DPP SPI Kecam Sikap Syamsuar Terhadap Wartawan yang Bertugas

Teropongindonesianews.com

PEKANBARU/RIAU, Sadis luar biasa, terciduk asli sikap mantan Gubernur Riau Drs. Syamsuar, M.Si, yang lagi viral di akun tiktok dengan sikap dan mimik wajah yang terlihat angkuh, sombong dan arogan terhadap wartawan yang sedang bertugas.
Ketua Umum Solodaritas Pers Indonesia (SPI) Suriani Siboro yang dikenal santun dan elegan, angkat bicara.

Begitu jelas terlihat
dalam akun tiktok yang lagi viral, Itu sangat di sayangkan, disitu kita lihat Syamsuar tidak menunjukkan etika seorang pemimpin (Mantan Gubernur Riau). Ia terlihat alergi dengan wartawan, terbukti dari cara bicara yang angkuh, arogan dan terkesan melecehkan profesi wartawan, dengan bahasa atau mimik bibir yang memanjang kedepan dan tangan nya yang menghardik awak media dari atas mobilnya.

Seorang mantan Gubernur yang mau maju kembali jadi Calon Gubernur Riau ( Cagubri ) dengan jelas Suriani Siboro ” Apakah benar Syamsuar katanya akan maju pilkada Gubernur Riau, bersikap sombong, arogan seperti itu?, Astaga…mau jadi apa Riau yang kita cintai ini !!!!.” Tegas Suriani Siboro

Belum lagi terbitnya Pergub beberapa Tahun lalu, yang di keluarkan Syamsuar, tentang peliputan informasi di lingkungan pemprov Riau itu sangat melukai hati ribuan insan pers di Provinsi Riau, bahwa dari sikap Syamsuar tersebut wartawan menilai kalau Syamsuar sesungguhnya tidak betul-betul paham kinerja Pers dan posisi Pers dalam Negara Indonesia yang demokrasi dan menganut prinsip open Government, dimana keterlibatan publik bukan lagi hanya sekedar life servis tetapi nyata dan sangat berpengaruh pada proses penyelengaraan roda pemerintahan di Negara kita ini.

“Sudah banyak yang menyakiti hati wartawan dari adanya Pergub Riau kemarin itu, hingga buat kisruh wartawan dalam peliputan di Pemprov, dari situ kami dapat menyimpulkan, bahwa Syamsuar, sekalipun sudah pengalaman sebagai Pempin Daerah di Riau, tetapi ia tidak serta merta mengerti substansi Pers dan dasar hukum Pers itu sendiri. Bahkan kami selama ini menilai Syamsuar tidak bisa menghormati dan menghargai Pers dan wartawan. Mungkin bagi Syamsuar, wartawan itu hanya kurang kerjaan, atau orang-orang yang tidak berpendidikan, atau bahkan dia tidak pernah anggap, karena ia perlihatkan dari sikapnya dalam videonya yang viral ditiktok.” Sebutnya

Suriani Siboro yang merupakan aktivis yang dikenal tegas elegan dan ramah meraih Ilmu Hukum di Unilak, mengatakan dengan tegas “Syamsuar berpikir lagilah untuk mencalonkan diri sebagai gubernur Riau .” Lanjutnya

“Seorang Gubernur kalau tidak punya Dinamik Government, dan Open Government. Tidak usalah mencalon diri lagi, era sekarang Dunia termasuk Indonesia sudah masuk dalam Revolusi Industri, sebab seorang pemimpin tidak boleh lagi berfikir normatif seperti model Syamsuar, Harus penuh innovasi, kreatifitas, kemampuan membawa Riau menjadi daerah yang maju, dengan sikap yang dilakukan terhadap wartawan itu, sudah menujukkan siapa dirinya, terlihat saat beberapa wartawan sedang mengikuti Syamsuar menuju mobilnya, bertanya soal himbauan plan, namun bukan nya dijawab sebagaimana mestinya, justru kalimat yang tak pantas dan terdengar angkuh dan arogan hardik wartawan dengan menunjukkan mimik wajah seakan anti kepada wartawan dan menggerakkan tanganya seperti menghalau dengan berkata,
” Apo lagi imbauan, Apo lagi, Apo tuh, Aah, kalian yang tidak aja, awak tanya aja sama orang partai lah,
Apakah begini sifat atau cara bicara seorang pemimpin daerah ?
Apakah masih dipilih rakyat?.” Tutur Suriani

