Masyarakat Minta Pihak PTPN 7 Dapat Menunjukan Bukti-bukti Pengelolaan Lahan

Teropongindonesianews.com

PESAWARAN Lampung – Terkait ada stetmen Ketum Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SPPN) VII Sasmika Dwi Suryanto yang bernarsi bahwa pendemo yang berasal dari masyarakat Desa Taman sari dan sekitarnya yang menuntut agar adanya pengembalian batas dan pengukuran ulang terhadap lahan perkebunan PTPN 7 way Berulu yang di duga tidak memiliki sertifikat hak guna usaha (HGU) yang terkesan di tuduh sebagai pelaku kejahatan,Sumara selaku salah satu kordinator aksi angkat bicara.

menurutnya terkait adanya tuntutan masa pendemo yang meminta agar pihak PTPN 7 way beluru untuk melakukan pengembalian batas dan pengukuran lahan PTPN 7 yang masuk wilayah desa taman sari kecamatan Gedongtataan kabupaten pesawaran,sangat wajar dan sangat sederhana jika PTPN 7 way beluru dan pihak BPN propinsi Lampung dapat melaksanakan pengembalian batas dan malakukan pengukuran ulang,jika memang PTPN 7 way Berulu memiliki dokumen atau sertifikat yang benar serta sesuai dengan luasan yang di klaim oleh pihak PTPN.

“Saya rasa permasalahan pengukuran dan pengembalian batas,yang merupakan tuntutan masyarakat taman sari dan sekitarnya,merupakan tuntutan yang wajar dan sederhana,karena di duga pihak PTPN 7 way Berulu telah melakukan penyimpangan terkait dugaan luas areal perkebunan yang tidak sesuai dengan sertifikat HGU,bahkan di duga ribuan hektar areal perkebunan tidak memiliki sertifikat HGU,sehingga di khawatir kan berpotensi merugikan Negara,”cetus Sumara.

kemudian Sumara juga melanjutkan,terkait ada klaim dari Pihak PTPN 7 way Berulu yang di sampaikan oleh Ketum Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SPPN) VII Sasmika Dwi Suryanto Tentang lahan tanjung kemala merupakan lahan negara yang di kelola PTPN 7 way Berulu,Sumara meminta agar pihak PTPN 7 dapat menunjukan sertifikat HGU nya serta aset nomor berapa dan tahun berapa sehingga permasalahan tersebut dapat terang benarang.

“Seharusnya Pihak PTPN 7 dapat menunjukan bukti bukti bahwa lahan yang di kelola oleh PTPN 7 way beluru memiliki bukti bukti yang menyatakan pengelolaan lahan yang mereka klaim,Jagan terus berkoar koar seakan Meraka memiliki legalitas atas pengelolaan lahan tersebut,sebenarnya  simpel aja tunjukan HGU nya kalau lahan tersebut memiliki sertifikat HGU,Jagan benturkan masyarakat dengan aparat karena hal tersebut akan menimbulkan konflik ditengah-tengahh masyarakat,”jelas Sumara.

Hal senada di katakan oleh Safrudin Tanjung yang juga merupakan salah satu kordinator aksi demo masyarakat desa taman sari dan sekitarnya terkait adanya stetmen yang di lontarkan oleh Ketum Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SPPN) VII Sasmika Dwi Suryanto di media online hallo Indonesia terkesan bernada propokatif yang pada akhirnya akan memicu konflik antara masyarakat dan aparat kepolisian.

hal tersebut di sampaikan oleh safprudin tanjung kepada sejumlah awak media pada Selasa 5 Juli 2023 di areal perkebunan PTPN 7 tanjung Kemala ” Menurut kami permasalahan ini sudah berjalan kurang lebih telah 2 tahun,tetapi dalam kurun waktu tersebut pihak PTPN 7 tidak kooperatif untuk dapat duduk bersama guna mencari solusi tentang dugaan lahan PTPN 7 yang tidak memiliki HGU yang jumlahnya ribuan hektar “, Pungkasnya

“Permintaan masyarakat sederhana saja kok mas,mereka hanya meminta agar pihak PTPN 7 dapat menunjukan dan membuktikan bahwa lahan yang mereka kelola memiliki sertifikat HGU yang merupakan landasan hukum sebagai pengelola lahan,kemudian mereka juga hanya meminta agar pihak PTPN 7 dapat mengembalikan tapal batas dan pengukuran lahan yang mereka kelola,karena sejumlah lahan yang di kelola oleh pihak PTPN 7 way Berulu yang diduga luas lahan tidak sesuai dan terindikasi mencamplok lahan masyarakat dan masyarakat adat,”tambah Tanjung.

