tempat sandar jiwa-jiwa lara dengan berbagai permasalahan. Ia telah menjangkau yang terpinggir dan menjamah yang terkucil dalam diri orang kecil yang dilayani.
Eksistensi CIJ adalah eksistensi kasih untuk orang kecil. Dan kasih itulah yang memungkinkan orang kecil ada padanya danmenjadi mutiara pelayanannya. Kharisma untuk menyampaikan mutiara kasih Allah, sebagaimana tampak dalam diri PuteraNya, telah dihayati dan dilaksanakan dalam keberpihakan Kongregasi CIJ, terutama pada orang kecil dan menderita seperti ODGJ di Panti Santa Dymphna atau orang-orang sakit yang dilayani di rumah sakit atau klinik atau para peserta didik. Belas kasih itu menjadi daya kekuatan dan spirit hidup dan pelayanan keberpihakannya sekaligus yang diwartakan kepada dunia sesuai dengan sabda Tuhan “…Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan…” (Mat, 12:7).
Pesan Mgr. Henricus Leven, SVD: “orang kecil selalu ada pada kamu…”, mau menegaskan kembali kepedulian dan keprihatinannya tentang eksistensi mereka (orang kecil) di tengah dunia ini sekaligus mengingatkan CIJ agar orang kecil selalu ada padanya dan selalu memaknai orang kecil itu secara baru. “Orang kecil” adalah mereka yang “tersalib” dan “terhina” selain terpinggir, termiskin, terbuang, tersesat dan terkucil bahkan mereka diperalat untuk sebuah kepentingan.
Karena itu momentum peringatan pendiri Kongregasi CIJ, Mgr. Henricus Leven, SVD, 30 Januari 2023 adalah saat indah untuk perbaharui komitmen dan instrospeksi diri. Seperti apa dan sejauh mana CIJ menjadikan orang kecil sebagai pusat dan mutiara dalam tugas dan pelayanan.
Karena itu, anggota CIJ dan para pelayan yang mengembang tugas dan misi Kongregasi CIJ harus bisa memiliki mutiara hati dan jiwa yang selalu bersinar. Pribadi yang memiliki mutiara hati dan jiwa yang bersinar adalah tatkala Allah yang Mahatinggi dan Mahakuasa dijumpai dan dialaminya dalam ketakberdayaan kaum tak berdaya, dalam kemiskinan kaum termiskin, dalam kegialaan kaum disabilitas mental dan dalam keterbuangan kaum terbuang.
Bagi CIJ terutama Panti Santa Dymphna-YASBIDA, ODGJ dimaknai sebagai orang kecil yang aktual untuk dilayani. Mereka adalah mutiara pilihan dan titipan Tuhan. Mereka adalah gambaran wajah Allah dan wajah gereja. Wajah gereja adalah wajah orang kecil dan miskin. Opsi gereja adalah orang kecil dan miskin. “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, apa saja yang tidak kamu lakukan kepada seseorang yang terkecil ini, kamu juga tidak melakukannya kepada-Ku” (Mat, 25:45).
Jiwa dan rasa yang menyatu dengan mereka yang dilayani dalam seluruh pelayanan di berbagai bidang pelayanan adalah sebuah simbol kasih yang nyata Kongregasi CIJ kepada orang kecil. Segala pendekatan atau kegiatan yang dirancang oleh berbagai lembaga CIJ dengan berbagai bidang pelayanan adalah tanda kasih yang nyata bagi yang kecil dan menderita.
Patut diakui bahwa penerimaan apa adanya atau perlakuan yang adil dan proposioal terhadap orang kecil seperti disabilitas mental sering kali masih jauh dialami. Karena di antara kita masih ada yang memandang mereka sebagai pembawa aib dan manusia tak produktif. Diskriminasi dan labelisasi adalah tanda bahwa mereka masih jauh dari kita atau orang kecil tidak ada pada kita. Karena itu pesan “Orang kecil selalu ada padamu” dari Mgr. Henricus Leven, SVD selalu relevan dan aktual untuk direnungkan.
Kongregasi CIJ sesungguhnya ada dan hadir untuk orang-orang kecil dan terpinggirkan. Pesan Mgr. Henricus Leven, SVD, mesti dimaknai sebagai sebuah penegasan kembali bahkan sebuah perintah untuk selalu berpihak dan perduli dengan orang kecil sebagaimana sebagai pengikut Kristus.
Karena itu keberadaan CIJ dan yayasan-yayasan dengan berbagai bidang pelayanan serta panti-panti yang dibangun seperti Panti Santa Dymphna adalah cara hidup, gebrakan dan gerakan agar cinta kasih itu terus bergema secara nyata dalam kehidupan terutama kepada yang terpinggirkan. Cinta-kasih itu hendaknya tidak hanya sekedar bayang-bayang indah yang terpatri dalam angan-angan tanpa perbuatan. Juga tidak sekedar nada dan lagu kasih tanpa aksi dan advokasi. Cinta-Kasih harus jadi nyata dalam perbuatan, tidak sekedar kata, lagu dan nyanyian indah. Melakukan perbuatan kasih yang nyata bagi sesama terutama orang kecil dan menderita tidak hanya adalah panggilan dan perintah tapi juga konkritisasi dari iman akan Tuhan. “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Mat, 22:39). “Iman tanpa perbuatan adalah mati” (Yakobus, 2:17)