
teropongindonesianews.com
Maumere – Perkembangan kurikulum setiap zaman selalu berubah seiringi dengan perkembangan zaman. Lembaga Pendidikan dituntut untuk selalu siap menerima dan berubah. Inilah yang dirasakan 17 Sekolah Dasar Wilayah Kecamatan Tanawawo-Kabupaten Sikka -Propinsi NTT yang termasuk wilayah 3T ( Tertinggal,Terjauh,Terluar ).

Bertempat di SDK Wolofeo kegiatan Implementasi Kurikulum Merdeka : Model Pembelajaran Diferensiasi ini diberikan kepada Guru Agama Katolik Sekolah Dasar Wilayah Kecamatan Tanawawo oleh Pengawas Pendidikan Agama Katolik Kementerian Agama Kabupaten Sikka, Agustinus Badjo,S.Ag.,M.Th selama dua hari dari tanggal 10-11 September 2024. Kegiatan ini diprakarsai oleh Pengurus Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Katolik Kecamatan Tanawawo, secara swadaya dan mandiri.

Kami merasa senang dan bersyukur karena keinginan kami Guru Agama Katolik untuk mendapat pendampingan IKM terjawab sudah, yang selamai ini sangat kami nanti-nantikan, untuk diketahui dari 17 Sekolah Dasar hanya 8 sekolah yang memiliki guru Agama Katolik sedangkan 9 sekolah tidak memiliki Guru Agama Katolik. ungkap Ketua KKG PAK Kecamatan Tanawawo, Antonius Raka Uja,S,Pd kepada media teropong Indonesianews.com.
Raka menambahkan wilayah Kecamatan Tanawawo berada sebelah barat Kota Maumere yang berjarak 65 KM dengan memiliki topografi yang menguji nyali kita, karena Sebagian jalan berbatu,rabat sudah pecah,mendaki. Mungkin bagi pendatang baru merasa sulit dan kurang nyaman berada di wilayah ini. Kami merasa biasa karena sudah belajar berdamai dengan alam.
Bagi saya perjumpaan bersama guru dampingan saya, khusus wilayah seperti ini tidak menjadi beban, karena ini tugas panggilan yang diembankan kepada saya. Dengan suasana pedesaan ,udara bersih, menambah semangat untuk berpetualang dari desa ke desa dan dari bukit ke bukit . Mereka membutuhkan kehadiran kita untuk membagi penglaman dan membagi ilmu, ungkap Agus badjo alumni Program Pasca Sarjana ( dulu STFK Ledalero kini berubah IFTK Ledalero)
Agus menambahkan materi yang diberikan kepada Guru Agama Katolik adalah RTL (Rencana Tindak Lanjut ) setelah mengikuti Diklat di Balai Diklat Keagamaan Denpasar Bali. yakni Implementasi Kurikulum Merdeka dan Penguatan Moderasi Beragama. Peserta kegiatan ini sangat antusia mengikuti secara aktif dan berusaha untuk menghasilkan satu model pembelajaran Diferensiasi .
***A.Badjo/Pewarta Teropong Indonesianews.com.