“padahal pihak masyarakat yang di wakili oleh kepala desa taman sari Fabian jaya berkali kali meminta agar pihak PTPN 7 dapat duduk satu meja dengan perwakilan masyarakat untuk dapat menunjukan bukti bukti dan dokumen sertifikat HGU yang di kelola oleh PTPN 7 Berulu,baik melalui surat maupun lisan bahkan Pemeritah Daerah kabupaten pesawaran pun tidak dapat menghadirkan pihak PTPN 7 untuk mediasi terkait permasalahan ini,”cetus tanjung seraya mengatakan mediasi pernah di lakukan oleh Kapolres pesawaran beberapa waktu lalu,tetapi pihak PTPN 7 tidak dapat menunjukan bukti bukti dan dokumen serta serifikat HGU lahan yang di kelola oleh PTPN 7 way Berulu.

“jagan anda bicara PTPN 7 way Berulu,berdali mengalami kerugian sangat besar,justru diduga pihak PTPN 7 telah merugikan Negara miliaran hingga triliunan rupiah karena lahan yang di kelola oleh PTPN 7 terindikasi tidak sesuai dengan luasannya bahkan parahnya lagi ribuan hektar lahan yang di kelola oleh pihak PTPN 7 tidak memiliki sertifikat HGU “, Imbuhnya

Pewarta : Mas An

  • REDAKSI Teropong Indonesia News

    TEROPONG INDONESIA NEWS DI DIRIKAN SEJAK TANGGAL 22 DESEMBER 2020 oleh Wahyu dan Haji Darmo

    Related Posts

    Realisasi Dana Desa Pekon Pandansari TA 2023 Diduga Fiktif dan Di Mark Up

    Pringsewu – Realisasi Dana Desa (DD) Tahun 2023 tahap 1 dan 2 di pekon Pandansari Selatan ,kecamatan Sukoharjo,kabupaten Pringsewu ,Lampung diduga ada yang fiktif dan di mark up oleh oknum kepala pekon (kapekon)setempat .

    Adapun anggaran DD tahap I dan II 2023 yang diduga fiktif serta di mark up oleh oknum kapekon setempat PY yakni program bedah rumah bagi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) senilai Rp 12,000,000,- disusun 2 Rt 08, Pelatihan kelompok tani senilai Rp 9,155,000,- DD tahap II, Kesenian Janeng Rp 5,000,000,-DD tahap II

    “Pembangunan RTLH itu tidak direalisasikan alias fiktif
    namun ia mengetahui memang ada anggarannya dari DD tahun 2023.dan lokasinya tidak jauh di dusun saya ” ungkap kadus 2 Wanto saat dikonfirmasi di ruangan umum balai pekon setempat ,Rabu(11/09/2024)

    Program lainnya yang diduga fiktif yakni Pelatihan kelompok Tani yang disampaikan ketua kelompok tani Prasetio dirinya mengatakan selama tahun 2023 tidak pernah mendapatkan pelatihan

    “Selama tahun 2023 kami tidak pernah mendapatkan pelatihan yang di maksud ,justru kami baru tahu kalau ada pelatihan kelompok tani ” kata Prasetio saat di temui di kediamannya di pekon setempat Rabu (11/09/2024)

    Untuk kesenian Janeng juga diduga juga fiktif karena berdasarkan keterangan dari kaur perencanaan Bagas Apriyanto mengatakan bahwa kesenian Janeng sudah lama vakum namun masih dianggarkan

    “Kalau kesenian Janeng sudah lama vakum ,jadi tidak ada kegiatan walaupun sudah dianggarkan oleh pekon” terang kaur perencanaan pekon setempat Bagas Apriyanto Rabu(11/09/2024)

    Oplus_0

    Adapun realisasinya DD tahun 2023 yang diduga di mark up oleh oknum kapekon PY yakni terkait pelatihan karang taruna karena pelatihannya diikuti sekitar 20 orang ,tutor dari Dispora hanya satu hari ,konsumsi ditanggung oleh pekon dan uang saku perorang 50 Ribu,anggaran Rp 20 ,190,000,- DD tahap 1

    “Dana sebesar Rp 20,190,000,- yang dianggarkan di DD tahap I tahun 2023 untuk karang taruna hanya dilaksanakan pelatihan satu hari saja setahu saya sebagai kaur ” lagi lagi ungkap Bagas Apriyanto saat dikonfirmasi di kantor pekon setempat Rabu (11/09/2023).

    Selanjutnya anggaran
    perayaan hari besar agama dianggarkan Rp 20,000,000,- dari DD tahun 2023 tahap 2 berdasarkan keterangan kadus dan kaur perencanaan mengatakan dari pihak pekon hanya menyediakan untuk keseniannya saja konsumsi dan lain lain dari masyarakat

    “Hanya dianggarkan Rp 20 ,000,000,- untuk keseniannya aja hanya dikeluarkan ro 13 ,000,000,-” katanya .Rabu (11/09/2024)

    Untuk yang terakhir yakni pembangunan pos rond 3 x 4 menghabiskan anggaran Rp 13,000,000,- sumber DD tahun 2023 tahap 1 sementara dana yang dihabiskan untuk membuat pos ronda tersebut menurut keterangan kadus 8 paling habis Rp 5,000,000,-

    “Pembuatan pos ronda itu paling habis 5 juta ini kan dianggarkan cukup besar sampai Rp 13.000,000,-“pungkasnya

    Continue reading
    Desa Bengkak Bergerak Cegah Stunting dengan Sosialisasi Gizi Seimbang

    Banyuwangi, Jawa Timur – Masyarakat awam kerap menganggap pendeknya anak sebagai faktor keturunan, tanpa menyadari bahwa stunting, masalah kurang gizi kronis yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, dapat dicegah. Di Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, upaya pencegahan stunting tengah digencarkan dengan fokus pada sosialisasi pola makan sehat dan bergizi bagi balita.

