Teropongindonesianews.com
SUMENEP, Masyarakat Peduli Percepatan dan Pembangunan Sumenep (MP3S) yang di Pimpin Oleh MUSAHNAN Menilai kinerja BPN Sumenep sangat Amburadul atau tidak becus terkait dengan adanya keterlambatan proses pembuatan Sertifikat sebidang tanah yang menurut hasil Investigasi TIM MP3S sudah tiga tahun lamanya berdasarkan pengaduan dari pihak pemohon yang bernama Moh.Ilyas warga Sumenep.
Musahnan, Ketua MP3S SM, SE
Beberapa keterangan Narsum bahwa kejadian tersebut berawal dari pendaftaran sebidang tanah milik Moch.Saham yg dikuasakan pada saudara MOH.ILYAS, lokasi Tanah tersebut terletak di desa Bilis bilis kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep yang didaftarkan pada Kantor Bedan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Sumenep pada tanggal 21 April 2021, akan tetapi sayang sekali bahwa sampai saat ini Sertifikat tersebut belum selesai.
Untuk proses penyelesaian pembuatan Sertifikat tersebut di jelaskan oleh Narsum bahwa Oknum pegawai pertanahan minta uang sebesar Rp.25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) dan berkwintansi, akan tetapi ternyata penyelesaiannya hanya peta bidang saja, lainnya tidak ada.
Begitu diklarifikasi oleh Aktivis MP3S terkait sertifikat tersebut pihak pertanahan selalu ada alasan atam memberi alasan dan oknum tersebut bernama “BU ANA nama panggilan”.
Anehnya OKNUM PERTANAHAN TERSEBUT (ANA) Akhir akhir ini menjelaskan bahwa Tanah Tersebut masuk TANAH HUTAN REKLAMASI Padahal tanah PERSAWAHAN dan Ada SK Redis tahun 1969 Dan sudah dilampirkan.
Ketua MP3.S mempertanyakan kinerja BPN Sumenep dan Pihak Pertanahan yang mengatakan bahwa tanah tersebut masuk TANAH HUTAN REKLAMASI, padahal dari Pertanahan atau pihak- pihak lain belum turun ke lapangan, juga di tanyakan lagi tentang berapa lama aturan aturan proses Pembuatan ‘SERTIFIKAT” Sejak dimasukkan pemohon dan diterimanya Sebagai permohonan dan Bagaimana DENGAN KINERJA BADAN PERTANAHAN NASIONAL (BPN) Kabupaten Sumenep.
“Jika ada kesalahan atau kekurangan kenapa tidak dari awal ada pemberitahuan”, Ujar “MUSAHNAN SM, SE dengan perasaan Geram.
Sampai dengan naiknya pemberitaan di media teropong indonesia news ini belum bertemu dengan pihak BPN Sumenep dan dikarenakan ada jawaban yang masih di ragukan ketika tim Media TIN akan konfirmasi pada penanggung jawabnya, ” Ketua bersama yang lain tidak di tempat karena ada rapat di Surabaya “, Tutur seorang Satpam yang memberi jawaban pada TIM Media TIN. BUSRI