Teropongindonesianews.com
Percakapan Dosen dan Mahasiswa dalam pembelajaran sangat menarik. Hal ini dapat diketahui interaksi Dosen dan Mahasiswa membawa dampak positif suasana komunikasi di kelas.Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi menjadi sangatlah penting.
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi memiliki empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Keempat keterampilan tersebut tidak dapat dipisahkan dalam berkomuniasi sehari-hari. Terkait dengan percakapan di atas, dalam kajian linguistik dikenal dua kajian, yakni kajian bahasa secara struktural dan fungsional.
Dalam hal ini, kajian yang paling tepat untuk melihat percakapan Dosen dan Mahasiswa pada Mata Kuliah Pragmatik di semester V Program Studi PBSI Unika Santu Paulus Ruteng adalah dengan kajian fungsional, khususnya kajian pragmatik.
Kajian pragmatik merupakan kajian maksud di balik tuturan seorang penutur dan lawan tutur yang terikat konteks. Selaras dengan kajian pragmatik ini, dijelaskan para pakar pragmatik, Leech (1983); Wijana & Rohmadi (2009: 12) bahwa semantik adalah kajian bahasa yang terikat konteks. Dalam kajian pragmatik dapat ditemukan berbagai fitur-fitur linguistik yang terikat konteks, baik konteks sosial, waktu, tempat, suasana, pendidikan, dan pakdaya.
Kajian pragmatik percakapan antara dosen dan mahasiswa pada mata kuliah pragmatik dalam Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Unika Santu Paulus Ruteng merupakan topik yang menarik untuk dieksplorasi.
Pragmatik adalah cabang linguistik yang mempelajari penggunaan bahasa dalam konteks komunikatif, sehingga memahami bagaimana dosen dan mahasiswa berinteraksi dalam konteks akademik dapat memberikan wawasan yang berharga.
Percakapan antara dosen dan mahasiswa dapat menjadi cerminan dari berbagai aspek pragmatik, seperti penggunaan tuturan, tindak tutur, serta aspek-aspek lain yang relevan.
Percakapan antara dosen dan mahasiswa menjadi medium yang sangat menarik untuk dianalisis dari segi pragmatik karena melibatkan pemakaian bahasa dalam konteks kegiatan akademis yang beragam.dosen sebagai pemimpin diskusi dan mahasiswa sebagai peserta memberikan kerangka dinamis untuk memahami bagaimana prinsip prinsip pragmatik mewarnai interaksi di kelas.
Salah satu aspek yang menarik adalah pemahaman bersama atas implikatur dan tuturan indirek yang mungkin timbul dalam konteks ini.
Dosen dan mahasiswa tidak hanya berbagi pengetahuan terkait materi perkuliahan, tetapi juga terlibat dalam pertukaran makna yang melibatkan konteks sosial dan budaya, menggambarkan kompleksitas pemakaian bahasa di lingkungan akademis. Selain itu, penggunaan metode pengajaran dan evaluasi dalam kelas juga memunculkan pertanyaan pragmatis terkait efektivitas komunikasi antara dosen dan mahasiswa.
Apakah instruksi yang diberikan oleh dosen selaras dengan pemahaman mahasiswa? Sejauh mana aspek-aspek pragmatik memengaruhi proses evaluasi dan umpan balik? Konteks sosial juga tidak dapat diabaikan dalam kajian ini.
Universitas Katolik Santu Paulus Ruteng sebagai lingkungan akademis yang unik memberikan dimensi tambahan pada percakapan antara dosen dan mahasiswa.
Bagaimana nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal tercermin dalam tuturan mereka? Sejauh mana hal ini memengaruhi interpretasi pragmatik pesan yang disampaikan?
Melalui kajian ini, dapat dikaji bagaimana kesantunan, implikatur, dan aspek pragmatik lainnya terwujud dalam interaksi verbal di dalam kelas.
Dalam konteks Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, kajian ini juga dapat memberikan kontribusi terhadap pemahaman akan penerapan pragmatik dalam ranah kebahasaan Indonesia.
Selain itu, hasil kajian ini juga dapat menjadi masukan bagi pengembangan kurikulum dan metode pengajaran mata kuliah pragmatik.
Kajian ini dapat dilakukan melalui metode observasi, wawancara, dan analisis dokumen untuk mengumpulkan data percakapan dosen dan mahasiswa. Selain itu, penerapan teori-teori pragmatik dalam menganalisis data juga menjadi bagian integral dari kajian ini.
Dengan demikian, kajian mengenai percakapan dosen dan mahasiswa pada mata kuliah pragmatik dalam Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Unika Santu Paulus Ruteng memiliki potensi untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam pemahaman pragmatik dan aplikasinya dalam konteks akademik dan linguistik Indonesia.
Kajian ini dapat menjadi landasan untuk pengembangan pengetahuan dan pemahaman mengenai pragmatik dalam konteks pendidikan tinggi, serta dapat membuka ruang untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang ini.
Kesimpulannya, kajian pragmatik terhadap percakapan dosen dan mahasiswa dalam mata kuliah Pragmatik di Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Unika Santu Paulus Ruteng memberikan wawasan mendalam tentang kompleksitas komunikasi di lingkungan akademis.
Analisis ini tidak hanya relevan untuk pemahaman teoretis Pragmatik, tetapi juga memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran di universitas tersebut, serta merangsang pertimbangan lebih lanjut tentang pengembangan kurikulum yang berbasis pada aspek-aspek pragmatik dalam studi Bahasa dan Sastra Indonesia.
Penulis: Katarina Hartati.
Editor: Santoso.