Dalam kesepatan dan waktu yang sama wartan meminta tanggapan kepada Suriani Siboro sebagai Ketua Umum SPI tekait perilaku Syamsuar kepada wartan yang viral di tiktok,

” Dengan jelas itu sudah sifat yang sangat memalukan, sudah pernah jadi bupati kabupaten Siak , dan bahkan sudah pernah jadi gubernur Riau, kok sifat seperti orang yang tidak tau aturan bisa dibilang kurang beretika, ya namaya wartawan pasti nanyak, kalau ditanyak ya dijawab, kalau tak mampu menjawab ya kasi dong bahasa yang santun. Karena pekerjaan wartawan adalah mencari informasi fakta dari narasumber, sangatlah disayangkan seorang Syamsuar terkesan arogan dan sombong, atau…… ada yang di takutkan ? atau ada yang dikuwatirkan dari pertanyaa wartawan itu ? Ada yang ditutupi ?, atau perlulah belajar santun budaya ketimuran kita.” Ucap Suriani dengan tegas.

Sebelum menutup konferensi pers, Kepala bidang pemerintahan DPP SPI juga berpesan kepada wartawan ” Jangan pernah takut mencari fakta tetap kita semangat melaksankan tugas profesi kita.”

Pewarta: Jhon.

Editor: Santoso.

  • Wahyu

    TEROPONG INDONESIA NEWS DI DIRIKAN SEJAK TANGGAL 22 DESEMBER 2020 oleh Wahyu dan Haji Darmo

    Related Posts

    FKPPI dan LMP Kabupaten Jember Berkolaborasi Dukung Program Pemerintah

    teropongindonesianews.com

    Jember – Dalam acara GM FKPPI (Gema FKPPI – Red) yang di selenggarakan pada tanggal 12 Januari 2024 lalu menjadi Moment yang sangat bagus pada bagi para aktivis, pasalnya kedua lembaga besar tersebut yaitu FKPPI dan LMP berkomitmen dengan maksud untuk bersama mendukung program pemerintah ke depan.

    FKPPI DPC Kabupaten Jember di bawah pimpinan Bapak Bambang yang berkolaborasi dengan LMP ( Laslar Merah Putih – Red ) tersebut di saksikan oleh para Undangan dan juga dua Pejabat Pemerintah yaitu Kapolsek dan Camat Sukorambi.

    Bentuk Kerja sama dalam mendukung Program Pemerintah yaitu dengan adanya Beberapa kegiatan ke depan sejalan dengan program yang sudah di agendakan. ALI

    Continue reading
    Hadiri Pelatihan Penyidik, Kapolri Minta Jajaran Cegah Potensi Kebocoran Anggaran Negara

    Teropongindonesianews.com

    Jakarta-Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menghadiri kegiatan pelatihan peningkatan kemampuan penyidik dan penyidik pembantu tindak pidana di bidang perkebunan dan kehutanan.

    Kapolri menegaskan acara tersebut sangat penting dalam rangka mendukung kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk mencegah potensi kebocoran anggaran negara.

    Kapolri lalu menjelaskan mengenai kebijakan Presiden Prabowo yang telah membentuk Satgas yang terdiri dari Dewan Pengarah dan Satgas Pelaksana. Satgas itu terdiri dari Kejaksaan, Menteri Pertahanan sebagai Dewan Pengarah. Kemudian struktur di bawahnya dibantu oleh BPKP, Kejaksaan, dan anggota TNI-Polri.

    “Tujuan dari satgas tersebut tentunya adalah bagaimana supaya negara bisa mendapatkan pendapatan yang optimal, dari sisi-sisi yang menurut catatan dari pemerintah dari BPKP masih ada potensi-potensi kebocoran yang harus dimaksimalkan,” terang Kapolri, Senin (13/1/25).

    Kapolri menyampaikan Presiden Prabowo berulang kali menegaskan Indonesia mempunyai sumber daya alam yang luar biasa. Jika potensi itu dimanfaatkan, Indonesia akan menjadi negara besar.

