Teropongindonesianews.com
Lampung Tengah – Dipimpin langsung oleh Kepala Puskesmas (Kapus) H. Ns. Yunus, S.Kep, Tim tenaga kesehatan Puskesmas Bandar Agung beserta Forkopimcam kecamatan Terusan Nunyai, kabupaten Lampung Tengah. Melaksanakan kegiatan Pencanangan Pelaksanaan Gerakan Bersama Serentak Pembasmian Sarang Nyamuk Demam Berdarah ”GEBRAK PSN DBD“ yang dilaksanakan di tujuh kampung yang ada di kecamatan setempat. Kamis, (07/03/2024)
Kegiatan yang di pusatkan di kampung Gunung Batin Udik (GBU) tersebut di hadiri dan didampingi oleh Camat Terusan Nunyai H. Effendi Arbain S.E., M.M., beserta Sekertaris kecamatan (Sekcam) Seodega Bunayar, S.T., M.M., Mewakili Danramil Koramil 0411-11/TB-LT Kapten Inf Tri Yuli P., Bhabinsa Serka Ajid Suhartono.
Selain itu kegiatan tersebut juga dihadiri langsung oleh Kepala kampung (Kakam) Gunung Batin Udik (GBU) Istiyahadi beserta Perangkat dan Aparatur kampung, serta masyarakat Dusun 03 kampung tersebut.
Kapus H. Ns. Yunus., S.Kep., mengatakan, Dilaksanakan kegiatan GEBRAK PSN DBD yaitu sebagai Apel masyarakat dalam memberikan sosialisasi dan pengarahan yang disampaikan oleh Camat Terusan Nunyai H. Effendi Arbain dan Kepala UPTD Puskesmas Bandar Agung.
“Didalam kegiatan GEBRAK ini, kita pihak Puskesmas Bandar Agung beserta Forkopimcam kecamatan Terusan Nunyai memberikan pengertian tentang bahayanya penyakit Demam Berdarah (DBD),” katanya.
Masih Kapus menjelaskan, seperti yang kita ketahui bahwa DBD di tahun 2024 ini merupakan siklus 5 tahun sekali, dimana kasus DBD mengalami peningkatan.
“Untuk data pasien Se-kabupaten Lampung Tengah di tahun 2024, sampai bulan Februari lebih kurang sudah mencapai 320 kasus, yang hampir sama dengan kasus DBD pada tahun 2023 lalu,” jelasnya.
H. Ns. Yunus juga mengungkapkan, dikhawatirkan jika tidak dilakukan penanggulangan dengan baik, kasus DBD ini sendiri akan bertambah.
Mengingat cuaca di wilayah kabupaten Lampung Tengah saat ini, khususnya di kecamatan Terusan Nunyai dan sekitarnya sedang dalam cuaca penghujan.
Kepala Puskesmas Bandar Agung tersebut, menghimbau kepada masyarakat untuk turut serta dalam kegiatan pemberantasan sarang nyamuk DBD, agar dapat terus dilakukan secara rutin di wilayah masing-masing. Minimal dalam per-satu Minggu sekali.
“Kepada kampung berserta pamong dan masyarakat, kita menghimbau agar tidak henti-hentinya melakukan kegiatan Gotong royong bersih dalam pencegahan DBD di wilayahnya masing-masing,” ungkap dan himbaunya.
Lebih lanjut, Kapus H. Ns. Yunus menerangkan, langkah yang perlu dilakukan dalam pemberantasan sayang nyamuk DBD itu sendiri, masyarakat harus mengetahui tempat perkembangbiakan jentik nyamuk.
“Nyamuk DBD ini sendiri, jentiknya menetap di tempat-tempat penampungan air bersih yang tidak berhubungan dengan tanah. Seperti di Ember, Gentong, tempat penampungan air pancuran, ataupun tempat lain yang dapat menampung air,” terangnya.
Dan, sambung H. Ns. Yunus berharap, “Masyarakat juga dapat melakukan penimbunan barang-barang bekas seperti pecahan piring, gelas atau barang lain yang tidak terpakai yang bisa menampung air, serta rutin melakukan pengurangan tempat penampungan air bersih dan tidak menggantung atau menumpukan pakaian kotor, yang dapat menjadi sayang nyamuk DBD,” tandasnya.
Pewarta: Nizar.
Editor: Santoso.