Teropongindonesianews.com
Oleh Dionisius Ngeta,
Komsos Paroki Santa Maria Mangdalena Nangahure.
“Kesadaran bahwa lawan tanding merupakan kawan bertanding adalah keniscayaan Orang Muda Katolik (OMK) Paroki. Terikat pada nilai persaudaraan dan kekeluargaan adalah harga yang tak dapat ditukar dengan ambisi kemenangan semata.
Kemenangan dan kekalahan hanyalah abu dan arang untuk sesaat. Sportifitas dan Fair play adalah nilai abadi, melandasi setiap sikap, mental dan perilaku selama di lapangan laga. Itulah
martabat kesatria olahraga yang mesti menyatu dengan anak muda, terutama OMK”
Jelang Nataru (Natal dan Tahun Baru) Komisi Kepemudaan Paroki Santa Maria Magdalena Nangahure gelar turnamen Futsal Paroki. Turnamen yang digelar dari 08 – 17 Desember 2023 mempertemukan 16 tim Orang Muda Katolik (OMK) dari berbagai lingkungan. Ajang kompetisi bergengsi itu tidak hanya meraih kemangan dan trofi.
Memperkuat soliditas dan merapatkan barisan persaudaraan dan kekeluargaan di antara OMK adalah tujuannya, selain pengembangan bakat, minat OMK dan dalam rangka menyambut hari lahirnya Sang Juru Selamat dan Bahagia Tahun Baru, 01 Januari 2024.
“Kami selengarakan turnamen ini tidak sekadar menyambut hari Raya Natal dan Bahagia Tahun Baru, 01 Januari 2024. Atau hanya untuk pengembangan bakat dan minat teman-teman OMK. Ini ajang memperkuat soliditas, persahabatan, persaudaraan dan kekeluargaan di antara OMK”, demikian Ketua OMK Paroki, Pius Agustinus Wanson.
Turnamen yang dibuka oleh bapak Yoseph Suru, mewakili Ketua Panitia Nataru dan Pastor Paroki dilaksanakan di Lapangan Futsal SMP Negeri 3 Maumere, Bukit Nangahure, 08 Desember 2023. Dalam arahannya, bapak Yosep Suru mengingatkan kepada semua tim untuk selalu menjunjung tinggi Sportifitas dan Fair Play.
Para superter/umat dari masing-masing lingkungan tampak selalu membanjiri setiap pertandingan. “Kami umat dari lingkungan selalu hadir mendukung anak-anak kami agar mereka lebih semangat dan memenangkan setiap pertandingan. Dan mereka berhasil lolos Delapan Besar sampai Final sebagai tim yang tak terkalahkan. Setiap kali selama pertandingan kami selalu ada di sini menikmati anak-anak bertanding”, demikian ibu-ibu dari Lingkungan Santa Monika ketika diwawancarai saat OMKnya berhasil lolos ke babak Final turnamen futsal tersebut.
Pantauan Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) paroki, OMK setiap lingkungan pada umumnya selalu menjunjung tinggi Sportifitas dalam mengolah, memainkan dan memperebutkan si kulit bundar. Selalu terikat oleh kesadaran persaudaraan dan kekeluargaan sebagai OMK merupakan harga yang tak dapat ditukar dengan amibisi kemenangan semata. Kemenangan dan kekalahan hanyalah arang dan abu. Fair play menjadi nilai yang mesti melandasi sikap, mental dan perilaku anak-anak selama pertandingan. Ini adalah martabat kesatria setiap pertandingan sekaligus spirit dan tujuan turnamen ini.
Final Turnamen Futsal tersebut mempertemukan OMK Lingkungan Santa Gemagalgani satu versus OMK Lingkungan Santa Monika. Tampak para penonton dan supporter selalu membanjiri area sekitar lapangan pertandingan terutama saat Semi Final, OMK Lingkungan St. Mikalen vs OMK Lingkungan Santa Monika dan OMK Santo Gabriel vs OMK Santa Gemagalgani dan Final, OMK Lingkungan Santa Monika vs OMK Lingkungan Santa Gemagalgani.
Pelatih OMK Lingkungan Santa Monika saat diwawancarai jelang pertandingan Final yakin bahwa timnya cukup siap dan telah dipersiapkan, baik secara fisik maupun mental terutama strategi permainan yang akan diterapkan dalam pertandingan final tersebut. “Kami sudah siap. Tim kami, OMK Lingkungan Santa Monika sudah siap secara fisik-mental. Juga terkait strategi yang akan diterapkan. Kami yakin OMK Lingkungan kami akan memenangkan pertandingan final ini. OMK Lingkungan Santa Monika akan keluar sebagai sang juara dengan predikisi gol: 2 – 0”, demikian keyakinan Pak Yosi yang piawai dan kalem dalam menata dan melatih para pemainnya.