    “Namun di satu sisi beliau selalu sampaikan bahwa Indonesia ini menempati peringkat ekor 6, artinya apa ekor 6 itu artinya bahwa terjadi ketidakefisienan 30% dari penggunaan anggaran,” imbuh Kapolri.

    Atas kondisi tersebut, Kapolri mengatakan anggota Polri harus bersama-sama ikut menekan ketidakefisienan tersebut. Selain itu, pemerintah juga berupaya agar sumber-sumber yang masih banyak potensinya bisa dimaksimalkan untuk penerimaan negara.

    “Baik saya sampaikan pada rekan-rekan bahwa hal ini kita berbicara khusus terkait dengan masalah sawit ataupun keterlanjuran sawit, dan ini saya kira masuk di dalam Asta Cita Bapak Presiden khususnya ke-5, di mana Indonesia ke depan ingin melanjutkan hilirisasi namun di satu sisi juga meningkatkan nilai tambah dalam negeri,” ujar Kapolri.

    Kapolri menyampaikan berdasarkan perhitungan para ahli, jika potensi tersebut benar dimaksimalkan, sektor sawit saja akan menghasilkan investasi sebesar US$618,1 M, ekspor sebesar Rp857,9 M, pertumbuhan ekonominya juga bisa bertambah Rp235,9 M, dan tenaga kerjanya juga bisa bertambah.

    “Namun demikian dari catatan 179 produk hilir, Indonesia juga berada di posisi paling tinggi, kalau kita lihat dari bagaimana perbandingan Indonesia dengan negara-negara lain, terlihat bahwa Indonesia memiliki produksi 47 juta ton atau setara dengan 59,26% dari produksi Global, artinya negara kita tertinggi, tertinggi dalam hal produksi sawit,” papar Kapolri.

    Kapolri berharap ke depan Indonesia dapat memimpin dan menguasai pasar dunia, khususnya masalah sawit. Dia berharap kehadiran Polri dalam Satgas untuk mencegah potensi kebocoran tersebut dapat dimaksimalkan.

    “Jadi ini yang tentunya menjadi arah dan kebijakan Bapak Presiden dan harapannya Polri yang saat ini diajak untuk masuk di satgas betul-betul bisa melaksanakan apa yang diharapkan oleh Bapak Presiden ini dengan maksimal,” tutup Kapolri.

    (Yustaf Siki/Humas)

    Continue reading

    Tinggalkan Balasan

    You Missed

    FKPPI dan LMP Kabupaten Jember Berkolaborasi Dukung Program Pemerintah

    • By Wahyu
    • Januari 14, 2025
    • 3 views
    FKPPI dan LMP Kabupaten Jember Berkolaborasi Dukung Program Pemerintah

    Patut Di Laporkan, Sekwan DPRD Provinsi Sumatera Selatan Di Duga Selewengkan Perjalanan Dinas Anggaran Tahun 2023

    • By Wahyu
    • Januari 13, 2025
    • 4 views
    Patut Di Laporkan, Sekwan DPRD Provinsi Sumatera Selatan Di Duga Selewengkan Perjalanan Dinas Anggaran Tahun 2023

    Hadiri Pelatihan Penyidik, Kapolri Minta Jajaran Cegah Potensi Kebocoran Anggaran Negara

    • By Wahyu
    • Januari 13, 2025
    • 6 views
    Hadiri Pelatihan Penyidik, Kapolri Minta Jajaran Cegah Potensi Kebocoran Anggaran Negara

    Babinsa Kemusu Aktif Sambangi Petani Desa Kendel

    • By Wahyu
    • Januari 13, 2025
    • 10 views
    Babinsa Kemusu Aktif Sambangi Petani Desa Kendel

    Koramil Gemolong Latih Disiplin dan Bela Negara

    • By Wahyu
    • Januari 13, 2025
    • 7 views
    Koramil Gemolong Latih Disiplin dan Bela Negara

    Pimpin Sertijab, Irjen. Pol. Sandi Tekankan Humas Fungsi Utama Polri

    • By Wahyu
    • Januari 13, 2025
    • 8 views
    Pimpin Sertijab, Irjen. Pol. Sandi Tekankan Humas Fungsi Utama Polri