Teropongindonesianews.com
Pringsewu, – Sugeng Paramononketua Ketua Gabungan Kelompok Tani(Gapoktan ) Sumber Maju,pekon Patoman,kecamatan Pagelaran,kabupaten Pringsewu ,Lampung Sugeng Pramono (SS) penerima bantuan sapi dari kabupaten Tanggamus tahun 2006, sebanyak 24 ekor langsung ke Gapoktan Sumber Maju telah memberikan keterangan palsu pada wartawan pasalnya keterangan yang disampaikannya pada awal konfirmasi bahwa sapi bergulir telah digulirkan ke pekon lainnya yakni pekon Way Ngison(waktu itu red) sekarang pekon Pujodadi ,kecamatan pagelaran ,kabupaten Pringsewu .
Dimana keterangan yang diberikan SS tersebut bahwa sapi telah digulirkan ke ketua Gapoktan Mitra Tani pekon Sidodadi itu adalah bohong dan hanya alasan saja dengan wartawan “saya berikan keterangan bahwa sapi telah digulirkan ke Gapoktan Mitra Tani hanya untuk alasan dengan wartawan saja bukan berarti pak Pranjono (PJ)terima sapi bergulir dari saya ” jawab SP saat di hubungi oleh PJ sesaat setelah berita diserahkannya sapi bergulir ke Gapoktan Mitra Tani pekon Sidodadi viral di media online kata PJ kepada wartawan Kamis (16/03/2023 ) yang lalu .
Yang bersangkutan ketua Gapoktan sumber maju pekon Patoman ,saat ini bungkam dan terdengar informasi sudah menghubungi beberapa rekan dekatnya agar dirinya selamat dari persoalan sapi bergulir yang berdasarkan sumber memang telah dijual oleh SS cs
“Dia datang ke saya ,minta tolong jika suatu saat persoalan sapi bergulir ini ada masalah ,tolong saya agar persoalan ini tidak sampai ke persoalan hukum” kata salah satu sumber yang sempat didatangi SS pasca diberita bahwa SJ ketua Gapoktan Mitra Tani membantah telah menerima bantuan sapi bergulir dari Gapoktan maju makmur pekon Patoman Sabtu(18/03/2023) .
Sumber yang ada di pekon Patoman yang juga merupakan tetangga SS yang berinisial TU kembali mengatakan bahwa sapi bergulir tersebut sudah habis terjual oleh SS cs ,jadi mau diapakan saja tetap akan kembali ke SS karena sapi itu habis oleh SS seperti sebelumnya pasang ke Gakton lainnya ujungnya kan diakuinya juga .
“Sekarang begini kalau sapi diberikan ke orang lain atau digulirkan kan ada buktinya di Gapoktan lain ,ini kan tidak ada malah dibantah dan akhirnya SS malah bilang buat alasan ke wartawan saja kan sudah tidak benar ” ungkap TU Minggu (19/03/2023).
Diberitakan sebelumnya ,Bantuan sapi tahun 2006 dari (Pemerintah Tanggamus waktu itu red) ,kabupaten Pringsewu melalui pemerintah Kabupaten (pemkab) pringsewu , Lampung diduga ma’ jelas
Hal tersebut berdasarkan informasi dari masyarakat setempat berinisial TU saat di konfirmasi di rumahnya menerangkan bahwa bantuan sapi tersebut sudah habis terjual dan sudah tidak ada lagi di pekon Patoman
” Bantuan itu kan sudah lama kalau tidak salah dari tahun 2006 jaman masih kabupaten Tanggamus sebanyak 24 ekor ,sekarang ini sudah tidak jelas lagi dimana rimbanya karena sudah di jual mungkin atas persetujuan ketua Gapoktan Sumber Maju ” ungkap sumber tersebut Minggu (12/03/2023).
Kalau bantuan sapi ,yang jelas sapinya sudah terjual semua saya tahu percis kalaupun ketua Gapoktan Sumber Makmur nanti bicara ada atau bergulir itu omong kosong saja ,karena memang sudah tidak ada .
“Sudah sudahlah sapi itu sudah jelas tidak ada ,yang ada mantan pengurusnya saja seperti Teguh Wahyudi dan Naryo'” lagi lagi ungkap TU pada media ini.
Sementara ketua Gapoktan Sumber Maju Sugeng Priono (SP)saat di konfirmasi terkait ma ‘jelasnya bantuan sapi dan dana BLM PUAP memberikan keterangan yang jauh berbeda dimana sapi bantuan 2006 itu kata SP masih bergulir dan sekarang ada di pekon Sidodadi ,kecamatan Pagelaran,kabupaten Pringsewu ,Lampung
” Kalau sapi sebanyak 24 ekor itu sekarang ada di pekon Sidodadi ,sudah diserahkan ke pekton sana karena itu kan bergulir” terang SP Minggu(12/03/2023) saat memberikan keterangan di rumahnya .
Namun saat ditanya kapan diserahkan ke pekon sidodadi dan siapa yang terima sapi bantuan,serta bisa dipertanggung jawabkan apa tidak pemberian sapi ke Poktan Sidodadi ,SP mengaku lupa
“Saya lupa siapa yang terima dan kapan diserahkan ke poktan di pekon Sidodadi tersebut ” kelitnya .
Pewarta: Sadek. Editor: Santoso.