    Bertempat di Taman Posyandu Durian Montong, Dusun Krajan, Desa Bengkak, kegiatan sosialisasi yang dihadiri oleh puluhan ibu dan balita, dipimpin oleh Catur Sulistyo Rini, Ketua PAC Fatayat NU Kecamatan Wongsorejo. Sosialisasi ini menekankan tiga pilar penting pencegahan stunting, yaitu perbaikan pola makan, pola asuh, serta sanitasi dan akses air bersih.

    Mustain Romly, Kepala Desa Bengkak, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kesehatan merupakan masalah hilir. “Seringkali, masalah non-kesehatan seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, kemiskinan, kurangnya pemberdayaan perempuan, dan degradasi lingkungan menjadi akar dari masalah stunting,” tegasnya.

    Oleh karena itu, Mustain menekankan bahwa pencegahan stunting membutuhkan peran aktif dari semua sektor dan lapisan masyarakat.

    Salah satu poin penting dalam sosialisasi adalah konsep “Isi Piringku” yang menekankan pentingnya gizi seimbang. Anak-anak dalam masa pertumbuhan, khususnya, dianjurkan untuk memperbanyak sumber protein, baik nabati maupun hewani, serta tetap mengonsumsi buah dan sayur.

    Sosialisasi juga menyoroti pentingnya pola asuh yang baik dalam pencegahan stunting. Mulai dari edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja hingga pemahaman calon ibu akan pentingnya kebutuhan gizi selama kehamilan dan stimulasi bagi janin.

    Oplus_0

    Ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya minimal empat kali selama masa kehamilan. Melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan memberikan ASI eksklusif hingga bayi berusia enam bulan juga menjadi poin penting.

    “Setelah enam bulan, ASI bisa dilanjutkan hingga usia dua tahun, namun perlu diberikan makanan pendamping ASI,” tambah Mustain.

    Akses terhadap sanitasi dan air bersih juga menjadi fokus penting dalam pencegahan stunting. Masyarakat didorong untuk membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta tidak membuang air besar sembarangan.

    “Pola asuh dan status gizi sangat dipengaruhi oleh pemahaman orang tua, khususnya ibu, dalam mengatur kesehatan dan gizi keluarga,” jelas Mustain.

    Oleh karena itu, edukasi menjadi kunci untuk mengubah perilaku yang mengarah pada peningkatan kesehatan gizi bagi ibu dan anak.

    Dengan gencarnya sosialisasi dan komitmen bersama, Desa Bengkak optimistis dapat menurunkan angka stunting dan mewujudkan anak-anak yang tumbuh sehat dan berkualitas.

    Continue reading

    Tinggalkan Balasan

    You Missed

    Ini Survey Terbaru LSI. Elektabilitas Terus Meningkat, Om Zein–Abang Ijo Diprediksi Memiliki Peluang Besar Menangkan Pilkada Purwakarta 2024

    Ini Survey Terbaru LSI. Elektabilitas Terus Meningkat, Om Zein–Abang Ijo Diprediksi Memiliki Peluang Besar Menangkan Pilkada Purwakarta 2024

    Satuan Lalu Lintas Polres Sorong Selatan Bersama Dinas Perhubungan Lakukan Swiping Kelengkapan Surat Kendaraan dan SIM

    Satuan Lalu Lintas Polres Sorong Selatan Bersama Dinas Perhubungan Lakukan Swiping Kelengkapan Surat Kendaraan dan SIM

    Realisasi Dana Desa Pekon Pandansari TA 2023 Diduga Fiktif dan Di Mark Up

    Realisasi Dana Desa Pekon Pandansari TA 2023 Diduga Fiktif dan Di Mark Up

    Saat Perjalanan Ditemukan Bawa Narkotika, Polres Purwakarta Ringkus Pria Berinisial R

    Saat Perjalanan Ditemukan Bawa Narkotika, Polres Purwakarta Ringkus Pria Berinisial R

    Desa Bengkak Bergerak Cegah Stunting dengan Sosialisasi Gizi Seimbang

    Desa Bengkak Bergerak Cegah Stunting dengan Sosialisasi Gizi Seimbang

    Pemdes Tanjung Harapan Gelar Pelatihan Mengurus Jenazah

    Pemdes Tanjung Harapan Gelar Pelatihan Mengurus Jenazah