FORUM ANAK DESA WOEWUTU (FORATU) KEMBALI MENGGELAR KEGIATAN PENINGKATAN LIFE SKILL BAGIAN 3
Teropongindonesianews.com
Nangaroro – Nagekeo, Memiliki anak yang sehat secara fisik, sosial dan mental adalah dambaan setiap pasangan suami isteri. Untuk mencapai tujuan tersebut bukanlah perkara mudah. Begitu banyak hal yang kita lakukan, diantaranya dengan menjaga pola makan, berolah raga, mengecek kesehatan secara berkala serta masih banyak cara lain yang ditempuh.
Baru – baru ini tepatnya hari Kamis tanggal 18 Mei 2023, tepatnya di balai Desa Woewutu, Kecamatan Nangaroro Kabupaten Nagekeo, saya sebagai pendamping Forum Anak didampingi Thomas Brata Suyaka dari Wahana Visi Indonesia (WVI) yang menduduki posisi sebagai Community Engagemnet and Sponsorship Program (CESP) yang aktif mendampingi kegiatan forum anak desa Woewutu, serta staff lapangan dari Yayasan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat (YAKKESTRA), Agustalia Kristanti kembali memberikan materi tentang kesehatan reproduksi remaja.
Materi yang diurai sederhana mengundang perhatian serius peserta Foratu. Saya menguraikan tentang kesehatan reproduksi remaja. Diawali dengan istilah Reproduksi. Re = kembali dan produksi = membuat/menghasilkan. Jadi, reproduksi adalah suatu proses kehidupan manusia untuk menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup. Dalam menjalani proses kehidupan ini, maka ada tahapan- tahapan: dari bayi, anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia. Pada tahap remaja, begitu urgen dibahas karena jaman sekarang para remaja begitu viralnya dengan kehidupan yang kontroversial. Sehingga jika tidak diberi pemahaman yang baik, tidak menutup kemungkinan remaja berada pada jalan yang salah. Definisi remaja sendiri adalah mereka yang berada di usia 10 sampai 19 tahun (Depkes RI). Peran orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan mereka harus lebih ekstra. Mengantisipasi hal ini, sayapun menjelaskan bahwa kesehatan reproduksi juga sangat penting. Berbicara tentang reproduksi sama dengan berbicara tentang seksualitas. Antara laki- laki dan perempuan tentu ada perbedaan baik dari segi fisik maupun karakter seksual primer.
Remaja laki – laki akan mengalami masa puber, dan sejalan dengan itu terjadi perubahan fisik mencolok yang ditandai dengan otot dada, bahu dan tangan melebar, suara berubah, pertumbuhan penis, kumis, mimpi basah, tumbuh rambut disekitar kemaluan (hair pubic), jerawat dan bertumbuhnya bulu ketiak, lemak dan keringat.
Sedangkan remaja perempuan ditandai dengan pinggul dan paha melebar, pertumbuhan Rahim dan vagina, menstruasi awal, pubic hair, bulu ketiak tumbuh, lemak dan keringat.
Pada remaja laki – laki ada mimpi basah (wet dream) dan pengeluaran sperma.serta menegangnya alat kelamin pada saat tertentu. Remaja laki- laki memproduksi sperma setiap harinya dan sperma tersebut tidak harus dikeluarkan tetapi akan diserap oleh tubuh dan dikeluarkan melalui cairan keringat, kotoran cair dan padat. Sperma bisa juga keluar secara alamiah tanpa disadari melalui mimpi basah. Demikianpun pada remaja permpuan akan mengalami menstruasi.
Menstruasi terjadi karena sel telur yang diproduksi ovarium tidak dibuahi oleh sel sperma dalam Rahim. Sel telur tersebut menempel pada dinding rahim dan membentuk lapisan yang banyak mengandung pembuluh darah, kemudian menipis dan luruh keluar melalui mulut Rahim dan vagina dalam bentuk darah. Menstruasi berlangsung selama 3-7 hari dan berbeda setiap perempuan.
Memelihara dan merawat organ reproduksi harus ekstra hati- hati. Karena organ tersebut sangat sensitive terhadap berbagai macam kuman. Beberapa tips membersihkan organ reproduksi agar tetap sehat dan bersih, diantaranya adalah : mencuci alat kelamin dengan air hangat dan sabun lembut, cuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh alat kelamin, gunakan celana dalam yang terbuat dari bahan katun, cebok dari arah depan kebelakang, hindari penggunaan deodorant, hindari juga penggunaan washlap/ handuk milik orang lain dan mencukur sebagian dari rambut kemaluan untuk mencegah kelembaban yang berlebihan.
Dalam kesempatan yang sama, Thomas menambahkan pentingnya untuk berperilaku positif dalam kehidupan sehari – hari dengan menjalin hubungan pertemanan yang baik dan sehat, selalu menjaga hasrat seksual, tidak berhubungan seks sebelum menikah, berkomitmen untuk tidak berpacaran selama usia sekolah.
“sebaiknya hindari pacaran yang tidak jelas yang hanya akan membuat terjajah secara seksual, lupa masa depan, dan gagal disekolah.” Tegasnya.
Dia mengharapkan para remaja untuk lebih menghargai hidupnya dan memilih pacaran yang lebih sehat, yakni sehat secara fisik, tidak ada kekerasan dan pemaksaan, sehat sosial dan emosional, sehat seksual dan tidak melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama. Tuturnya lagi.
Kegiatan kali ini mendapat nilai postif dari peserta FORATU yang sebagian besar adalah peserta didik yang duduk dibangku SD, SMP Dan SMA karena selain menambah wawasan pengetahuan, mental mereka juga di asah agar semakin berani tampil didepan public.
Pada akhir kegiatan pesertapun diajak untuk menyusun proposal bersama sebagai tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya. Hal ini penting dilakukan untuk dapat melakukan estimasi biaya dalam sebuah kegiatan sehingga kedepannya bisa membuat kegiatan dengan rancangan yang lebih rasional.
Pewarta: Yuli Gagari. Editor: Santoso.