Sementara Sang Kapten tim OMK Lingkungan Santa Monika, begitu percaya diri bahwa teman-temannya akan bermain all out dan memberikan yang terbaik. “Tim kami sudah cukup siap. Saya dan teman-teman, para pemain akan bermain sungguh-sungguh, memberikan yang terbaik dan penuh strategi untuk memenangkan pertandingan ini”, demikian Yandris, sang kapten yang menempati posisi Anchor; pemain jangkar dan pengatur serangan yang selalu menggagalkan serangan lawan dengan penuh ketenangan.
Salah satu ofisial dari OMK Lingkungan Santa Gemagalgani I tidak mau ketinggalan. Ia yakin bahwa kemenangan akan berpihak pada timnya. Dengan materi pemain yang sudah digembleng oleh para pelatih dan kedisiplinan para pemain, mereka akan memenangkan pertandingan. “Kami yakin anak-anak kami akan keluar sebagai sang juara pada final kali ini. Mereka sudah melihat pola permaian dan kemampuan individu ataupun tim dari masing-masing lingkungan terutama tim yang akan kami hadapi pada babak final ini, OMK Lingkungan Santa Monika. Prediksi saya, anak-anak kami memenangkan pertandingan dengan skor 3 – 0”, demikian Pak Yos, salah satu ofisial.
Pluit wasit, Yohan Gustaf Romeo, S. Pd bersama Agustinus Ben, S.Pd ditiup panjang setelah briefing para pemain. Opening ceremony pertandingan final segera digelar. Dengan gagah para pemain, memasuki lapangan, membentuk baris banjar dan ikuti opening ceremony. Instrumen lagu “Padamu Negeri” mengudara dan dinyanyikan mereka dengan tangan kanan di dada. “Padamu negeri kami berjanji…Padamu negeri kami berbakti….Padamu negeri kami mengabdi. Bagimu negeri…jiwa raga kami”. Suasana berubah hikmat.
Orang Muda Katolik (OMK), adalah harapan masa depan gereja, bangsa dan negara. Dalam diri mereka terpatri semangat juang, tidak hanya di lapangan futsal atau lapangan laga lainnya. Semangat juang untuk terus berbakti, terus mengabdi bagi kepentingan Gereja, Bangsa dan Negara dengan seluruh jiwa raganya adalah janji yang mereka beri. Pro patria et ecclesia, untuk dan kepada tanah air dan gereja mereka berjanji, berbakti dan mengabdi dengan jiwa dan raga.
Pengambilan undian dan bunyi pluit panjang pun diperdengarkan sang presiden lapangan. Tanda pertandingan final babak pertama segera digelar. Tensi dan tempo sudah tinggi sejak beberapa menit berlalu di babak pertama. Jual beli serangan dan shot on goal antara kedua tim pun terjadi hingga pertengahan babak pertama. Gemuruh teriakan para penonton tak terbendung di setiap pojok dan sisi lapangan. Apalagi ketika perebutan si kulit bundar terjadi dan kemelut di mulut gawan meneror penjaganya.
Tak lama berselang sebelum babak pertama berakhir, kerjasama apik penuh percaya diri antara pemain dengan nomor punggung 12, flank kanan, nomor punggung 10, pivot dan nomor punggung 4 sebagai flank kiri membuahkan hasil. Gawang OMK Lingkungan Santa Gemagalgani I berhasil dibobol.
Yogi, pemain dengan nomor punggung 12, selaku Flank kanan berhasil mengecoh lawan dan menjebolkan gawang OMK Lingkungan Santa Gegamgalgani I.
Gol spektakuler Yogi dengan jarak yang cukup jauh dari sisi kanan gawang disambut gemuruh-riuh suara penonton dan suporter seantero sisi lapangan futsal bahkan mereka merangsek masuk ke lapangan pertandingan dengan berbagai ekspresi suka cita.
Skor pun berbuah menjadi 1 – 0 dengan keunggulan sementara OMK Lingkungan Santa Monika hingga usai babak pertama. Yogi, dengan nama lengkap Ferdinandus Yobertus dalam wawancara khusus menyampaikan bahwa ia sangat bahagia dengangol satu-satunya itu dan didedikasikan untuk pelatih.
