Jelang Pemberkatan Gereja Stasi Waturia, Panitia Gelar Pentas Seni Dan Berbagai Kegiatan Lainnya
Teropongindonesianews.com
(Laporan Dionisius Ngeta, Komsos Paroki Nangahure)
Adalah sebuah kebahagiaan yang tiada taranya jika umat telah memiliki sarana peribadatan apalagi itu dibangun dengan keringat bahkan air mata alias kerja keras dan penuh pengorbanan. Rumah ibadat/Gereja adalah salah satu sarana penting bagi umat dalam menjalankan peribadatannya demi peningkatan kualitas keimanannya kepada Tuhan.
Inilah kira-kira suasana bathin yang diekspresikan oleh umat Stasi Waturia, salah satu Stasi paling barat dari Paroki Santa Maria Magdalena Nangahure Keuskupan Maumere Flores NTT. Karena itu berbagai kegiatan dirancang dan dilaksanakan oleh Pengurus Stasi bersama Panitia Pemberkatan Gedung Gereja Stasi tersebut. Pemberkatan Gereja Stasi tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 26 Desember 2023 oleh bapak Uskup Edwaldus Martinus Sedu.
Ketua Stasi Waturia yang biasa dipanggil pak Bil, dalam wawancara mengatakan bahwa dalam rangka pemberkatan gereja Stasi, mereka telah membentuk Panitia Khusus dan telah dilakukan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah Pentas Seni Bersama SMAK Frateran Maumere. “Kami bekerjasama dengan SMAK Frateran Maumere untuk menggelar Pentas Seni dan Malam Solidaritas untuk Gereja Waturia, khususnya dalam rangka persiapan menjelang pemberkatan gedung Gereja Stasi Waturia, yang direncakan diberkati oleh yang mulia Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Uskup Maumere. Acara Pentas Seni kerjasama dengan SMAK Frateran ini tidak hanya sekedar hiburan dan aksi pertunjukan tetapi juga merupakan aksi untuk membangun solidaritas dan apresiasi umat atas karya-karya seni yang dipentas oleh anak-anak kita dari SMAK Frateran Maumere. Mereka mendedikasikan dan mendermakan bakat dan kemampuan mereka bagi Stasi ini dan itu merupakan wujud nyata dari sebuah solidaritas mereka terhadap Gereja, umat Stasi Waturia”, demikian Gabriel Marianus Lule (Pak Bil) dalam wawancara khusus.
Ketua Stasi juga menjelaskan alasan mengapa mereka, umat bersama Panitia memilih pemberkatan gedung gereja Stasi Waturia pada tanggal 26 Desember 2023. “Umat Stasi memilih hari/tanggal tersebut karena pada hari/tanggal tersebut kita merayakan pesta St. Setefanus, Martir pertama dalam Gereja Katolik. Dan kami memilih St. Stefanus sebagai pelindung Gereja Stasi Waturia. Itu adalah alasan kami memilih tanggal tersebut. Dan kami sudah berkonsultasi Uskup dan bapak Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu telah mengiakan dan bersedia memberkati Gedung Gereja Stasi Waturia, demikian ketua Stasi saat dikonfirmasi via WhatsAp.
Selanjutnya pak Bil juga menjelaskan bahwa umat Stasi Waturia sangat antusias dan berpartisipasi penuh dalam mewujudkan mimpi mereka mempunyai gedung gereja yang lebih bagus. Mereka sangat setia, tekun dan bertanggungjawab mengambil bagian dalam kehidupan menggereja terutama dalam membangun gedung gereja itu. “Umat saya yang terdiri dari 221 KK patut saya berikan apresiasi. Gedung gereja ini dibangun sejak tahun 2004 dan baru tahun ini, tahun 2023 selesai dan diberkati. Rentang waktu yang juga cukup lama. Penuh dengan tantangan dan kesulitan. Penuh dengan dinamika. Tapi umat Stasi Waturia tetap setia, tekun dan bertanggungjawab dengan hal-hal yang disepakti bersama berkaitan dengan pembangunan gereja ini. Cita-cita dan harapan mereka pada akhirnya tercapai. Tentu ini adalah sebuah kebahagiaan. Dukungan pastor Paroki, P. Wilhelmus Lae, CP dan para pastor rekan, P. Markus Mukri, CP dan P. Paulus Menge, CP sangat besar terhadap pembangunan gedung gereja ini, demikian juga para donatur. Karena itu sebagai ketua Stasi saya ucapkan terima kasih berlimpah kepada umat Stasi St. Stefanus Waturi, Pastor Paroki dan Pastor Rekan dan semua donatur yang telah memungkinkan gereja ini berdiri kokoh dan megah”, demikian kenang Ketua Stasi Waturia yang selalu berjiwa dan bergaya anak muda itu.
Karena itu umat Stasi Waturia sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Kepala Sekolah dan para guru yang sudah mendampingi anak-anak demi suksesnya acara Pentas Seni dan Malam Solidaritas untuk Stasi Waturia. “Mewakili umat dan sebagai ketua Panitia kami tentu sangat bersyukur kepada Tuhan karena atas berkat-Nya acara Pentas Seni dan Malam Solidaritas dapat terlaksana dengan baik. Dan karena itu kami sangat berterima kasih kepada Kepala Sekolah SMAK Frateran Maumere yang telah bersedia mengiakan anak-anak untuk mensukseskan rencana ini dan mereka boleh mengambil bagian dan menjadi aktor utama dalam tiga paket acara Pentas Seni dan Malam Solidaritas bersama umat dan anak dari Stasi Waturia”, demikian ketua Panitia bapak Yohanes Pere dalam Sambutannya saat Pentas Seni dan Malam Solidaritas, Jumat, 15 Desember 2023.
Ketua Panitia juga menjelaskan bahwa selain acara Pentas Seni dan Malam Solidaritas, juga dilakukan berbagai perlombaan dan pertandingan lainnya antar Komunitas Basis Gerejani (KBG), Lingkungan dan juga melibatkan keluarga besar muslim Waturia (Remas: Remaja Mesjit). “Kami juga telah melakukan berbagai kegiatan perlombaan antar KBG, Lingkungan dan juga Remaja Mesjid (REMAS). Di antaranya pertandingan bola Voley, yang juga melibatkan REMAS, Lomba Baca Kitab Suci dan Mazmur. Dalam pembukaan pertandingan bola voley, juga dihadiri oleh pastor paroki dan dilakukan Pertandingan Eksebisi yang mempertemukan Beteran Waturia (VERA) versus para Pastor paroki”, demikian penjelasan ketua Panitia.
Berdasarkan pantauan kami, sama saudara-saudari, kamu muslimin dan muslimat juga hadir dalam Pentas Seni dan Malam Solidaritas tersebut. Mereka sangat antusias menikmati suguhan berbagai berbagai acara pentas seni yang diklasifikasi dalam tiga paket tersebut. “Kami sangat senang dan menikmati semua rangkai acara yang dipersembahkan oleh anak-anak dari SMAK Frater Maumere. Kami di sini, di Waturia ini cukum majemuk. Tetapi kami semua bersaudara walaupun kami memiliki iman dan keyakinan yang berbeda. Selalu ada kerjasama dan saling mendukung di antara kami jika ada hajatan-hajatan keagamaan”, demikian salah seorang muslim saat diwawancarai.