
Teropongindonesianews.com
Sumsel – Saat ini SMAN 10 Palembang sedang melaksanakan ujian sumatif tengah semester tahun ajaran 2024-2025, dilaksanakan dengan sistem online menggunakan Android. Dimana seluruh siswa/i kelas X, XI dan XII menggunakan aplikasi Qualatifa, Hal ini dikatakan Rozali, S.Pd.M.Pd kepala sekolah SMAN 10 Palembang saat Kunjungan Tim Media TIN di ruang kerjanya ( 24/9/2024 ).

Di katakannya bahwa Selain kegiatan tersebut SMAN 10 Palembang juga melaksanakan kegiatan inklusif, karena berdasarkan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan terbaru, setiap sekolah tingkat atas umum diwajibkan melayani dan memfasilitasi setiap siswa/i yang berkebutuhan khusus. “Dan tahun ini kami menerima 4 anak yang berkebutuhan khusus. 2 orang diterima melalui jalur zonasi dan 2 orang lagi melalui jalur prestasi, Alhamdulillah anak tersebut telah melakukan rutinitas belajar. Tetapi sekolah kami belum ditunjuk secara resmi oleh pihak kementerian, tapi ditahun ini juga kami telah mendaftarkan sekolah melalui dapodik. Artinya sudah berhak melaksanakan proses pembelajaran berkebutuhan khusus”, Jelasnya.

Dikota Palembang saat ini ada 2 sekolah yang ditunjuk yaitu SMAN 2 dan SMPN 13 Palembang untuk melayani anak yang berkebutuhan khusus, “Tetapi tidak menutup kemungkinan sekolah -sekolah umum seperti Kita wajib menerima dan melayani dan tidak boleh meniadakan anak -anak berkebutuhan khusus tersebut”, Terangnya.
Lebih lanjut dituturkan Rozali, bahwa sekolahnya juga telah melaksanakan program sekolah penggerak, karena tahun ini adalah tahun ke-tiga dan tahun terakhir bagi SMA Negeri 10 Palembang menjadi Piloting sebagai sekolah penggerak. Karena di tahun ini juga akan meluluskan menggunakan kurikulum merdeka tahun ke 2, begitu juga proses eligibel anak-anak di tahun ini ada 3 kategori yang di lakukan pertama anak yang punya keinginan kejurusan IPA, kedua kejurusan IPS dan ketiga kejurusan IPC.
“Kenapa demikian, karena kami mendapat pembelajaran ketika melakukan study banding ke sekolah SMAN 70 Bogor, SMAN 1 PGRI Cibinong dan SMAN 1 Madakan Bogor. Dari ketiga sekolah tersebut, SMAN 70 Bogor yang menyatakan kekeliruan dalam pengambilan peringkingan anak untuk jalur undangan . sehingga mereka menggabungkan jurusan IPA dan IPS untuk diambil yang tertinggi, sehingga 40% itu di isi oleh anak yang jurusan IPS”, Ujarnya.
Di terangkannya bahwa Untuk itu mereka sepakat antara guru dan warga SMAN 10 Palembang agar pengambilan kategori berdasarkan jurusan masing-masing dan dibanggap adil , itulah programnya tahun ini . Kemudian di tahun juga SMAN 10 Palembang akan mengeluarkan ijazah berdasarkan kurikulum merdeka belajar, “Sehingga hanya anak dan sekolahlah yang tahu ijazahnya jurusan IPA atau IPS, ” Terangnya.
Selain itu baru – baru ini kegiatan SMAN 10 yang di pimpinnya juga melaksanakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad, SAW, artinya semua kegiatan – kegiatan yang di programkan olehnya dan TIM telah memenuhi harapan semua pihak, baik dari pihak sekolah dan atau juga dari pihak wali murid.
Ir/ Sumsel.