SIARAN PERS
UNTUK DISTRIBUSI LANGSUNG
Teropongindonesianews.com
Nagekeo, 1 Desember 2023 – Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) melalui Program Implementation Area (PIA) Flores menyelenggarakan Lokakarya Revitalisasi Sekretariatan Bersama (Sekber) Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Kabupaten Nagekeo.
Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kapasitas anggota Sekber terkait peran dan fungsi dalam implementasi SPAB di tingkat kabupaten. Hadir dalam kegiatan sebanyak 55 orang peserta yang terdiri dari perwakilan sekolah-sekolah di Kabupaten Nagekeo dan dinas-dinas terkait. Lokakarya ini berlangsung 29-30 November 2023 di Aula Hotel Pepita, Mbay.
Bupati Nagekeo, Dr. Johanes Don Bosco Do, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap kegiatan ini. Johanes juga menegaskan komitmen pemerintah daerah melalui Keputusan Bupati Nagekeo Nomor 357/KEP/HK/2018 tentang pembentukan Sekretariat Bersama SPAB Kabupaten Nagekeo.
Selama acara, Bupati mengingatkan peserta untuk waspada terhadap potensi bencana yang dapat mengancam Nagekeo, terutama di lingkungan sekolah. Salah satu aspek yang dibahas adalah ancaman kesehatan yang berasal dari makanan dan jajanan yang tidak terjamin kebersihannya.
“Ini adalah salah satu ancaman nyata yang sudah berada di depan mata, oleh karena itu, sekolah maupun mitra sudah waktunya untuk memperhatikan makanan dan jajanan yang dikonsumi oleh anak-anak di jam sekolah. Salah satu solusinya adalah membangun kantin di sekolah-sekolah, dimulai dari sekolah-sekolah terpapar khususnya sekolah di ibukota kabupaten. Artinya sudah bisa memulai dari satu dua sekolah. Para kepala sekolah mulai dengan komite sekolah bersama orang tua murid dan guru perhatikan betul,” tegas Dr. Johanes Don Bosco Do.
Manager PIA Flores, Zuniatmi, menekankan bahwa lokakarya ini merupakan bentuk dukungan Plan Indonesia terhadap upaya pemerintah daerah untuk membangun ketangguhan melalui Sekber SPAB. Dia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman tentang satuan pendidikan dan mendorong terbentuknya struktur Sekber SPAB yang efisien.
Zuniatmi juga menyampaikan data dari Dokumen Risiko Bencana Kabupaten Nagekeo, yang menunjukkan bahwa wilayah ini memiliki 12 ancaman bencana, baik alam maupun non-alam.
“Peningkatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di tingkat satuan pendidikan ini sangat penting untuk memberikan perlindungan dan memaksimalkan keselamatan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan pada sekolah-sekolah di Kabupaten Nagekeo. Sekber SPAB menjadi wadah untuk mempermudah koordinasi semua pemangku kepentingan guna mendukung kelancaran pelayanan pendidikan pada situasi pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana,” Tegas Zuniatmi.
Lokakarya ini difasilitasi oleh Enos Ndapareda, Resilience School Manager Plan Indonesia, dan Yusra Tebe, Staf Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nagekeo.
Hari pertama kegiatan peserta workshop difasilitasi untuk memahami urgensi, peran, dan fungsi Sekber SPAB. Selanjutnya peserta juga difasilitasi untuk mapping actor dan pihak-pihak yang bekerja di sektor pendidikan dan dilanjutkan dengan penyusunan struktur berdasarkan pembagian tugas dan fungsinya dalam Sekber SPAB.
Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan finalisasi struktur, tugas, dan fungsi Sekber SPAB Nagekeo, penyusunan rencana kerja Sekber SPAB 2024-2025 dan strategi implementasi.
Pada kegiatan ini juga, Dinas Pendidikan Kabupaten Nagekeo memfasilitasi pembentukan tim untuk proses legalisasi struktur terbaru Sekber SPAB Nagekeo beserta rencana tindak lanjut Sekber.
***
Catatan untuk Editor:
Sekilas tentang Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia)
Plan International telah bekerja di Indonesia sejak 1969 dan resmi menjadi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) pada 2017. Kami bekerja untuk memperjuangkan pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Plan Indonesia mengimplementasikan aktivitasnya melalui empat program, yaitu Perlindungan dan Tumbuh Kembang Anak, Kesehatan dan Agensi Remaja, Ketenagkejaan dan Kewirausahaan Kaum Muda, serta Kesiapsiagaan Bencana dan Respons Kemanusiaan. Kami bekerja di 7 provinsi, termasuk di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, dengan target untuk memberdayakan 1 juta anak perempuan. Selain itu, Plan Indonesia juga membina 36 ribu anak perempuan dan laki-laki di Nusa Tenggara Timur. Informasi lebih lanjut: https://plan-international.or.id
Sekilas tentang Plan International
Plan International adalah organisasi pengembangan masyarakat dan kemanusiaan internasional yang berfokus pada pemenuhan hak anak dan kesetaraan anak perempuan. Kami memperjuangkan sebuah dunia yang adil untuk pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan, bekerja bersama anak, kaum muda, masyarakat dan mitra. Plan International bekerja bersama anak-anak, kaum muda dan masyarakat untuk mengatasi akar masalah diskriminasi terhadap perempuan, ekslusi dan kerentanan. Dengan capaian, pengalaman dan pengetahuan, Plan International mendorong perubahan dalam praktek dan kebijakan tingkat lokal, nasional dan global.
Plan International tidak berafiliasi dengan agama, organisasi politik atau pemerintahan tertentu. Lebih dari 80 tahun, Plan International membangun kemitraan yang kuat untuk hak anak. Saat ini kami bekerja di lebih dari 70 negara. Informasi lebih lanjut: https://plan-international.org
Untuk informasi lebih lanjut:
Alfred Ike Wurin, PIA Communications Officer
Ph. 081213236497 | E: Alfred.ike@plan-international.org