Anchor, pemain jangkar pertahanan OMK Lingkungan Santa Monika, Yandris di sela-sela jeda sebelum babak kedua mulai yakin bahwa mereka akan mempertahankan skor 1 – 0 bahkan bisa menambah pundi-pundi golnya.
“Saya sebagai Kapten tim selain sebagai pemain jangkar dan pengatur serangan cukup yakin kami bisa mempertahankan skor yang ada dan akan memenangkan pertandingan ini”, demikian pemain dengan nomor punggung 06 yang juga dinobatkan sebagai pemain terbaik pada turnamen futsal tersebut.
Memasuki babak kedua tempo dan tensi permain makin tinggi sejak awal pertandingan. Jual-beli serangan antara kedua tim pun tak terhindarkan. Gemuruh teriakan dan yel-yel suporter tak pernah surut bagaikan amunisi yang membakar semangat mengolah si kulit bundar.
Gawang kedua belah pihak terutama OMK Lingkungan Santa Monika berkali-kali diteror dengan serang dan shot on goal. Namun Yandris, pemain jangkar dan pengatur serangan dengan tenang dan perkasa mematahkan gempuran mereka. Hingga babak kedua berakhir, OMK Lingkungan Santa Monika mampu mempertahankan skor 1 – 0 hingga pluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.
Pelatih OMK Lingkungan Santa Monika, Pak Yosri di sela-sela waktu menjelang penyerahan Uang Pembinaan dan Piala Kejuaraan merasa bersyukur dan bangga dengan anak-anak asuhannya. “Saya bersyukur kepada Tuhan, anak-anak bermain lepas, penuh percaya diri, tetap menjaga Fair play dan Sportifitas dan tidak mengalami cidera dalam pertandingan final. Kami dedikasikan kemenangan ini untuk Lingkungan kami dan untuk Santa Pelindung Lingkungan ini, Santa Monika”, demikian pak Yosi dalam sesi wawancara.
Peratandingan ditutup dengan penyerahan uang pembinaan dan piala untuk tim yang meraih juara tiga, dua dan juara satu selain hadiah bagi pemain terbaik dan koleksi gol terbanyak. Pemain terbaik diraih oleh Yandris, pemain dengan nomor punggung 6 dari Lingkungan Santa Monika. Dan koleksi gol terbanyak atas nama Chendy, pemain dengan nomor punggung 10, dari Lingkungan Santa Monika.
Juara empat diraih oleh OMK Lingkungan Santo Gabriel. Penyerahan Piala Kejuraan dan uang pembinaan oleh ketua OMK Paroki, Pius Agustinus Wanson. Juara tiga diraih oleh OMK Lingkungan St. Mikael dan Bapak Fitalis Amir yang menyerahkan hadiah uang pembinaan dan piala.
Peraih Juara Dua adalah OMK Lingkungan Santa Gemagalgani dan penyerahan piala dan uang pembinaan dilakukan oleh pak Yos Kerong. Sedangkan peraih Juara Satu adalah OMK Lingkungan Santa Monika dan Piala Kejuaraan diserahkan oleh Pak Eman kepada Kapten tim dari OMK Lingkungan Santa Monika sedangkan uang pembinaan oleh ketua OMK Paroki.
Dalam sambutan penutup, salah seorang pengurus OMK Paroki menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak terutama Pastor Paroki atas dukungan dan persetujuannya sehingga turnamen Futsal Paroki Santa Maria Magdalena Nangahure sukses diselenggarakan. Tak lupa pula permohonan maaf atas segala kekurangan terutama hal-hal yang terjadi di luar dugaan dan kontrol panitia terutama antara para pemain dan para suporter.
Tapi pada umumnya berdasarkan pantauan Komsos Paroki, semua pertandingan berjalan baik dan para pemain selalu memegang teguh Sportifitas dan aturan pertandingan. Mereka tetap mengedepankan Fair play, rasa persahabatan, persaudaraan dan kekeluargaan sebagai Orang Muda Katolik (OMK) Paroki.
“Pada umumnya pertandingan demi pertandingan selama Turnamen Futsal ini berjalan baik. Anak-anak selalu mengedepankan Sportifitas dan Fair Play”, demikian Pak Fitalis Amir, Ketua Lingkungan Santa Gemagalgani dalam wawancara khusus bersama Komsos Paroki setelah pertandingan usai.
Pewarta: Yohanis Don Bosko.
Editor: Santoso.